Penyalahgunaan kekuasaan: Perbedaan antara revisi
←Membuat halaman berisi ''''Penyalahgunaan kekuasaan''', dalam bentuk "penyimpangan dalam jabatan" atau "pelanggaran resmi" adalah tindakan yang melanggar hukum, yang dilakukan dala...' |
k →Penyalahgunaan institusional: bentuk baku |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
== Penyalahgunaan institusional == |
== Penyalahgunaan institusional == |
||
Penyalahgunaan institusional adalah penganiayaan terhadap seseorang ( |
Penyalahgunaan institusional adalah penganiayaan terhadap seseorang (sering kali anak-anak atau orang dewasa yang lebih tua) oleh suatu sistem kekuasaan.<ref name="Powers">{{cite journal|last=Powers|first=J. L.|author2=A. Mooney & M. Nunno|year=1990|title=Institutional abuse: A review of the literature|journal=Journal of Child and Youth Care|volume=4|issue=6|page=81}}</ref> Hal ini dapat berkisar dari tindakan yang mirip dengan [[Kekerasan terhadap anak|pelecehan anak]] berbasis rumah, seperti [[Penelantaran anak|penelantaran]], [[Kekerasan fisik|pelecehan fisik]] dan [[Kekerasan seksual|seksual]], hingga efek program bantuan yang bekerja di bawah standar layanan yang dapat diterima, atau mengandalkan cara yang keras atau tidak adil untuk memodifikasi perilaku.<ref name="Powers" /> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 20 Maret 2020 12.52
Penyalahgunaan kekuasaan, dalam bentuk "penyimpangan dalam jabatan" atau "pelanggaran resmi" adalah tindakan yang melanggar hukum, yang dilakukan dalam kapasitas resmi, yang memengaruhi kinerja tugas-tugas resmi. Malfeasance dalam jabatan sering menjadi alasan untuk pemecatan pejabat yang dipilih dengan undang-undang atau mengingat pemilihan. Penyalahgunaan kekuasaan juga bisa berarti seseorang menggunakan kekuatan yang mereka miliki untuk keuntungan pribadi mereka.
Penyalahgunaan institusional
Penyalahgunaan institusional adalah penganiayaan terhadap seseorang (sering kali anak-anak atau orang dewasa yang lebih tua) oleh suatu sistem kekuasaan.[1] Hal ini dapat berkisar dari tindakan yang mirip dengan pelecehan anak berbasis rumah, seperti penelantaran, pelecehan fisik dan seksual, hingga efek program bantuan yang bekerja di bawah standar layanan yang dapat diterima, atau mengandalkan cara yang keras atau tidak adil untuk memodifikasi perilaku.[1]