Yahudi Ortodoks: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
SandreyA71 (bicara | kontrib)
Added links
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
k ←Suntingan SandreyA71 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh JohnThorne
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Reb Moshe Feinstein.jpg|thumb|250px|Rabbi [[Moshe Feinstein]].]]
[[Berkas:Reb Moshe Feinstein.jpg|thumb|250px|Rabbi [[Moshe Feinstein]].]]


[[Yahudi Ortodoks]] adalah cabang dari agama [[Yudaisme]] yang sangat radikal dan suka memakan bangkai sesama kaum yahudi. Penganutnya dikenal sangat kaku dalam mentaati seluruh hukum Taurat yang berjumlah [[613 mitzvot]]/peraturan. Misalnya, mereka memilih berjalan kaki menuju [[Sinagoga]], karena tidak boleh ada transaksi uang di hari [[Sabat]]. Demikian pula tidak boleh ada seorang wanita yang boleh jadi Rabini, hanya pria yang boleh dan semua yang disebut babi. Mereka bisa dibilang jauh dari kehidupan duniawi karna kaum yahudi yg satu ini suka membohong dan suka menganiyaya agama [[Yudaisme]] mereka menganut penafsiran dan penerapan hukum dan etika [[Taurat]] sebagai disahkan dalam teks [[Talmud]] oleh Tanaim dan Amoraim dan kemudian dikembangkan dan diterapkan oleh otoritas kemudian dikenal sebagai Gaonim, Rishonim, dan Acharonim. Ortodoks Yahudi umumnya termasuk modern Ortodoks Yudaisme dan Haredi Yudaisme, tetapi bisa termasuk berbagai filosofi. Ortodoks Yudaisme adalah identifikasi sadar diri modern yang, bagi sebagian orang, membedakannya dari pramodern Yudaisme tradisional, meskipun itu ekspresi arus utama Yudaisme sebelum abad ke-19.<ref name="Auerbach1994">{{cite book|author=Susan Auerbach|title=Encyclopedia of Multiculturalism: Daniel Ken Inouye-Mythology, American Indian|url=http://books.google.com/books?id=H9spAQAAMAAJ|accessdate=21 May 2013|year=1994|publisher=Marshall Cavendish|isbn=978-1-85435-674-1|page=976|quote=Until the French Revolution, all Jews would probably have been regarded as Orthodox, but in modem times Orthodoxy has developed a self-conscious ideology that, for some, distinguishes it from historical or traditional Judaism.}}</ref>
[[Yahudi Ortodoks]] adalah cabang dari agama [[Yudaisme]] yang sangat radikal. Penganutnya dikenal sangat kaku dalam mentaati seluruh hukum Taurat yang berjumlah [[613 mitzvot]]/peraturan. Misalnya, mereka memilih berjalan kaki menuju [[Sinagoga]], karena tidak boleh ada transaksi uang di hari [[Sabat]]. Demikian pula tidak boleh ada seorang wanita yang boleh jadi Rabini, hanya pria yang boleh dan semua yang disebut Rabi. Mereka bisa dibilang jauh dari kehidupan duniawi. Pendekatan agama [[Yudaisme]] mereka menganut penafsiran dan penerapan hukum dan etika [[Taurat]] sebagai disahkan dalam teks [[Talmud]] oleh Tanaim dan Amoraim dan kemudian dikembangkan dan diterapkan oleh otoritas kemudian dikenal sebagai Gaonim, Rishonim, dan Acharonim. Ortodoks Yahudi umumnya termasuk modern Ortodoks Yudaisme dan Haredi Yudaisme, tetapi bisa termasuk berbagai filosofi. Ortodoks Yudaisme adalah identifikasi sadar diri modern yang, bagi sebagian orang, membedakannya dari pramodern Yudaisme tradisional, meskipun itu ekspresi arus utama Yudaisme sebelum abad ke-19.<ref name="Auerbach1994">{{cite book|author=Susan Auerbach|title=Encyclopedia of Multiculturalism: Daniel Ken Inouye-Mythology, American Indian|url=http://books.google.com/books?id=H9spAQAAMAAJ|accessdate=21 May 2013|year=1994|publisher=Marshall Cavendish|isbn=978-1-85435-674-1|page=976|quote=Until the French Revolution, all Jews would probably have been regarded as Orthodox, but in modem times Orthodoxy has developed a self-conscious ideology that, for some, distinguishes it from historical or traditional Judaism.}}</ref>
Mayoritas orang Yahudi tewas selama Holocaust adalah dari golongan Ortodoks.<ref name="Stone2013">{{cite book|author=Dan Stone|title=The Holocaust, Fascism and Memory: Essays in the History of Ideas|url=http://books.google.com/books?id=N8R28To3rycC&pg=PA18|accessdate=21 May 2013|date=22 February 2013|publisher=Palgrave Macmillan|isbn=978-1-137-02952-2|page=18|quote=As Timothy Snyder points out, although Auschwitz is located in Poland, actually very few Polish or Soviet Jews were killed there, and thus the largest victim groups — religiously orthodox Jews from Eastern Europe — are excluded from the most famous symbol of the Holocaust.}}</ref> Diperkirakan bahwa sejumlah antara 50-70% dari mereka yang tewas, yaitu 3.000.000-4.200.000 jiwa.<ref name="Grobman2004">{{cite book|author=Alex Grobman|title=Battling for Souls: The Vaad Hatzala Rescue Committee In Post-holocaust Europe|url=http://books.google.com/books?id=OL4XSZjhi8kC&pg=PA23|accessdate=21 May 2013|year=2004|publisher=KTAV Publishing House, Inc.|isbn=978-0-88125-843-1|page=23|quote=An entirely accurate estimate of how many Orthodox Jews were killed is impossible, but they were clearly the majority, somewhere between 50-70 percent.}}</ref>
Mayoritas orang Yahudi tewas selama Holocaust adalah dari golongan Ortodoks.<ref name="Stone2013">{{cite book|author=Dan Stone|title=The Holocaust, Fascism and Memory: Essays in the History of Ideas|url=http://books.google.com/books?id=N8R28To3rycC&pg=PA18|accessdate=21 May 2013|date=22 February 2013|publisher=Palgrave Macmillan|isbn=978-1-137-02952-2|page=18|quote=As Timothy Snyder points out, although Auschwitz is located in Poland, actually very few Polish or Soviet Jews were killed there, and thus the largest victim groups — religiously orthodox Jews from Eastern Europe — are excluded from the most famous symbol of the Holocaust.}}</ref> Diperkirakan bahwa sejumlah antara 50-70% dari mereka yang tewas, yaitu 3.000.000-4.200.000 jiwa.<ref name="Grobman2004">{{cite book|author=Alex Grobman|title=Battling for Souls: The Vaad Hatzala Rescue Committee In Post-holocaust Europe|url=http://books.google.com/books?id=OL4XSZjhi8kC&pg=PA23|accessdate=21 May 2013|year=2004|publisher=KTAV Publishing House, Inc.|isbn=978-0-88125-843-1|page=23|quote=An entirely accurate estimate of how many Orthodox Jews were killed is impossible, but they were clearly the majority, somewhere between 50-70 percent.}}</ref>

