Filo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
PT43Merlin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PT43Merlin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[File:Philon.jpg|thumb|right|200 px|thumb|Filo dari Aleksandria]]
[[File:Philon.jpg|thumb|right|200 px|thumb|Filo dari Aleksandria]]


'''Filo''' atau dikenal juga sebagai '''Filo dari Aleksandria''' adalah seorang filsuf keturunan Yahudi dari Aleksandria yang hidup sekitar tahun 20 SM sampai 45 M. Karya-karyanya dengan jelas menunjukkan bahwa dia seorang yang banyak mendapat pendidikan dari Yunani. Filo dapat disebut sebagai salah satu filsuf Yahudi terkemukan di zaman kuno klasik.
'''Filo''' atau dikenal juga sebagai '''Filo dari Aleksandria''' adalah seorang filsuf keturunan [[Yahudi]] dari [[Aleksandria]] yang hidup sekitar tahun [[20 SM]] sampai 45 M.<ref name="Jagersma">{id} H.Jagersma. 2003. ''Dari Aleksander Agung sampai Bar Kokhba:Sejarah Israel dari 330 SM-135 M)''. Jakarta:BPK Gunung Mulia. hlm. 4.</ref> Karya-karyanya dengan jelas menunjukkan bahwa dia seorang yang banyak mendapat pendidikan dari [[Yunani]].<ref name="Jagersma"/> Filo dapat disebut sebagai salah satu filsuf Yahudi terkemukan di zaman kuno klasik.<ref name="Jagersma"/>
Dia berusaha keras menolong orang-orang Yahudi yang sudah banyak terpengaruh dengan pemikiran Yunani supaya tetap mejaga kesetiaan kepada agama mereka dengan menjembatani konsep Tuhan dan dunia yang sebenarnya sangatlah berbeda.
Dia berusaha keras menolong orang-orang Yahudi yang sudah banyak terpengaruh dengan pemikiran Yunani supaya tetap mejaga kesetiaan kepada agama mereka dengan menjembatani konsep Tuhan dan dunia yang sebenarnya sangatlah berbeda.<ref name="Baker">{id} David L.Baker, John J.Bimson. 2004. ''Mari Mengenal Arkeologi Alkitab''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 198.</ref>

Tahun 40 M, Filo mendapat tugas untuk untuk membela kepentingan masyarakat Yahudi di Roma terhadap Kaisar Gaius Julius Caesar Germanicus atau lebih dikenal dengan Kaligula. Semua pengalamannya itu dituangkan dalam bukunya yang berjudul ''Legatio ad Caium''.
Tahun 40 M, Filo mendapat tugas untuk untuk membela kepentingan masyarakat Yahudi di [[Roma]] terhadap Kaisar [[Gaius Julius Caesar Germanicus]] atau lebih dikenal dengan [[Kaligula]].<ref name="Jagersma"/> Semua pengalamannya itu dituangkan dalam bukunya yang berjudul ''Legatio ad Caium''.<ref name="Jagersma"/>
Secara keseluruhan, Filo mengarang enam belas buku yang berbicara tentang agama dan filsafat. Buku-buku tersebut berasal dari zaman Perjanjian Baru dan hingga kini masih tetap bertahan. Jika membaca buku-bukunya maka kita dapat lebih memahami dunia yang dulu dihadapi orang-orang Kristen saat mereka memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani.
Filo mengarang enam belas buku yang berbicara tentang [[agama]] dan [[filsafat]].<ref name="Baker"/> Buku-buku tersebut berasal dari zaman [[Perjanjian Baru]] dan hingga kini masih tetap bertahan.<ref name="Baker"/> Jika membaca buku-bukunya maka kita dapat lebih memahami dunia yang dulu dihadapi orang-orang [[Kristen]] saat mereka memberitakan [[Injil]] kepada orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani.<ref name="Baker"/>

