Metode Jacobi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Iterasi Jacobi)

Metode Iterasi Jacobi merupakan salah satu bidang analisis numerik yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan persamaan linear dan sering dijumpai dalam berbagai disiplin ilmu. Metode Iterasi Jacobi merupakan salah satu metode tak langsung, yaitu bermula dari suatu hampiran penyelesaian awal dan kemudian berusaha memperbaiki hampiran dalam tak berhingga namun langkah konvergen. Metode Iterasi Jacobi ini digunakan untuk menyelesaikan persamaan linear berukuran besar dan proporsi koefisien nolnya besar.

Metode ini ditemukan oleh matematikawan yang berasal dari Jerman,Carl Gustav Jakob Jacobi. Penemuan ini diperkirakan pada tahun 1800-an.

Kalau kita mengubah dalam Sistem Persamaan Linear, maka dapat ditulis sebagai berikut

Kemudian, diketahui bahwa , di mana merupakan matriks diagonal, merupakan matriks segitiga bawah, dan merupakan matriks segitiga atas.

Kemudian, persamaan di atas dapat diubah menjadi:


Kemudian,


Jika ditulis dalam aturan iteratif, maka metode Jacobi dapat ditulis sebagai:


di mana merupakan banyaknya iterasi. Jika menyatakan hampiran ke- penyelesaian SPL, maka adalah hampiran awal.

Deskripsi[sunting | sunting sumber]

Jadi

menjadi sistem kuadrat dari nilai n dalam persamaan linier yaitu:

Setelah itu nilai A dapat diuraikan menjadi komponen diagonal D, bagian segitiga bawah L dan bagian segitiga atas U:

Algoritme Metode Iterasi Jacobi[sunting | sunting sumber]

INPUT:

, A, b, dan hampiran awal Y=(y1 y2 y3...yn)T, batas toleransi T, dan maksimum iterasi N

OUTPUT:

X=(x1 x2 x3...xn)T, vektor galat hampiran , dan yang merupakan matriks dengan baris vektor-vektor hampiran selama iterasi.
  1. Set penghitung iterasi k=1
  2. WHILE DO
    1. FOR , Hitung
    2. SET
    3. IF ||X_Y||<T THEN STOP
    4. Tambah penghitung iterasi,
    5. FOR , Set yi=xi
    6. SET Y=(y1 y2 y3...yn)T
  3. Tulis pesan "Metode gagal setelah N iterasi"
  4. STOP
Input: initial guess  to the solution, (diagonal dominant) matrix , right-hand side vector , convergence criterion
Output: solution when convergence is reached
Comments: pseudocode based on the element-based formula above


while convergence not reached do
    for i := 1 step until n do
        
        for j := 1 step until n do
            if j ≠ i then
                
            end
        end
        
    end
    
end

Algoritme Metode Iterasi Jacobi dalam bentuk software Matlab[sunting | sunting sumber]

Penggunaan algoritme Metode Iterasi Jacobi dalam bentuk matlab. Matlab merupakan program pengolahan data numerik.

INPUT:

, A, b, dan hampiran awal Y=(y1 y2 y3...yn)T, batas toleransi T, dan maksimum iterasi N

OUTPUT:

X=(x1 x2 x3...xn)T, vektor galat hampiran , dan yang merupakan matriks dengan baris vektor-vektor hampiran selama iterasi.
H=X0'
n=length (b)
X=X0
for k:=1 until N
for i:=i until n,
S = b (i) - A (i,[1:i-1,i+1:n]) * X0 ([1:i-1,i+1:n])
X(i) = S / A (i,i)
end
g = abs (X-X0)
err = norm (g)
relerr = err / (norm (X)+eps)
X0 = X
H = [H;X0']
if (err<T)|(relerr<T), break, end
end

Kekonvergenan[sunting | sunting sumber]

MEtode ini akan bernilai konvergen jika matriksnya merupakan matriks dominan secara diagonal, yaitu apabila unsur diagonal pada kolom tersebut lebih besar dari penjumlahan unsur-unsur lainnya pada kolom tersebut.

Contoh[sunting | sunting sumber]

Sistem linear dari bentuk dengan perkiraan awal diberikan oleh

Kami menggunakan persamaan , dijelaskan di atas, untuk memperkirakan . Pertama, kami menulis ulang persamaan dalam bentuk yang lebih mudah , dimana dan . Dari nilai-nilai yang diketahui

we determine as

Further, is found as

Dengan dan dihitung, kami perkirakan sebagai :

Hasil iterasi berikutnya

Proses ini diulangi sampai konvergensi (yaitu, sampai kecil). Solusi setelah 25 iterasi adalah

Contoh lain[sunting | sunting sumber]

Contohnya kita diberi sistem linier berikut:

Bila kita memilih (0, 0, 0, 0) sebagai pendekatan awal, maka solusi perkiraan pertama diberikan oleh

Dengan menggunakan perkiraan yang diperoleh, prosedur iteratif diulangi sampai akurasi yang diinginkan tercapai. Berikut ini adalah solusi yang diperkirakan setelah lima iterasi.

0.6 2.27272 -1.1 1.875
1.04727 1.7159 -0.80522 0.88522
0.93263 2.05330 -1.0493 1.13088
1.01519 1.95369 -0.9681 0.97384
0.98899 2.0114 -1.0102 1.02135

Solusi yang tepat dari sistem ini adalah (1, 2, −1, 1).

Contoh menggunakan Python dan NumPy[sunting | sunting sumber]

Prosedur numerik berikut hanya melakukan iterasi untuk menghasilkan vektor solusi.

def jacobi(A, b, x_init, epsilon=1e-10, max_iterations=500):
    D = np.diag(np.diag(A))
    LU = A - D
    x = x_init
    for i in range(max_iterations):
        D_inv = np.diag(1 / np.diag(D))
        x_new = np.dot(D_inv, b - np.dot(LU, x))
        if np.linalg.norm(x_new - x) < epsilon:
            return x_new
        x = x_new
    return x

# problem data
A = np.array([
    [5, 2, 1, 1],
    [2, 6, 2, 1],
    [1, 2, 7, 1],
    [1, 1, 2, 8]
])
b = np.array([29, 31, 26, 19])

# you can choose any starting vector
x_init = np.zeros(len(b))
x = jacobi(A, b, x_init)

print("x:", x)
print("computed b:", np.dot(A, x))
print("real b:", b)

Menghasilkan keluaran:

x: [3.99275362 2.95410628 2.16183575 0.96618357]
computed b: [29. 31. 26. 19.]
real b: [29 31 26 19]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Sahid. 2005. Pengantar Komputasi Numerik dengan MATLAB. ANDI, Yogyakarta

Pranala luar[sunting | sunting sumber]