Bruder: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
StefanusRA (bicara | kontrib)
StefanusRA (bicara | kontrib)
Baris 2: Baris 2:


==Sejarah==
==Sejarah==
Ketika [[Monastisisme]] berkembang pada masa kekristenan awal, sebagian besar [[biarawan]] tetap berstatus awam, karena pentahbisan untuk pelayanan dipandang sebagai suatu halangan bagi panggilan biarawan untuk menjalani hidup [[kontemplatif]]. Mengikuti [[Peraturan Santo Benediktus]], gaya hidup utama meeka adalah sebagai [[petani]] atau [[pertapa]].
Ketika [[Monastisisme]] berkembang pada masa kekristenan awal, sebagian besar [[biarawan]] tetap berstatus awam, karena pentahbisan untuk pelayanan dipandang sebagai suatu halangan bagi panggilan biarawan untuk menjalani hidup [[kontemplatif]]. Mengikuti [[Peraturan Santo Benediktus]], gaya hidup utama mereka adalah sebagai [[petani]] atau [[pertapa]].


Berbagai kekuatan dan kecenderungan pada Abad Pertengahan menyebabkan situasi di mana para biarawan tidak lagi mengikuti cara hidup tersebut. Sebaliknya, mereka fokus utama pada kewajiban agama doa syafaat. Hal ini didorong oleh kepercayaan spiritual antara keanggotaan umum Gereja Katolik atas doa biarawan untuk mencapai keselamatan.
Berbagai kekuatan dan kecenderungan pada Abad Pertengahan menyebabkan situasi di mana para biarawan tidak lagi mengikuti cara hidup tersebut. Sebaliknya, mereka fokus utama pada kewajiban agama doa syafaat. Hal ini didorong oleh kepercayaan spiritual antara keanggotaan umum Gereja Katolik atas doa biarawan untuk mencapai keselamatan.

Revisi per 13 Februari 2011 06.22

Bruder (dari bahasa Belanda broeder yang berarti 'saudara lelaki') adalah nama panggilan bagi seorang rohaniwan Katolik awam (tidak ditahbiskan) yang menjalani kaul kemiskinan, selibat dan ketaatan. Seorang bruder biasanya tinggal dalam suatu komunitas dan bekerja dalam pelayanan sebagai guru, seniman, koki, teknisi, sesuai dengan talenta dan bakatnya. Bruder biasanya termasuk ordo Agustinus, Karmelit, Dominikan, Fransiskan, dan FIC. Perbedaan antara bruder dengan biarawan ialah bahwa para bruder hidup dalam kesederhanaan dan kesajahaan sebagai tanda kebaktian bagi komunitas, berbeda dengan para biarawan yang pekerjaannya hanya berdoa dan bermeditasi saja.

Sejarah

Ketika Monastisisme berkembang pada masa kekristenan awal, sebagian besar biarawan tetap berstatus awam, karena pentahbisan untuk pelayanan dipandang sebagai suatu halangan bagi panggilan biarawan untuk menjalani hidup kontemplatif. Mengikuti Peraturan Santo Benediktus, gaya hidup utama mereka adalah sebagai petani atau pertapa.

Berbagai kekuatan dan kecenderungan pada Abad Pertengahan menyebabkan situasi di mana para biarawan tidak lagi mengikuti cara hidup tersebut. Sebaliknya, mereka fokus utama pada kewajiban agama doa syafaat. Hal ini didorong oleh kepercayaan spiritual antara keanggotaan umum Gereja Katolik atas doa biarawan untuk mencapai keselamatan.

Lihat pula