Anak Semua Bangsa: Perbedaan antara revisi
k Suntingan 103.105.35.98 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh AABot Tag: Pengembalian |
Lathifah S (bicara | kontrib) k Menambah referensi Tag: Dikembalikan coi-spam VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 34: | Baris 34: | ||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
[https://lathifahs52892.blogspot.com/2019/11/anak-semua-bangsa-pramoedya-ananta-toer.html?m=1 Resensi Anak Semua Bangsa]{{Reflist}} |
|||
{{Reflist}} |
|||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
Revisi per 16 Maret 2021 03.22
Pengarang | Pramoedya Ananta Toer |
---|---|
Penerjemah | Maxwell Lane (Inggris) |
Bahasa | Indonesia |
Seri | Tetralogi Pulau Buru |
Genre | Historical drama |
Penerbit | Hasta Mitra |
Halaman | 404 halaman |
ISBN | ISBN 9798659139 |
Didahului oleh | Bumi Manusia |
Diikuti oleh | Jejak Langkah |
Anak Semua Bangsa adalah buku kedua dari seri Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer. Beberapa bulan setelah terbit pada 1981, buku ini bersama buku Bumi Manusia dilarang beredar oleh Kejaksaan Agung.
Alur
Pada seri kedua ini menceritakan perjuangan batin Minke di mana istrinya yakni Annelis harus dibawa paksa ke Belanda. Tetapi pihak keluarga Nyi Ontosoroh tidak tinggal diam, sehingga dikirimlah seorang teman sekolah Minke yang bernama Panji Darman alias Jan Depperste untuk memantau keadaan Annelis di sana. Komunikasi melalui surat-menyurat. Di sisi lain Minke tak mau tinggal diam melawan keadaan. Dia terus belajar kepada Nyi Ontosoroh tentang banyak hal. Mulai dari menjalankan bisnis, urusan hukum, hingga menjadi inspirasinya untuk menulis.