Revisi per 19 Februari 2015 20.10

Rabbi Moshe Feinstein.

Yahudi Ortodoks adalah cabang dari agama Yudaisme yang sangat radikal. Penganutnya dikenal sangat kaku dalam mentaati seluruh hukum Taurat yang berjumlah 613 mitzvot/peraturan. Misalnya, mereka memilih berjalan kaki menuju Sinagoga, karena tidak boleh ada transaksi uang di hari Sabat. Demikian pula tidak boleh ada seorang wanita yang boleh jadi Rabini, hanya pria yang boleh dan semua yang disebut Rabi. Mereka bisa dibilang jauh dari kehidupan duniawi. Pendekatan agama Yudaisme mereka menganut penafsiran dan penerapan hukum dan etika Taurat sebagai disahkan dalam teks Talmud oleh Tanaim dan Amoraim dan kemudian dikembangkan dan diterapkan oleh otoritas kemudian dikenal sebagai Gaonim, Rishonim, dan Acharonim. Ortodoks Yahudi umumnya termasuk modern Ortodoks Yudaisme dan Haredi Yudaisme, tetapi bisa termasuk berbagai filosofi. Ortodoks Yudaisme adalah identifikasi sadar diri modern yang, bagi sebagian orang, membedakannya dari pramodern Yudaisme tradisional, meskipun itu ekspresi arus utama Yudaisme sebelum abad ke-19.[1]

Mayoritas orang Yahudi tewas selama Holocaust adalah dari golongan Ortodoks.[2] Diperkirakan bahwa sejumlah antara 50-70% dari mereka yang tewas, yaitu 3.000.000-4.200.000 jiwa.[3]

Pada tahun 2001, dari jumlah semua orang-orang Yahudi Ortodoks dan orang Yahudi yang berafiliasi dengan sinagoga ortodoks, sekitar 50% tergolong Anglo Yahudi (150.000), 25% Yahudi Israel (1.500.000) dan 13% adalah Amerika Yahudi (529.000).[4] Di antara mereka yang berafiliasi dengan badan rumah ibadat, Yahudi Ortodoks mewakili 70% dari British Yahudi[5] dan 27% dari Amerika Yahudi.[4]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Susan Auerbach (1994). Encyclopedia of Multiculturalism: Daniel Ken Inouye-Mythology, American Indian. Marshall Cavendish. hlm. 976. ISBN 978-1-85435-674-1. Diakses tanggal 21 May 2013. Until the French Revolution, all Jews would probably have been regarded as Orthodox, but in modem times Orthodoxy has developed a self-conscious ideology that, for some, distinguishes it from historical or traditional Judaism. 
  2. ^ Dan Stone (22 February 2013). The Holocaust, Fascism and Memory: Essays in the History of Ideas. Palgrave Macmillan. hlm. 18. ISBN 978-1-137-02952-2. Diakses tanggal 21 May 2013. As Timothy Snyder points out, although Auschwitz is located in Poland, actually very few Polish or Soviet Jews were killed there, and thus the largest victim groups — religiously orthodox Jews from Eastern Europe — are excluded from the most famous symbol of the Holocaust. 
  3. ^ Alex Grobman (2004). Battling for Souls: The Vaad Hatzala Rescue Committee In Post-holocaust Europe. KTAV Publishing House, Inc. hlm. 23. ISBN 978-0-88125-843-1. Diakses tanggal 21 May 2013. An entirely accurate estimate of how many Orthodox Jews were killed is impossible, but they were clearly the majority, somewhere between 50-70 percent. 
  4. ^ a b American Jewish Religious Denominations, United Jewish Communities Report Series on the National Jewish Population Survey 2001-01, (Table 2, pg. 9)
  5. ^ Synagogue membership in the United Kingdom in 2010

Pranala luar