Kakatua: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k r2.7.2+) (bot Menambah: my:ကတ္တဝါငှက်
Synthebot (bicara | kontrib)
k r2.7.3) (bot Membuang: tl:Katala (ibon)
Baris 112: Baris 112:
[[sv:Kakaduor]]
[[sv:Kakaduor]]
[[th:วงศ์นกกระตั้ว]]
[[th:วงศ์นกกระตั้ว]]
[[tl:Katala (ibon)]]
[[tr:Kakadu]]
[[tr:Kakadu]]
[[uk:Какаду]]
[[uk:Какаду]]

Revisi per 27 Januari 2013 17.47

Kakatua
Kakatua duduk di daun pohon.
Kakatua Maluku (Cacatua moluccensis)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Superfamili:
Cacatuoidea
Famili:
Cacatuidae

Genus tipe
Cacatua Vieillot 1817[1]
Genera

Probosciger
Callocephalon
Nymphicus
Calyptorhynchus
Eolophus
Lophochroa
Cacatua

Map showing southeastern Asia, Australia, Melanesia, and New Zealand. Islands in the Philippines and eastern Indonesia are colored red, east to the Solomon Islands, as is Australia with Tasmania. New Caledonia is colored blue.
Current range of cockatoos – red
Finds of recent fossils – blue
Sinonim

Kakatua (suku Cacatuidae) adalah jenis burung hias yang memiliki bulu yang indah dengan lengkingan suara yang cukup nyaring. Spesies ini termasuk salah satu burung dengan kecerdasan yang cukup bagus, sehingga sering digunakan untuk acara-acara hiburan di kebun binatang atau tempat hiburan lainnya.

Etimologi

Kata kakatua tertanggal berasal dari abad ke-17 dan merupakan derivasi kata dari nama Indonesia untuk burung ini, "Kakatuwah" (yang berarti "wakil" atau "pegangan"; dari paruhnya yang kuat) atau dari panggilan kakatua putih itu sendiri, melalui istilah Belanda kaketoe; kata cock mungkin mempengaruhi kata kaketoe. Terdapat varian kata kakatua di abad ke-17 termasuk cacato, cockatoon, crockadore, cokato, cocatore, dan cocatoo digunakan di abad ke-18.[3][4] Asal kata ini juga digunakan untuk familia dan nama generik Cacatuidae dan Cacatua masing-masing.[5]

Jenis-jenis Kakatua

Jenis Kakatua-kecil Jambul-kuning (bahasa Inggris: Yellow-crested Cockatoo) biasanya hidup berpasangan atau berkelompok dalam jumlah kecil. Sangat mencolok ketika terbang, dengan kepakan sayap yang cepat dan kuat diselingi gerakan melayang serta saling meneriaki. Bila sedang bersuara dari tempat bertengger, jambul ditegakkan lalu diturunkan. Jenis ini tertekan dengan ledakan populasi yang mengejutkan selama 10-15 tahun terakhir, akibat penangkapan yang berlebihan untuk perdagangan burung dalam sangkar, dan sekarang langka akibat kegiatan ini.


Spesies ini hidup pada ketinggian 0-1520 meter dari permukaan laut, biasanya berkelompok. Kakatua pada umumnya berusia panjang, hingga mencapai 60 tahun bahkan lebih.

Habitat

Kakatua menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi dan tepi hutan; juga hutan monsun (Nusa Tenggara), hutan yang tinggi bersemak, semak yang pohonnya jarang dan lahan budidaya yang pohonnya jarang. Dari permukaan laut sampai ketinggian 900 m (Sulawesi), 1520 m (Lombok), 1000 m (Sumbawa), 700 m (Flores), 950+ m (Sumba) dan 500+ m (Timor). sedangkan untuk jenis Kakatua Maluku (bahasa Inggris: Salmon-crested Cockatoo) biasanya hidup sendiri, berpasangan dan kelompok kecil; dahulu di pohon tidur berkelompok hingga 16 ekor. Umumnya tidak mencolok, kecuali pada saat terbang ke dan dari lokasi pohon tidur ketika petang dan menjelang fajar. Walaupun terlihat terbang di atas kanopi tapi kebanyakan terbang di bawah batas kanopi. Mencari makan dengan tenang di kanopi dan lapisan tengah kanopi dan memiliki sebaran lokal di daerah Seram, Ambon, Haruku dan Saparua. Kakatua menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi, hutan yang rusak dan hidup diatas permukaan laut sampai ketinggian 1000 m.

Dalam budaya

Di Indonesia, burung kakatua dijadikan nama lagu anak-anak.

Galeri

Referensi

  1. ^ ICZN (2000). "Opinion 1949. Cacatua Vieillot, 1817 and Cacatuinae Gray, 1840 (Aves, Psittaciformes): conserved". Bulletin of Zoological Nomenclature: 66–67. 
  2. ^ Suppressed by the International Commission on Zoological Nomenclature in Opinion 1949 (2000). ICZN (2000). "Opinion 1949. Cacatua Vieillot, 1817 and Cacatuinae Gray, 1840 (Aves, Psittaciformes): conserved". Bulletin of Zoological Nomenclature: 66–67. 
  3. ^ J. Simpson, E. Weiner (eds), ed. (1989). "cockatoo". Oxford English Dictionary (edisi ke-2nd). Oxford: Clarendon Press. ISBN 0-19-861186-2. 
  4. ^ Mynott, Jeremy (2009). Birdscapes: Birds in Our Imagination and Experience. Princeton, New Jersey: Princeton University Press. hlm. 319. ISBN 0-691-13539-8. 
  5. ^ Higgins, Peter Jeffrey (ed.) (1999). Handbook of Australian, New Zealand and Antarctic Birds. Volume 4: Parrots to Dollarbird. Melbourne: Oxford University Press. hlm. 127. ISBN 0-19-553071-3. 

Pranala luar

Templat:Link FA Templat:Link GA