Konfeksi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Konfeksi[1] adalah pakaian yang dibuat secara massal. Konpeksi adalah industri kecil skala rumah tangga yang merupakan tempat pembuatan pakaian jadi seperti kaus, kemeja, celana, jaket dan sebagainya. Sebuah konfeksi biasanya hanya memiliki tidak lebih dari 20 buah mesin jahit dan satu mesin obras.

Keberadaan konfeksi sangat menunjang terhadap kemajuan industri pakaian jadi di Indonesia, karena selain mengerjakan pembuatan pakaian dari pemesan untuk pasar lokal, konfeksi juga bisa menerima mengejakan maklun yaitu mengejakan proses jahit sebuah pabrik garmen dalam pembuatan pakaian jadi skala besar untuk pasar lokal maupun pasar ekspor.

Pada kenyataan nya saat ini terjadi kekeliruan penyebutan istilah oleh sebagian masyarakat indonesia, dimana istilah konfeksi banyak disebut dengan istilah konveksi. Istilah ini banyak digunakan baik oleh pelaku bisnis maupun oleh pemesan. Penggunaan konveksi selanjutnya lazim digunakan untuk merujuk jasa pembuatan baju skala besar.

Secara luas, konfeksi masuk dalam kategori Industri Tekstil dan Produk Tekstil disingkat industri TPT Indonesia. Industri ini terdiri atas beberapa jenis industri yang membentuk sebuah struktur dari hulu ke hilir. Rangkaian mencakup industri serat dan benang (fiber), pemintalan, penenunan dan perajutan, persetakan atau pengecapan serta industri pakaian jadi (garmen). Industri pemintalan dan penenunan sudah ada semenjak zaman belanda di Indonesia.

Konfeksi adalah usaha di bidang busana jadi yang dibuat secara besar-besaran. Jadi, konfeksi adalah perusahaan pakaian jadi yang dibuat secara besar-besaran. Dimana barang yang diproduksi dibuat berdasarkan ukuran standar S, M, L, dan XL dalam jumlah yang banyak. Busana jadi atau ready-to-wear (bahasa Inggris) dan Pret-a-porter (bahasa Perancis), tidak diukur menurut pemesan, melainkan menggunakan ukuran standar atau ukuran yang telah dibakukan.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "konfeksi". Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Diakses tanggal 1 Oktober 2021. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]