Kawin lari: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 1: Baris 1:
[[Image:Abduction of Helen.jpg|thumb|Penculikan [[Helena (mitologi)|Helena]] oleh [[Paris (mitologi)|Paris]].]]
[[Berkas:Abduction of Helen.jpg|thumb|Penculikan [[Helena (mitologi)|Helena]] oleh [[Paris (mitologi)|Paris]].]]
'''Kawin lari''' merupakan tindakan melarikan seorang [[wanita]] tanpa izin, yang bertujuan untuk hidup bersama maupun [[pernikahan|menikah]]. Dapat juga berarti penculikan gadis di bawah umur atas persetujuannnya, namun tak disukai oleh [[orang tua]]nya. Ini juga bisa diartikan dengan [[penculikan|menculik]] [[pengantin wanita]], baik dengan taktik, paksaan, maupun ancaman. Di [[Indonesia]] kebiasaan ini masih ada di beberapa tempat, seperti di [[Lampung]], [[Bali]], [[Sumatera Utara]], dsb.
'''Kawin lari''' merupakan tindakan melarikan seorang [[wanita]] tanpa izin, yang bertujuan untuk hidup bersama maupun [[pernikahan|menikah]]. Dapat juga berarti penculikan gadis di bawah umur atas persetujuannnya, namun tak disukai oleh [[orang tua]]nya. Ini juga bisa diartikan dengan [[penculikan|menculik]] [[pengantin wanita]], baik dengan taktik, paksaan, maupun ancaman. Di [[Indonesia]] kebiasaan ini masih ada di beberapa tempat, seperti di [[Lampung]], [[Bali]], [[Sumatera Utara]], dsb.


Baris 8: Baris 8:


{{sosial-stub}}
{{sosial-stub}}
[[kategori:Pernikahan]]


[[Kategori:Pernikahan]]

[[en:Elopement (marriage)]]
[[ja:駆け落ち]]
[[ja:駆け落ち]]
[[en:Elopement_(marriage)]]
[[nl:Schaking]]
[[nl:Schaking]]

Revisi per 10 Agustus 2009 02.21

Penculikan Helena oleh Paris.

Kawin lari merupakan tindakan melarikan seorang wanita tanpa izin, yang bertujuan untuk hidup bersama maupun menikah. Dapat juga berarti penculikan gadis di bawah umur atas persetujuannnya, namun tak disukai oleh orang tuanya. Ini juga bisa diartikan dengan menculik pengantin wanita, baik dengan taktik, paksaan, maupun ancaman. Di Indonesia kebiasaan ini masih ada di beberapa tempat, seperti di Lampung, Bali, Sumatera Utara, dsb.

Di Bali, kawin lari biasa terjadi pada pria dan wanita yang berbeda kasta, kebanyakan jika wanita lebih tinggi kastanya daripada pria. Dalam budaya Batak Angkola di Sumatera Utara bagian selatan, kawin lari disebut sebagai marlojong. Perkawinan marlojong kurang disukai, namun biasanya ditempuh sebagai solusi terakhir bila ada hambatan yang dialami seorang pria, seperti kurang disukai calon mertuanya, kakaknya belum menikah, dll.

Pranala luar