Curug Orok: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Andri Dariel (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Mssetiadi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6: Baris 6:
| coords = {{Coord|-7.386804|107.736176|display=inline,title|type:landmark|name=Curug Orok}}
| coords = {{Coord|-7.386804|107.736176|display=inline,title|type:landmark|name=Curug Orok}}
| watercourse = Sungai Cikahuripan
| watercourse = Sungai Cikahuripan
| type = Air terjun paralel (parallel waterfall)
| type = Air terjun paralel ''(parallel waterfall)''
| elevation = 250 mdpl
| elevation = 250 mdpl
| height = 45 m
| height = 45 m
Baris 19: Baris 19:
Asal mula air terjun ini dinamakan Curug Orok karena menurut cerita [[masyarakat]] setempat pada tahun 1968 ada seorang wanita muda yang membuang bayinya dari puncak air terjun, sehingga air terjun tersebut dinamakan Curug Orok.<ref name="curug"/> Kalau dilihat dari bentuknya, air terjun ini mempunyai 2 curug, dimana yang besar melambangkan keberadaan ibu si bayi dan yang kecil melambangkan bayi tersebut.<ref name="curug"/>
Asal mula air terjun ini dinamakan Curug Orok karena menurut cerita [[masyarakat]] setempat pada tahun 1968 ada seorang wanita muda yang membuang bayinya dari puncak air terjun, sehingga air terjun tersebut dinamakan Curug Orok.<ref name="curug"/> Kalau dilihat dari bentuknya, air terjun ini mempunyai 2 curug, dimana yang besar melambangkan keberadaan ibu si bayi dan yang kecil melambangkan bayi tersebut.<ref name="curug"/>


== Keadaan Alam ==
== Geografis ==
===Batas administrasi dan akses===
Curug orok dengan ketinggian 45 meter ini sudah menjadi Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) sejak 21 April 1996.<ref name="curug"/> Curug Orok itu sendiri dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara dan dimiliki oleh PT.<ref name="curug"/> Perkebunan Papandayan. Waktu operasi dari ODTW Curug Orok ini mulai dari pukul 09.00-16.30. Batas administrasi ODTW ini Sebagai berikut :
Batas administrasi ODTW Curug Orok adalah sebagai berikut :
*Utara : Gunung Papandayan </br>
*Selatan : Gunung Geder </br>
*Utara : Gunung Papandayan
*Selatan : Gunung Geder
*Barat : Desa Cikandang </br>
*Barat : Desa Cikandang
*Timur : Kecamatan Pamulihan </br>
*Timur : Kecamatan Pamulihan
Jarak kawasan ini dari Ibukota kecamatan Cikajang 5 Km, sedangkan dari Ibukota Kabupaten Garut 31 Km.<ref name="curug"/> Curug Orok sendiri berada di ketinggian 250 M diatas permukaan laut dengan konfigurasi umum lahan berbukit karena letaknya di kaki gunung Papandayan dan tingkat kemiringan lahannya landai dan curam Tingkat stabilitas dan daya serap tanah di kawsan ini baik dan tingkat abrasi yang rendah.<ref name="curug"/> Jenis material tanahnya yaitu berupa tanah liat yang berbatu dan [[kerikil]].<ref name="curug"/> Curug Orok memiliki air yang jernih, bau air normal dan temperatur yang dingin. Terdapat pengaruh musim dimana pada saat musim kemarau debit airnya lebih sedikit.<ref name="curug"/> [[Flora]] dominant di sekitar Curug Orok adalah [[pohon pinus]], papaya dan tumbuhan liar lainnya.<ref name="curug"/> Sedangkan fauna yang terdapat di kawasan yaitu monyet dan ular.<ref name="curug"/> Kualitas dan visabilitas lingkungan di kawasan ini tergolong baik walaupun terdapat sedikit pencamaran sampah dan [[vandalisme]] di bebatuan yang disebabkan oleh pengunjung.<ref name="curug"/> Terdapat pula papan penunjuk jalan dan sedikit rambu iklan.<ref name="curug"/> Sumber daya listrik di kawasan berasal dari PLN dengan 220 volt.<ref name="curug"/> Sumber air bersihnya berasal dari air terjun itu sendiri yang debitnya tidak terbatas dan kualitas airnya yang jernih, rasanya tawar dan baunya normal.<ref name="curug"/> Sistem pembuangan limbah di Curug Orok yaitu melalui septic tank dan sistem irigasi dalam kondisi yang baik.<ref name="curug"/> Sedangkan sistem [[komunikasi]] di kawasan ini yaitu berupa handy talkie dengan jumlah 6 buah dalam kondisi yang cukup.<ref name="curug"/> Di dalam kawasan ini terdapat beberapa kios makanan dan souvenir, yang menjual kerajinan tangan dan alat-alat rumah tangga. Terdapat tempat parkir dengan luas 500 m2 dengan daya tampung 10 bus, 20 mobil dan 50 motor.<ref name="curug"/> Terdapat pula sebuah pintu masuk dalam kondisi yang cukup baik.<ref name="curug"/> Didalam kawasan juga terdapat 2 buah toilet yang sekaligus berfungsi sebagai ruang ganti dan sebuah tempat bilas yang kondisi bangunannya kurang baik.<ref name="curug"/> Di kawasan Curug Orok juga terdapat sebuah shelter. <ref name="curug"/> Di kawasan ini juga terdapat fasilitas keamanan berupa pos jaga yang juga berfungsi sebagai pos tiket.<ref name="curug"/> Jalan akses yang tersedia dikawasan ini yaitu jalan raya sepanjang 700 m dengan lebar jalan 3-5 m,jalan desa sepanjang200 m, dan jalan setapak berupa tangga yang panjangnya 200 m. Wisatawan yang berkunjung ke ODTW Curug Orok ini berasal dari [[Garut]], [[Bandung]], [[Bogor]] dan [[Jakarta]]. <ref name="curug">[http://pariwisata.garutkab.go.id/index.php?mindex=daf_det_wisata&id_wisata=19] </ref>
Jarak kawasan ini dari ibukota kecamatan Cikajang 5 Km, sedangkan dari ibukota Kabupaten Garut 31 Km.<ref name="curug"/>

