Pabrik Gula Jatibarang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wakrad (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Wakrad (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:
[[Berkas:PG Jatibarang.jpg|thumb|300px|Pabrik Gula Jatibarang]]
[[Berkas:PG Jatibarang.jpg|thumb|300px|Pabrik Gula Jatibarang]]
== Pabrik Gula Jatibarang ==
== Pabrik Gula Jatibarang ==
Pabrik gula (PG) Jatibarang adalah pabrik gula peninggalan Belanda di [[Hindia-Belanda]]. PG Jatibarang dibangun tahun 1842.
Pabrik gula (PG) Jatibarang adalah pabrik gula peninggalan Belanda di [[Hindia-Belanda]] yang termasuk dalam komoditi yang diikutsertakan dalam program ''[[Cultuurstelsel]]''. PG Jatibarang dibangun tahun 1842.


Semasa pendudukan Belanda di [[Indonesia]] dulu, pemerintah Hindia-Belanda membangun 3 pabrik gula di kabupaten [[Brebes]] yaitu :
Semasa pendudukan Belanda di [[Indonesia]] dulu, pemerintah Hindia-Belanda membangun 3 pabrik gula di kabupaten [[Brebes]] yaitu :
Baris 10: Baris 10:
* [[Pabrik Gula Kersana]]
* [[Pabrik Gula Kersana]]


PG Jatibarang masuk dalam wilayah PTPN IX (Persero), karena besarnya biaya operasional dan perawatan serta berkurangnya lahan untuk penanaman tebu, maka dari 3 pabrik gula itu digabungkan menjadi satu, yaitu di Jatibarang.
PG Jatibarang setelah kemerdekaan [[Indonesia]] masuk dalam wilayah PTPN IX (Persero), karena besarnya biaya operasional dan perawatan serta berkurangnya lahan untuk penanaman tebu, maka dari 3 pabrik gula itu digabungkan menjadi satu, yaitu di Jatibarang.


== Tradisi Tahunan ==
== Tradisi Tahunan ==

Revisi per 19 September 2010 05.06

Koordinat: 6°58′5″S 109°3′40″E / 6.96806°S 109.06111°E / -6.96806; 109.06111

Pabrik Gula Jatibarang

Pabrik Gula Jatibarang

Pabrik gula (PG) Jatibarang adalah pabrik gula peninggalan Belanda di Hindia-Belanda yang termasuk dalam komoditi yang diikutsertakan dalam program Cultuurstelsel. PG Jatibarang dibangun tahun 1842.

Semasa pendudukan Belanda di Indonesia dulu, pemerintah Hindia-Belanda membangun 3 pabrik gula di kabupaten Brebes yaitu :

PG Jatibarang setelah kemerdekaan Indonesia masuk dalam wilayah PTPN IX (Persero), karena besarnya biaya operasional dan perawatan serta berkurangnya lahan untuk penanaman tebu, maka dari 3 pabrik gula itu digabungkan menjadi satu, yaitu di Jatibarang.

Tradisi Tahunan

Metikan

Setiap tahun, setiap masa pemanenan tebu atau istilahnya "metik" diadakan pasar malam. Sebagian masyarakat menyebutnya metikan atau "bancakan" untuk beberapa wilayah Brebes bagian barat. Tradisi ini masih berlangsung sampai kini.

Manten Tebu

Temanten tebu adalah simbol dari hasil tebu yang meruah, boneka-bonekaan yang terbuat dari batang tebu itu didandani mirip pengantin dan diarak keliling kota dan setelah diarak maka akan diadakan walimahan yang dihadiri oleh para pegawai pabrik gula.

Lihat pula