Jember Fashion Carnaval
Jember Fashion Carnaval Karnaval Busana Jember | |
---|---|
![]() | |
Status | Digelar tertutup dan terbatas akibat pandemi Covid-19 |
Jenis | Karnaval |
Dimulai | 1 Januari 2003 |
Frekuensi | Setiap tahun |
Tempat | Sepanjang jalan protokol kota Jember |
Lokasi | Kabupaten Jember |
Negara | Indonesia |
Tahun aktif | 2003—sekarang |
Pendiri | Dynand Fariz |
Penyelenggara | Yayasan JFC |
Anggota | Seluruh dunia, beranggotakan perorangan dan kelompok |
Situs web | jemberfashioncarnaval |
Jember Fashion Carnaval (Indonesia: Karnaval Busana Jember) atau sering disebut JFC adalah sebuah even karnaval busana yang setiap tahun digelar di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Karnaval ini digagas oleh Dynand Fariz yang juga pendiri JFC Center.[1]
Penyelenggaraan[sunting | sunting sumber]

Sebanyak 2.000-an peserta berkarnaval dalam 4 hari penyelenggaraan acara meliputi Kids Carnival, Artwear Carnival, Waci, dan Grand Carnival. Karnaval ini biasanya diselenggarakan di jalan utama kota Jember yang berjarak 4,6 kilometer dan disaksikan oleh penonton di kanan dan kiri jalan. Mereka terbagi dalam 10 defile yang masing-masing defile mencerminkan tren busana pada tahun yang bersangkutan. Defile pertama adalah defile Archipelago yang mengangkat tema busana nasional dari daerah tertentu secara berkala seperti Jawa, Bali, Madura, Dayak, Papua, Sumatra, dan seterusnya. Defile lainnya mengangkat tema fesyen yang sedang tren apakah dari suatu negara, kelompok tertentu, film, kejadian atau peristiwa global lainnya. Semua busana dibuat dalam bentuk kostum yang kesemuanya dikompetisikan untuk meraih penghargaan-penghargaan.[2]
Sejarah[sunting | sunting sumber]

Jember Fashion Carnaval diawali dari adanya kegiatan Pertemuan Keluarga Besar (PKB) H.Tirto Soetowo yang merupakan ayah dari Dynand Fariz. Kegiatan PKB rutin digelar bersamaan dengan momen Hari Raya Idulfitri. Beberapa acara di persiapkan antara lain lomba pidato, lomba adzan, ceramah, puisi, cerita lucu serta puncak acara adalah kegiatan karnaval keluarga besar.
Dalam perkembangannya, Pertemuan Keluarga Besar (PKB) ini dilakukan atas inisiasi dari Dynand Fariz bersama dengan kakak pertama, Suyanto, yang kemudian didirikanlah Dynand Fariz Fashion House pada tahun 1997. Agenda tahunan yang diselenggarakan di Dynand Fariz Fashion House antara lain adalah Dynand Fariz Fashion Week, yang digelar antara bulan Juli–Agustus, dimana seluruh karyawan dalam selama pekan tersebut berpakaian sesuai tema yang sedang menjadi trend mode dunia. Perihal ini terkait erat dengan keberadaan Dynand Fariz sebagai guru di Sekolah Mode ESMOD Jakarta.
Pada tahun 2002 di gelaran Dynand Fariz Fashion Week hadir gagasan untuk berparade di area sekitar Dynand Fariz Fashion House diikuti oleh seluruh karyawan. Dari kegiatan parade itulah akhirnya terlahir gagasan besar untuk mengadakan sebuah acara yang dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk menggali potensi mereka melalui satu kegiatan sosial sarat edukasi yakni Jember Fashion Carnaval. JFC edisi perdana resmi diselenggarakan pada tanggal 1 Januari 2003.
Perkembangan[sunting | sunting sumber]
Dalam perjalanannya, karnaval Jember Fashion Carnaval (JFC) kini telah diklaim menjadi karnaval terbesar ketiga di dunia setelah meraih kemenangan di International Carnival de Victoria di Seychelles. Berbagai prestasi dunia yakni Best National Costume berhasil pula dipersembahkan oleh Jember Fashion Carnaval dalam ajang kompetisi kontes kecantikan hingga kontes pria internasional yang diikuti oleh 40 hingga 90 an negara di dunia, salah satunya adalah kemenangan kostum bertema Borobudur milik Puteri Indonesia 2014 atau Miss Universe Indonesia 2014, Elvira Devinamira di kontes Miss Universe 2014.
Lihat pula[sunting | sunting sumber]
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ Lebih Dekat dengan Dynand Fariz, Presiden Jember Fashion Carnaval (JFC) Diarsipkan 2010-08-09 di Wayback Machine.. Diakses 8 Agustus 2010
- ^ Liputan6 - Alun-Alun Kota Jember Mulai Berhias. Diakses 8 Agustus 2010
- ^ "Jember Fashion Carnaval 2022 Sukses Jadi Ikon Pemulihan Ekonomi Pelaku Parekraf di Jember". Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (dalam bahasa Inggris). 7 August 2022.