Naisabur: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
k menambahkan Kategori:Kota di Jalur Sutra menggunakan HotCat |
||
Baris 132: | Baris 132: | ||
[[Kategori:Sejarah Iran]] |
[[Kategori:Sejarah Iran]] |
||
[[Kategori:Kota di Jalur Sutra]] |
Revisi per 14 April 2014 17.43
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Nishapur
نیشابور Naisabur | |
---|---|
Country | Iran |
Province | Razavi Khorasan |
County | Nishapur County |
Foundation | 3rd century |
Municipality of Nishapur | 1931 |
Pemerintahan | |
• Mayor of Nishapur | Mohammad-Hassan Zarandi |
• Governor of Nishapur | Esfandiar Jalayeri |
Ketinggian | 1.250 m (4,100 ft) |
Populasi (2011) | |
• Total | City of Nishapur : 239.185[1] Nishapur County : 433.105[2] Urban areas of Nishapur County : 270.301 |
2 Census | |
Demonim | Naisaburi |
Zona waktu | UTC+03:30 (IRST) |
Situs web | Neyshaboor, Rowzaneh,Neyshabur Day |
Nisyapur atau Naisabur , ⓘ (Persia: نیشابور, juga Nīshāpūr, Nīshābūr, and Neyshābūr berasal dari bahasa Persia abad pertengahan : New-Syabuhr, berarti "Kota Syapur yang baru"[3] adalah sebuah kota di Provinsi Razavi Khorasan, ibu kota dari Sahrestani Nishapur dan bekas ibukota dari Khurasan, di timur laut Iran, terletak di dataran subur di kaki Gunung Binalud. Naisabur, bersama dengan Marw, Herat dan Balkh adalah salah satu dari empat kota besar dari Khurasan Raya dan juga merupakan salah satu kota terbesar di abad pertengahan, sebagai pusat pemerintahan kekhilafahan Islam di timur, tempat tinggal bagi beragam kelompok etnis dan agama, sebagai jalur perdagangan pada rute komersial dari Transoxiana dan Tiongkok, Irak dan Mesir. Kota ini mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-10 M hingga dihancurkan oleh invasi pasukan Mongol pada tahun 1221 M, juga gempa besar pada abad ke-13 M.
Dalam sejarah Islam kala itu termasuk dalam sebutan Maa Wara’a an Nahr, artinya daerah-daerah yang terletak di sekitar Sungai Jihun di Uzbekistan, Asia Tengah. Pada masa Dinasti Samanid, Naisabur menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan selama lebih kurang 150 tahun. Seperti halnya Baghdad pada abad pertengahan, Naisabur, juga Bukhara (kota kelahiran Imam Bukhari) sebagai salah satu kota ilmu dan pusat peradaban di kawasan Asia Tengah. Disana bermukim banyak ulama besar. Kaum muslimin menaklukannya pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan dan gubernur Abdullah bin amir bin Kuraiz pada 31 H (651/652 M).[4]
Rujukan
- ^ http://www.sko.ir/Sarshomari1390/Shahrhaye_IRAN.xls
- ^ http://www.khorasan.ir/LinkClick.aspx?fileticket=lrFSbp8Zxwk%3d&tabid=8771&mid=14529
- ^ Honigmann, E.; Bosworth, C.E.. "Nīs̲h̲āpūr." Encyclopaedia of Islam, Second Edition. Editor: P. Bearman, Th. Bianquis, C.E. Bosworth, E. van Donzel, W.P. Heinrichs. Brill Online, 2013. Rujukan. 31 Desember 2013 <http://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-2/nishapur-SIM_5930>
- ^ Mu'jamul Buldan (5/331-333) karya Yaqut al-Hamawi
Didahului oleh: - |
Ibukota Kesultanan Seljuk (Persia) 1037–1043 M |
Diteruskan oleh: Ray |