===Keadaan alam===
Curug Orok berada di ketinggian 250 m diatas permukaan laut dengan konfigurasi umum lahan berbukit karena letaknya di kaki [[gunung Papandayan]] dengan tingkat kemiringan lahan yang sebagian landai dan sebagian lainnya curam. Tingkat stabilitas dan daya serap tanah di kawasan ini baik dengan tingkat abrasi yang rendah.<ref name="curug"/> Jenis material tanahnya yaitu berupa tanah liat yang berbatu dan [[kerikil]].<ref name="curug"/> Curug Orok memiliki air yang jernih, bau air normal dan temperatur yang dingin. Terdapat pengaruh musim dimana pada saat musim kemarau debit airnya lebih sedikit.<ref name="curug"/> [[Flora]] dominan di sekitar Curug Orok adalah [[pohon pinus]], pepaya dan tumbuhan liar lainnya.<ref name="curug"/> Sedangkan fauna yang terdapat di kawasan yaitu monyet dan ular.<ref name="curug"/>

==Pengelolaan==
Curug Orok dengan ketinggian 45 meter ini sudah menjadi Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) sejak 21 April 1996.<ref name="curug"/> Curug Orok dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara dan dimiliki oleh PT. Perkebunan Papandayan.<ref name="curug"/> Waktu operasi dari ODTW Curug Orok ini mulai dari pukul 09.00-16.30.
Kualitas dan visabilitas lingkungan di kawasan ini tergolong baik walaupun terdapat sedikit pencemaran sampah dan [[vandalisme]] di bebatuan yang disebabkan oleh pengunjung.<ref name="curug"/> Terdapat pula papan penunjuk jalan dan sedikit rambu iklan.<ref name="curug"/> Sumber daya listrik di kawasan berasal dari PLN dengan tegangan 220 volt.<ref name="curug"/> Sumber air bersihnya berasal dari air terjun yang debitnya tidak terbatas dan kualitas airnya yang jernih, rasanya tawar dan berbau normal.<ref name="curug"/> Sistem pembuangan limbah di Curug Orok yaitu melalui ''septic tank'' dan sistem irigasi dalam kondisi yang baik.<ref name="curug"/> Sedangkan sistem [[komunikasi]] di kawasan ini yaitu berupa ''handy talkie'' berjumlah 6 buah dalam kondisi yang cukup.<ref name="curug"/> Di dalam kawasan ini terdapat beberapa kios makanan dan ''souvenir'', yang menjual kerajinan tangan dan alat-alat rumah tangga. Terdapat tempat parkir dengan luas 500 m2 dengan daya tampung 10 bus, 20 mobil dan 50 motor.<ref name="curug"/> Terdapat pula sebuah pintu masuk dalam kondisi yang cukup baik.<ref name="curug"/> Didalam kawasan juga terdapat 2 buah toilet yang sekaligus berfungsi sebagai ruang ganti dan sebuah tempat bilas yang kondisi bangunannya kurang baik.<ref name="curug"/> Di kawasan Curug Orok juga terdapat sebuah ''shelter''. <ref name="curug"/> Di kawasan ini juga terdapat fasilitas keamanan berupa pos jaga yang juga berfungsi sebagai pos tiket.<ref name="curug"/> Jalan akses yang tersedia di kawasan ini yaitu jalan raya sepanjang 700 m dengan lebar jalan 3-5 m, jalan desa sepanjang 200 m, dan jalan setapak berupa tangga yang panjangnya 200 m. Wisatawan yang berkunjung ke ODTW Curug Orok ini berasal dari [[Garut]], [[Bandung]], [[Bogor]] dan [[Jakarta]]. <ref name="curug">[http://pariwisata.garutkab.go.id/index.php?mindex=daf_det_wisata&id_wisata=19] </ref>


