Konsili Firenze: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
PT33Judistian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PT33Judistian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

[[Kategori:Kristen]]
[[Kategori:Konsili Gereja Katolik Roma]]

[[be-x-old:Флярэнтыйская вунія]]
[[bg:Фераро-Флорентински събор]]
[[cs:Koncil bazilejsko-ferrarsko-florentsko-římský]]
[[de:Konzil von Basel/Ferrara/Florenz]]
[[en:Council of Florence]]
[[es:Concilio de Basilea]]
[[fr:Concile de Bâle-Ferrare-Florence-Rome]]
[[it:Concilio di Basilea, Ferrara e Firenze]]
[[sw:Mtaguso wa Firenze]]
[[la:Concilium Basiliense]]
[[hu:Bázel–ferrara–firenzei zsinat]]
[[nl:Concilie van Bazel]]
[[ja:バーゼル公会議]]
[[pl:Sobór Florencki]]
[[pt:Concílio de Basileia-Ferrara-Florença]]
[[ro:Conciliul de la Basel]]
[[ru:Ферраро-Флорентийский собор]]
[[sr:Фирентинска унија]]
[[fi:Firenzen kirkolliskokous]]
[[sv:Konciliet i Florens]]
[[tr:Basel Konsili]]
[[uk:Флорентійський собор]]

Revisi per 29 April 2011 09.19

Konsili Florence adalah sebuah konsili yang ada dalam Gereja Katolik Roma.[1] Konsili ini diadakan di Florence pada tahun 1438 sampai tahun 1445.[1] Dalam gereja Katolik, konsili ini merupakan konsili oikumenis yang ke-16 dan ke-17.[1] Hal ini tergantung dari dihitung atau tidaknya Konsili Basel sebagai konsili oikumenis.[1] Konsili ini diadakan di tiga kota yaitu Ferrara (1438-1439), Florence (1439-1443), dan Roma (1443-1445).[1] Konsili ini bermaksud untuk mengusahakan penyatuan kembali dengan Gereja Timur.[1] Gereja Timur meminta bantuan Gereja Barat dalam melawan serangan Turki atas kota Konstantinopel.[1] Konsili pertama di Ferrara dibuka atas permintaan Gereja Timur oleh Paus Eugenius IV.[1] Dalam konsili ini hadir orang-orang terkemuka seperti kaisar Yunani, Yohanes VIII Palaeologus, dan Yusuf, patriakh Konstantinopel.[1] Konsili membahas pokok-pokok hambatan penyatuan kembali kedua gereja diantaranya tentang keluarnya Roh Kudus dari Bapa dan Anak, pemakaian roti tidak beragi pada Ekaristi, api penyucian, dan supremasi Paus.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j F.D. Wellem. 2009, Kamus Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 235.