Kerusuhan Injil
Kerusuhan Injil (bahasa Yunani: Ευαγγελικά, Evangelika) terjadi di jalanan Athena pada November 1901. Peristiwa tersebut utamanya adalah sebuah protes menentang publikasi dalam surat kabar Akropolis dari sebuah terjemahan dalam bahasa Yunani modern dari Injil Matius, meskipun motif-motif lainnya juga memainkan sebuah bagian. Peristiwa tersebut mencapai klimaks pada 8 November, 'Kamis Gelap', saat delapan demonstrator tewas.[a][1]
Akibat kekerasan tersebut, Gereja Ortodoks Yunani menanggapinya dengan mencekal terjemahan apapun dari Alkitab ke dalam bentuk apapun dari bahasa Yunani demotik modern, dan melarang mempekerjakan para guru demotistik, tak hanya di Yunani namun juga tempat lainnya di Kekaisaran Utsmaniyah.
Kerusuhan tersebut menandai titik balik dalam sejarah pertanyaan bahasa Yunani, dan memulai periode panjang antagonisme pahit antara Gereja Ortodoks dan gerakan demotistik.[2]
Catatan
[sunting | sunting sumber]- ^ Tanggal 8 November berdasarkan pada Kalender Julian. Pada 1901, Yunani masih memakai kalender Julian, yang dalam tahun tersebut adalah 13 hari lebih mundur ketimbang kalender Gregorian yang dipakai di Eropa Barat; sehingga Kamis Gelap, 8 November pada kalender Julian adalah 21 November pada kalender Gregorian yang dipakai oleh pers berbahasa Inggris kontemporer dan urusan diplomatik.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Carabott, Philip (1993). "Politics, orthodoxy, and the language question in Greece: the Gospel Riots of 1901" (PDF). Journal of Mediterranean Studies. 3 (1): 117–138. ISSN 1016-3476. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 7 February 2012.
- ^ Mackridge, Peter (2009). Language and National Identity in Greece, 1766–1976. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-921442-6.