Subagyo Hadi Siswoyo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-karir +karier)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Karir +Karier)
Baris 3: Baris 3:
'''Subagyo Hadi Siswoyo''' ({{lahirmati|[[Piyungan]], [[Yogyakarta]]|12|6|1946}}) adalah salah satu tokoh [[militer]] [[Indonesia]].
'''Subagyo Hadi Siswoyo''' ({{lahirmati|[[Piyungan]], [[Yogyakarta]]|12|6|1946}}) adalah salah satu tokoh [[militer]] [[Indonesia]].


Karirnya pernah melejit bahkan mendapat kenaikan pangkat istimewa 1 tingkat pernah dienyamnya saat selesai [[Operasi Woyla]] di [[Thailand]], tapi kemudian kariernya tersendat pada jabatan [[Kolonel]] yang dia tempuh selama 8 tahun. Mantan komandan [[Pamwapres]] di era [[Soeharto]] ini kemudian mendapat bintang di pundaknya saat menjabat Danjen [[Kopassus]]. Selepas itu kariernya mulus menjadi [[Pangdam Diponegoro]], kemudian Wakasad dan [[KSAD]]. Ia juga pernah menjabat panglima di Komando Teritorial. Yaitu ketika menjadi Panglima daerah IV [[Diponegoro]]. Saat menjadi KSAD inilah ia mengalami pergantian kepemimpinan Nasional yang dipenuhi intrik dan misteri, kerusuhan [[Mei]] dan peristiwa Trisakti dan meruncingnya rivalitas di dalam ABRI saat itu sehingga menjadikannya sebagai ketua DKP untuk pemeriksaan atas Letjen [[Prabowo Subianto]] mantan Pangkostrad yang juga merupakan salah satu teman dekatnya.
Kariernya pernah melejit bahkan mendapat kenaikan pangkat istimewa 1 tingkat pernah dienyamnya saat selesai [[Operasi Woyla]] di [[Thailand]], tapi kemudian kariernya tersendat pada jabatan [[Kolonel]] yang dia tempuh selama 8 tahun. Mantan komandan [[Pamwapres]] di era [[Soeharto]] ini kemudian mendapat bintang di pundaknya saat menjabat Danjen [[Kopassus]]. Selepas itu kariernya mulus menjadi [[Pangdam Diponegoro]], kemudian Wakasad dan [[KSAD]]. Ia juga pernah menjabat panglima di Komando Teritorial. Yaitu ketika menjadi Panglima daerah IV [[Diponegoro]]. Saat menjadi KSAD inilah ia mengalami pergantian kepemimpinan Nasional yang dipenuhi intrik dan misteri, kerusuhan [[Mei]] dan peristiwa Trisakti dan meruncingnya rivalitas di dalam ABRI saat itu sehingga menjadikannya sebagai ketua DKP untuk pemeriksaan atas Letjen [[Prabowo Subianto]] mantan Pangkostrad yang juga merupakan salah satu teman dekatnya.


Subagyo sempat dibuat malu atas kasus yang menimpa putranya Kapten [[TNI]] Agus yang terlibat peredaran narkoba tetapi dengan ksatria sang putera yang lulusan AMN terbaik di angkatannya diberhentikan dari dinas TNI dan diproses hukum.
Subagyo sempat dibuat malu atas kasus yang menimpa putranya Kapten [[TNI]] Agus yang terlibat peredaran narkoba tetapi dengan ksatria sang putera yang lulusan AMN terbaik di angkatannya diberhentikan dari dinas TNI dan diproses hukum.

Revisi per 17 Juli 2010 12.59

Berkas:Subagyo HS.jpg
Subagyo HS liputan6.com

Subagyo Hadi Siswoyo (lahir 12 Juni 1946) adalah salah satu tokoh militer Indonesia.

Kariernya pernah melejit bahkan mendapat kenaikan pangkat istimewa 1 tingkat pernah dienyamnya saat selesai Operasi Woyla di Thailand, tapi kemudian kariernya tersendat pada jabatan Kolonel yang dia tempuh selama 8 tahun. Mantan komandan Pamwapres di era Soeharto ini kemudian mendapat bintang di pundaknya saat menjabat Danjen Kopassus. Selepas itu kariernya mulus menjadi Pangdam Diponegoro, kemudian Wakasad dan KSAD. Ia juga pernah menjabat panglima di Komando Teritorial. Yaitu ketika menjadi Panglima daerah IV Diponegoro. Saat menjadi KSAD inilah ia mengalami pergantian kepemimpinan Nasional yang dipenuhi intrik dan misteri, kerusuhan Mei dan peristiwa Trisakti dan meruncingnya rivalitas di dalam ABRI saat itu sehingga menjadikannya sebagai ketua DKP untuk pemeriksaan atas Letjen Prabowo Subianto mantan Pangkostrad yang juga merupakan salah satu teman dekatnya.

Subagyo sempat dibuat malu atas kasus yang menimpa putranya Kapten TNI Agus yang terlibat peredaran narkoba tetapi dengan ksatria sang putera yang lulusan AMN terbaik di angkatannya diberhentikan dari dinas TNI dan diproses hukum.

Pranala luar

Jabatan militer
Didahului oleh:
Agum Gumelar
Danjen Kopassus
September 1995 - Desember 1995
Diteruskan oleh:
Prabowo Subianto