Kampung Gusti

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kampung Gusti[1] adalah sebuah kampung yang terletak di sekitar Masjid Angke (Masjid Al-Anwar) di kelurahan Angke, kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Kampung ini diberi nama demikian karena pernah menjadi tempat tinggal Kapten Gusti Ktut Badudu dari Bali dan pasukannya.

Selain Masjid Angke, di Kampung Gusti juga terdapat makam Pangeran Wijayakusuma, penasehat Pangeran Jayawikarta yang berlokasi di jalan Angke.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Kompi-kompi Bali sering ikut berperang di India, Persia, dan Indonesia Timur. Setelah Perang Banten (1682-1683), Ida Gde Baba(n)dam, seorang komandan dari Bali diberikan tanah Kedung Badak sebagai balasan atas jasanya menyediakan tujuh ratus tentara Bali. Pada tahun 1687, di wilayah Batavia terdapat tiga kompi Bali. Namun, banyak budak Bali yang melarikan diri. Budak-budak ini melawan VOC di seluruh Jawa, di bawah pimpinan Untung Suropati.

Untung Suropati merupakan budak yang dijual dari Bali ke Batavia. Semula ia dipenjarakan, tetapi berhasil melarikan diri. Ia membentuk gerombolan bekas budak di wilayah luar Batavia. Tujuh ribu bawahannya tinggal di suatu desa di sekitar Karawang. Keberadaan gerombolan ini sangat mengganggu VOC, walaupun akhirnya VOC berhasil membujuk Suropati supaya mau bekerjasama. Suropati mendapatkan jabatan sebagai letnan tentara. Namun, ia menceraiberaikan patroli VOC setelah dihina oleh tentara Belanda yang pangkatnya lebih rendah.

Kepala perkampungan orang Bali[sunting | sunting sumber]

  • Mochamat Japhar Djenal Babandam, Majoor, Campong Krokot, 1777.[2]
  • Mochamat Pridan Toisalette Babandam, Campong Krokot, 1785.[3]
  • Mochamat Abdul Latip, Campong Anké, 1772.[2][3]
  • Taloet Salé, Campong Pacodjang, 1776.[2][3]
  • Noch Ibenoe Mochamat Cattewel, Campong Piesangbatoe, 1776.[2]
  • Adam, Campong Piesangbatoe, 1786.[3]
  • Abdul Carim Badoulo, Campong Gusti, 1776.[2][3]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Yayasan Untuk Indonesia.; Jakarta Raya (Indonesia). Dinas Kebudayaan dan Permuseuman. (2005). Ensiklopedi Jakarta : culture & heritage = budaya & warisan sejarah. [Jakarta]: Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Dinas Kebudayaan dan Permuseuman. ISBN 9798682491. OCLC 70850252. 
  2. ^ a b c d e Naam-boek van de wel edele heeren der hoge Indiasche regering zoo tot, als buiten, Batavia: mitsgaders van de politique bedienden ... zoo als dezelve onder ultimo december ... alhier in weezen zyn bevonden, (dalam bahasa Belanda). Amsterdam: C.C. Renhard. hlm. 62. 
  3. ^ a b c d e "Bos, Gerrit (Amsterdam), Ottens, Reinier (II, Amsterdam), Schouten, Josua (Amsterdam), Gulik, Jan van (Amsterdam)". Naamboekje van de wel. ed. heeren der Hooge Indische Regeeringe, gequalificeerde persoonen, enz. en bedienden op Batavia: mitsgaders de respective gouverneurs, directeurs, commandeurs en opperhoofden op de buiten comptoiren van Nederl. India, zoo als dezelve in wezen zyn bevonden in January ... : als meede alle de Gouverneurs Generaal zedert het jaar 1610 : nevens de hooge en mindere collegien en bedienden op Suriname, (dalam bahasa Belanda). Amsterdam: G. Bos. 1778. hlm. 56.