== Catatan ==
== Catatan ==
{{reflist}}
{{reflist}}

== Pranala luar ==
== Pranala luar ==



Revisi per 24 Juli 2015 04.08

Curug Orok (Air terjun bayi)
LokasiDesa Cikandang, Kacamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat, Indonesia
Koordinat7°23′12″S 107°44′10″E / 7.386804°S 107.736176°E / -7.386804; 107.736176 (Curug Orok)Koordinat: 7°23′12″S 107°44′10″E / 7.386804°S 107.736176°E / -7.386804; 107.736176 (Curug Orok)
TipeAir terjun paralel (parallel waterfall)
Ketinggian250 mdpl
Tinggi total45 m
Jumlah titik3
Anak sungaiSungai Cikahuripan

Curug Orok merupakan jenis ODTW alam berupa air terjun yang terletak di desa Cikandang, kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.

Sejarah

Asal mula air terjun ini dinamakan Curug Orok karena menurut cerita masyarakat setempat pada tahun 1968 ada seorang wanita muda yang membuang bayinya dari puncak air terjun, sehingga air terjun tersebut dinamakan Curug Orok.[1] Kalau dilihat dari bentuknya, air terjun ini mempunyai 2 curug, dimana yang besar melambangkan keberadaan ibu si bayi dan yang kecil melambangkan bayi tersebut.[1]

Geografis

Batas administrasi dan akses

Batas administrasi ODTW Curug Orok adalah sebagai berikut :

  • Utara : Gunung Papandayan
  • Selatan : Gunung Geder
  • Barat : Desa Cikandang
  • Timur : Kecamatan Pamulihan

Jarak kawasan ini dari ibukota kecamatan Cikajang 5 Km, sedangkan dari ibukota Kabupaten Garut 31 Km.[1]

Keadaan alam

Curug Orok berada di ketinggian 250 m diatas permukaan laut dengan konfigurasi umum lahan berbukit karena letaknya di kaki gunung Papandayan dengan tingkat kemiringan lahan yang sebagian landai dan sebagian lainnya curam. Tingkat stabilitas dan daya serap tanah di kawasan ini baik dengan tingkat abrasi yang rendah.[1] Jenis material tanahnya yaitu berupa tanah liat yang berbatu dan kerikil.[1] Curug Orok memiliki air yang jernih, bau air normal dan temperatur yang dingin. Terdapat pengaruh musim dimana pada saat musim kemarau debit airnya lebih sedikit.[1] Flora dominan di sekitar Curug Orok adalah pohon pinus, pepaya dan tumbuhan liar lainnya.[1] Sedangkan fauna yang terdapat di kawasan yaitu monyet dan ular.[1]

Pengelolaan

Curug Orok dengan ketinggian 45 meter ini sudah menjadi Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) sejak 21 April 1996.[1] Curug Orok dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara dan dimiliki oleh PT. Perkebunan Papandayan.[1] Waktu operasi dari ODTW Curug Orok ini mulai dari pukul 09.00-16.30. Kualitas dan visabilitas lingkungan di kawasan ini tergolong baik walaupun terdapat sedikit pencemaran sampah dan vandalisme di bebatuan yang disebabkan oleh pengunjung.[1] Terdapat pula papan penunjuk jalan dan sedikit rambu iklan.[1] Sumber daya listrik di kawasan berasal dari PLN dengan tegangan 220 volt.[1] Sumber air bersihnya berasal dari air terjun yang debitnya tidak terbatas dan kualitas airnya yang jernih, rasanya tawar dan berbau normal.[1] Sistem pembuangan limbah di Curug Orok yaitu melalui septic tank dan sistem irigasi dalam kondisi yang baik.[1] Sedangkan sistem komunikasi di kawasan ini yaitu berupa handy talkie berjumlah 6 buah dalam kondisi yang cukup.[1] Di dalam kawasan ini terdapat beberapa kios makanan dan souvenir, yang menjual kerajinan tangan dan alat-alat rumah tangga. Terdapat tempat parkir dengan luas 500 m2 dengan daya tampung 10 bus, 20 mobil dan 50 motor.[1] Terdapat pula sebuah pintu masuk dalam kondisi yang cukup baik.[1] Didalam kawasan juga terdapat 2 buah toilet yang sekaligus berfungsi sebagai ruang ganti dan sebuah tempat bilas yang kondisi bangunannya kurang baik.[1] Di kawasan Curug Orok juga terdapat sebuah shelter. [1] Di kawasan ini juga terdapat fasilitas keamanan berupa pos jaga yang juga berfungsi sebagai pos tiket.[1] Jalan akses yang tersedia di kawasan ini yaitu jalan raya sepanjang 700 m dengan lebar jalan 3-5 m, jalan desa sepanjang 200 m, dan jalan setapak berupa tangga yang panjangnya 200 m. Wisatawan yang berkunjung ke ODTW Curug Orok ini berasal dari Garut, Bandung, Bogor dan Jakarta. [1]

Catatan

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v [1]

Pranala luar