Ketertarikan akan ejekan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ketertarikan akan ejekan (bisa disebut hinaan, olokan, sindiran)[1] merupakan suatu tindakan tidak biasa yang menyatakan sebuah argumen konyol atau tidak masuk akal.[2] Biasanya kekeliruan atau tindakan ini dilontarkan saat ingin membatalkan suatu argumen karena tidak layak untuk dihibur. Sarkasme juga bisa digunakan untuk kalimat ejekan.

Cara Menghadapi Ejekan[sunting | sunting sumber]

Ejekan merupakan tindakan agar orang lain terlihat konyol atau lucu dengan menggunakan kata-kata yang menyakitkan, seperti sarkasme. Sarkasme juga merupakan ejekan namun kata-kata yang digunakan jelas berkebalikan dari apa yang dikatakan[3]. Cara untuk menghadapi ejekan atau sarkasme yaitu dengan menganggap semua itu murni candaan, jadikan semua itu motivasi dan introspeksi pada diri sendiri, selalu menyiapkan mental karena tidak semua orang akan berlaku baik[4]. Namun, tidak ada salahnya bila seseorang merasa sakit hati karena kata-kata ejekan.

Contoh[sunting | sunting sumber]

Salah satu contoh percakapan ketertarikan akan ejekan

A : "Jaman dahulu, negara ini dijajah oleh suatu negara" B : "Ya, karena negara ini bodoh sehingga bisa dijajah oleh negara lain"

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Arti kata ejek - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online". kbbi.web.id. Diakses tanggal 2024-03-30. 
  2. ^ "Appeal To Ridicule - Definition & Examples | LF". www.logicalfallacies.org. Diakses tanggal 2024-03-30. 
  3. ^ Liputan6.com (2022-05-09). "Sarkas adalah Ejekan Kasar, Kenali Penggunaan dan Contohnya". liputan6.com. Diakses tanggal 2024-03-30. 
  4. ^ Times, I. D. N.; Kuswanti, Marliana. "5 Cara Menyikapi Ejekan biar Gak Berakibat Negatif Buatmu". IDN Times (dalam bahasa In). Diakses tanggal 2024-03-30.