Pemikiran Filo yang terkenal adalah mengenai [[Logos]] (Firman).<ref name="Baker"/> Ia memahami logos sebagai kuasa yang menjadi penghubung antara Allah dan manusia.<ref name="Baker"/> Konsep Filo tentang logos berbeda dengan yang ada dalam pembukaan Injil Yohanes.<ref name="Baker"/> Baginya, logos merupakan gambar [[Allah]] dan akal budi manusia termasuk seluruh alam.<ref name="Baker"/> Akan tetapi, ia menganggap tubuh manusia itu jahat sehingga menghalangi manusia untuk mengenal Allah.<ref name="Baker"/> Ini tentu saja sangat berbeda dengan [[Injil Yohanes]] yang menyatakan bahwa logos telah menjadi manusia (daging).<ref name="Baker"/> Dengan demikian, ini menjadi peringatan bagi para penafsir bahwa sebuah kata tidak selalu artinya sama ketika dipakai dalam dua konteks berbeda.<ref name="Baker"/>
Filo banyak mempengaruhi tokoh-tokoh pemikir [[Kristen]], salah satunya adalah [[Agustinus]].<ref name="Baker"/>


==Referensi==
==Referensi==

Revisi per 30 April 2011 07.17

Filo dari Aleksandria

Filo atau dikenal juga sebagai Filo dari Aleksandria adalah seorang filsuf keturunan Yahudi dari Aleksandria yang hidup sekitar tahun 20 SM sampai 45 M.[1] Karya-karyanya dengan jelas menunjukkan bahwa dia seorang yang banyak mendapat pendidikan dari Yunani.[1] Filo dapat disebut sebagai salah satu filsuf Yahudi terkemukan di zaman kuno klasik.[1] Dia berusaha keras menolong orang-orang Yahudi yang sudah banyak terpengaruh dengan pemikiran Yunani supaya tetap mejaga kesetiaan kepada agama mereka dengan menjembatani konsep Tuhan dan dunia yang sebenarnya sangatlah berbeda.[2]

Tahun 40 M, Filo mendapat tugas untuk untuk membela kepentingan masyarakat Yahudi di Roma terhadap Kaisar Gaius Julius Caesar Germanicus atau lebih dikenal dengan Kaligula.[1] Semua pengalamannya itu dituangkan dalam bukunya yang berjudul Legatio ad Caium.[1] Filo mengarang enam belas buku yang berbicara tentang agama dan filsafat.[2] Buku-buku tersebut berasal dari zaman Perjanjian Baru dan hingga kini masih tetap bertahan.[2] Jika membaca buku-bukunya maka kita dapat lebih memahami dunia yang dulu dihadapi orang-orang Kristen saat mereka memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani.[2]

Pemikiran Filo yang terkenal adalah mengenai Logos (Firman).[2] Ia memahami logos sebagai kuasa yang menjadi penghubung antara Allah dan manusia.[2] Konsep Filo tentang logos berbeda dengan yang ada dalam pembukaan Injil Yohanes.[2] Baginya, logos merupakan gambar Allah dan akal budi manusia termasuk seluruh alam.[2] Akan tetapi, ia menganggap tubuh manusia itu jahat sehingga menghalangi manusia untuk mengenal Allah.[2] Ini tentu saja sangat berbeda dengan Injil Yohanes yang menyatakan bahwa logos telah menjadi manusia (daging).[2] Dengan demikian, ini menjadi peringatan bagi para penafsir bahwa sebuah kata tidak selalu artinya sama ketika dipakai dalam dua konteks berbeda.[2] Filo banyak mempengaruhi tokoh-tokoh pemikir Kristen, salah satunya adalah Agustinus.[2]

Referensi

  1. ^ a b c d e {id} H.Jagersma. 2003. Dari Aleksander Agung sampai Bar Kokhba:Sejarah Israel dari 330 SM-135 M). Jakarta:BPK Gunung Mulia. hlm. 4.
  2. ^ a b c d e f g h i j k l {id} David L.Baker, John J.Bimson. 2004. Mari Mengenal Arkeologi Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 198.