Konstruksi kapal: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Image:DSCF6406.jpg|thumb|300px|Kapal yang sedang dikonstruksi di [[galangan kapal]]]]
'''Konstruksi kapal''' merupakan proses pembangunan [[kapal]] di [[galangan kapal]] yang didahului oleh desain dan dilanjutkan dengan pembangunan konstruksi kapal yang diawali dengan peletakan [[lunas]], dilanjutkan dengan konstruksi rangka/[[gading-gading]], [[geladak]], [[anjungan]], [[kulit kapal]]. Setelah kapal selesai dikonstruksi selanjutnya diluncurkan ke laut untuk selanjutnya dilakukan finishing.
'''Konstruksi kapal''' merupakan proses pembangunan [[kapal]] di [[galangan kapal]] yang didahului oleh desain dan dilanjutkan dengan pembangunan konstruksi kapal yang diawali dengan peletakan [[lunas]], dilanjutkan dengan konstruksi rangka/[[gading-gading]], [[geladak]], [[anjungan]], [[kulit kapal]]. Setelah kapal selesai dikonstruksi selanjutnya diluncurkan ke laut untuk selanjutnya dilakukan finishing.



Revisi per 21 Juli 2008 04.52

Kapal yang sedang dikonstruksi di galangan kapal

Konstruksi kapal merupakan proses pembangunan kapal di galangan kapal yang didahului oleh desain dan dilanjutkan dengan pembangunan konstruksi kapal yang diawali dengan peletakan lunas, dilanjutkan dengan konstruksi rangka/gading-gading, geladak, anjungan, kulit kapal. Setelah kapal selesai dikonstruksi selanjutnya diluncurkan ke laut untuk selanjutnya dilakukan finishing.

Sistem konstruksi

Sistim konstruksi di kapal dapat dibagi tiga yaitu:

  1. sistim konstruksi memanjang (longitudinal framing system)
  2. sistim konstruksi melintang (transverse framing system)
  3. sistim konstruksi campuran (mixed framing system)

Konstruksi kulit ganda

Aturan baru yang diterapkan khusus untuk kapal tangker adalah kewajiban untuk menggunakan kulit ganda (double hull) untuk mengurangi peluang pencemaran lingkungan karena kebocoran yang mungkin terjadi. Kebocoran kapal tangker dapat mengakibatkan terganggunya lingkungan khususnya terhadap biota laut dan hewan yang hidup dilingkungan laut dan garis pantai.

Lihat pula

Pranala luar