Budayawan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Pekerjaan menggunakan HotCat
HsfBot (bicara | kontrib)
k +{{Authority control}}, clean up
Baris 8: Baris 8:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

{{Authority control}}


[[Kategori:Filsafat]]
[[Kategori:Filsafat]]

Revisi per 3 Juli 2021 02.54

Budayawan adalah istilah umum yang merujuk kepada seseorang yang memiliki pengetahuan budaya, atau seseorang yang berkecimpung dalam bidang kebudayaan. Seorang Budayawan sering membagikan gagasannya, baik melalui interaksi sosial, baik dalam lingkup kecil sampai dengan lingkup nasional dan internasional. Ahli filsafat atau filsuf, ahli agama, sastrawan biasanya menyandang predikat budayawan. Di Indonesia, beberapa tokoh dianggap sebagai budayawan antara lain Abdurrahman Wahid, Frans Magnis Suseno, Emha Ainun Nadjib, Abdul Hadi WM, Nurcholis Madjid, W.S. Rendra, Sutardji Calzoum Bachri, Umar Kayam, Nugroho Notosusanto, dan lain-lain.[1][2]

Lihat pula

Referensi