Gunung Kelima: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP88Lukas (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
BP88Lukas (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 12: Baris 12:
| cover_artist =
| cover_artist =
| country = [[Brazil]]
| country = [[Brazil]]
| language = [[Portuguese language|Portuguese]]
| language = [[Portuguese language|Portuguese]], Inggris dan Indonesia
| series =
| series =
| genre = Cinta, Misteri, Spiritual
| genre = Cinta, Misteri, Spiritual
| publisher = Edisi Bahasa Inggris Harper Perennial Edisi Indonesia, [[Gramedia Pustaka Utama]]
| publisher = Edisi Bahasa Inggris Harper Perennial
Edisi Indonesia, [[Gramedia Pustaka Utama]]
| release_date = Edisi Cetak ulang bahasa Inggris, 2009 edisi Indonesia, 2005
| release_date = Edisi Cetak ulang bahasa Inggris, 2009
Edisi Indonesia, 2005
| english_release_date =
| english_release_date =
| media_type =
| media_type =

Revisi per 21 April 2014 16.39

Gunung Kelima
Berkas:Gunung Kelima.jpg
PengarangPaulo Coelho
Judul asliO Monte Cinco
NegaraBrazil
BahasaPortuguese, Inggris dan Indonesia
GenreCinta, Misteri, Spiritual
PenerbitEdisi Bahasa Inggris Harper Perennial Edisi Indonesia, Gramedia Pustaka Utama
Tanggal terbit
Edisi Cetak ulang bahasa Inggris, 2009 Edisi Indonesia, 2005

Gunung Kelima adalah novel kelima karangan Paulo Coelho yang di terbitkan di Indonesia pada tahun 2005 dan edisi bahasa Inggris dicetak ulang pada tahun 2009.[1] [2].

Gaya Penulisan

Gaya penulisan menggunakan pola yang kurang lebih serupa dengan buku Sang Alkemis [3]. Paulo Coelho menceritakan kembali kisah Nabi Elia dari kisah Alkitab Perjanjian Lama dengan gaya penulisan novel moderɳ[3]. Ceritanya berpusat kepada tokoh utama, Nabi Elia dan pergulatannya melalui rintangan-rintangan seperti perutusannya dan perasaan cintanya terhadap seorang janda di tempat pertusannya[3].

Tema

Meski cerita ini diambil dari cuplikan episode di Alkitab, temanya bersifat universal, yakni membahas hubungan antara manusia dan Tuhannya, dan betapa pentingnya iman serta harapan.[4] Melalui tokoh utama dalam cerita, Elia, di paparkan pelajaran-pelajaran tentang menghadapi saat kemalangan.[4] Di situ muncul berbagai pandangan orang-orang yang menghadapi kemalangan ada orang-orang yang menjadi lebih kuat setelah mengalami kemalangan, ada pula yang langsung menyerah dan tak mau bangkit lagi. [4] Ada yang jadi meninggalkan Tuhan, ada pula yang jadi lebih dekat dengan Tuhan. [4] Dalam buku ini, digambarkan konsep ketuhanan yang tidak biasa, unik dan realistis. [5] Cinta juga merupakan daya tarik yang bisa diharapkan dari buku ini seperti kutipan dalam buku ini Tuhan mendengarkan doa-doa orang-orang yang minta dijauhkan dari kebencian, tapi Dia menulikan diri dari orang-orang yang hendak melarikan diri dari cinta dan Dari arah manapun kau melihatnya, gunung itu kelihatan beda, padahal dia gunung yang sama. Begitu pula seluruh ciptaanː mereka merupakan cerminan wajah berbeda dari Tuhan yang sama.[5] Melalui tokoh utama, disiratkan mengenai ajaran tentang bagaimana pembelajaran manusia itu berkelanjutan dan tidak terbatas waktu dan bahwa Tuhan akan selalu mendampingi di saat manusia menjalankan pembelajaran-pembelajaran tersebut.[6].

Plot

Dikisahkan tentang Nabi Elia, seorang nabi yang diajarkan oleh orang-tuanya untuk menolak panggilannya dari Tuhan.[7]. Dia terpakasa menuruti panggilannya ketika rajanya, Raja Ahab memperbolehkan istrinya, Ratu Jezebel untuk memaksakan rakyat Israel untuk menyembah salah satu dewa berhalanya[7]. Setelah penderitaan berkepanjangan dan di bawah ancaman kematian, Elia meloloskan diri dan diutus Tuhan untuk mencari seorang janda dari Akbar yang akan menerimanya walaupun wanita itu sendiri kesusahan untuk mencari makanan bagi anaknya[7]. Ketika kota itu terancam peperangan, Elia berseru pada Tuhan agar menyelamatkan kota itu dan penduduknya, tapi Tuhan seakan tidak mendengar. [4]Ketika dia meminta Tuhan menyelamatkan perempuan yang dicintainya, Tuhan pun seakan memalingkan muka tak peduli. Segala percobaan ini membuat Elia mempertanyakan kasih dan kemurahan hati Tuhan, dan mendorongnya mengambil keputusan: menentang Tuhan sampai Dia memberikan jawaban. Dari wanita dan putranya inilah Elia belajar untuk mencintai, bertahan dalam rasa kehilang n dan tetap tegar melawan kekuatan tirani yang fanatik. [7].

Rujukan

  1. ^ [ citeweb|url=http://www.bukabuku.com/browse/bookdetail/21010/the-fifth-mountain-gunung-kelima.html%7CGunung Kelima |2 April 2014 |bukabuku]
  2. ^ [ citeweb|url= http://www.amazon.com/The-Fifth-Mountain-A-Novel/dp/0061729256%7CGunung Kelima |2 April 2014 |Waterstones]
  3. ^ a b c [ citeweb|url= http:// www.harpercollins.com/author/microsite/readingguide.aspx?authorID=1858&isbn13=9780060930134&displayType=readingGuide |Gunung Kelima |2 April 2014 |barnesandoble]
  4. ^ a b c d e [ citeweb|url= http://www.gramediapustakautama.com/buku-detail/87187/Gunung-Kelima |Gunung Kelima |2 April 2014 |Gramedia Pustaka Utama ]
  5. ^ a b [ citeweb|url= http://www.bukabuku.com/browse/bookdetail/21010/the-fifth-mountain-gunung-kelima.html |Gunung Kelima |2 April 2014 |bukabuku]
  6. ^ [ citeweb|url= http:// www.barnesandnoble.com/w/fifth-mountain-paulo-coelho/1100609544?ean=9780061729256 |Gunung Kelima |2 April 2014 |barnesandoble]
  7. ^ a b c d [ citeweb|url= http://www.likesbooks.com/cgi-bin/bookReview.pl?BookReviewId=561 |Gunung Kelima |2 April 2014 |Waterstones]