Bendung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{bedakan|Bendungan}}
[[Berkas:irigasi bila.jpg|thumb|right|Bendung yang sering disalah artikan oleh orang awam sebagai [[bendungan]]]]
[[Berkas:irigasi bila.jpg|thumb|right|Bendung yang sering disalah artikan oleh orang awam sebagai [[bendungan]]]]
[[File:Humber Weir.JPG|thumb|right|Sebuah bendung di sungai Humber dekat [[Raymore Park]], Toronto, Ontario]]
[[File:Humber Weir.JPG|thumb|right|Sebuah bendung di sungai Humber dekat [[Raymore Park]], Toronto, Ontario]]

Revisi per 11 September 2013 10.10

Bendung yang sering disalah artikan oleh orang awam sebagai bendungan
Sebuah bendung di sungai Humber dekat Raymore Park, Toronto, Ontario

Bendung adalah pembatas yang dibangun melintasi sungai yang dibangun untuk mengubah karakteristik aliran sungai. Dalam banyak kasus, bendung merupakan sebuah kontruksi yang jauh lebih kecil dari bendungan yang menyebabkan air menggenang membentuk kolam dan tidak mampu melewati bagian atas bendungan. Bendung mengizinkan air meluap melewati bagian atasnya sehingga aliran air tetap ada dan dalam debit yang sama bahkan sebelum sungai dibendung. Bendung bermanfaat untuk mencegah banjir, mengukur debit sungai, dan memperlambat aliran sungai sehingga menjadikan sungai lebih mudah dilalui.

Fungsi

Sebuah bendung di Thorp, Washington

Bendung menjadikan pakar hidrologi dan insinyur melakukan pengukuran laju aliran volumetrik sederhana dalam sungai berukuran medium atau di lokasi pembuangan industri. Karena geometri dari tnggi bendung diketahui dan semua air mengalir melewati bagian atas bendung, ketinggian air di belakang bendung dapat dihitung menjadi laju aliran atau debit. Perhitungan berdaasarkan pada fakta bahwa fluida akan melewati kedalaman kritis dari aliran di sekitar belahan bendungan. Jika air tidak bergerak melewati bendung, maka perhitungan dapat lebih rumit, atau bahkan tidak mungkin dilakukan.

Perhitungan debit secara sederhana yaitu:

Q = C L Hn

Di mana:

  • Q adalah debit
  • C adalah konstanta bendung
  • L adalah lebar belahan
  • H adalah tinggi air yang melewati belahan
  • n adalah nilai yang bervariasi sesuai struktur (misal 3/2 untuk bendung horisontal, 5/2 untuk belahan berbentuk V)

Ketika digunakan di dalam pengukuran debit, penting untuk diketahui bahwa belahan bendung harus bebas dari karat atau sampah yang menghambat. Kekasaran belahan bendung akan mengakibatkan perhitungan menjadi berbeda dari tabel standar yang telah ditetapkan. Air juga harus dipastikan bebas dari gelembung udara sebelum melewati bendung.[1]

Selain digunakan untuk pengukuran, bendung juga dimanfaatkan untuk mengaliri saluran irigasi. Muka air yang tinggi menyebabkan air dapat mengalir melalui saluran irigasi karena sifat air yang bergerak dari tempat tinggi ke tempat yang rendah.

Dampak

  • Karena bendung akan meningkatkan kadar udara terlarut secara drastis setelah melewati bendung, hal ini dapat menyebabkan gangguan ekologis sungai meski dampaknya hanya bersifat lokal di sekitar bendung saja.
  • Bendung dapat menyebabkan gangguan pada fauna setempat, seperti ikan salmon yang bermigrasi melewati sungai.
  • Lompatan hidrolik (hydraulic jump) yang terjadi setelah air melewati bendung dapat menenggelamkan seseorang yang terjebak sehingga berbahaya bagi pelaku olahraga air. Istilah drowning machine digunakan pada pelaku olahraga kano dan kayak terhadap beberapa struktur bendung yang dinilai membahayakan.[2][3]
  • Bendung dapat menjadi titik di mana sampah dan benda lainnya terkumpul.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Factors affecting weir flow measurement accuracy
  2. ^ Michael Robinson, Ph.D. P.E., Robert Houghtalen, Ph.D., P.E. "Dangerous dams". Rhode Island Canoe/Kayak Association. Rhode Island. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-08-12. Diakses tanggal 2011-06-26. 
  3. ^ Lowhead Dams, Ohio DNR

Bahan bacaan terkait

Pranala luar