Ahmad al-Qusyasyi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Naval Scene (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 5: Baris 5:
Beberapa murid ternama Al-Qusyasyi yang berasal dari [[Asia Tenggara]], antara lain [[Abdurrauf as-Singkili|Abdurrauf Singkil]] (Aceh), [[Abdul Muhyi|Abdul Muhyi Pamijahan]] (Jawa Barat), [[Yusuf Al-Makasari|Yusuf al-Makassari]] (Sulawesi Selatan), dan [[Abdul Malik bin Abdullah]] (Trengganu).<ref name=":0" /><ref name=":1" />
Beberapa murid ternama Al-Qusyasyi yang berasal dari [[Asia Tenggara]], antara lain [[Abdurrauf as-Singkili|Abdurrauf Singkil]] (Aceh), [[Abdul Muhyi|Abdul Muhyi Pamijahan]] (Jawa Barat), [[Yusuf Al-Makasari|Yusuf al-Makassari]] (Sulawesi Selatan), dan [[Abdul Malik bin Abdullah]] (Trengganu).<ref name=":0" /><ref name=":1" />


Setelah ia wafat, muridnya yang menjadi khalifah penerus tarekat Syattariyah ialah [[Ibrahim al-Kurani]].<ref name=":0" />
Setelah ia wafat, salah seorang muridnya yang menjadi penerus tarekat ialah [[Ibrahim al-Kurani]], yang juga menjalin hubungan yang dekat dengan para murid asal Asia Tenggara.<ref name=":0" />


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi per 2 Oktober 2018 07.35

Ahmad al-Qusyasyi (1583-1661) adalah seorang seorang ulama tasawuf kelahiran Madinah. Ia adalah mursyid dari tarekat Syattariyah. Tahun 1602, ia bersama ayahnya menuntut ilmu pada ulama-ulama Yaman. Setelah kembali ke Madinah, ia mempelajari tarekat terutama kepada Ahmad al-Syinnawi, yang kemudian juga menjadi mertuanya. Setelah Al-Syinnawi wafat, Al-Qusyasyi menjadi khalifah penerus tarekat Syattariyah.[1][2]

Tarekat Syattariyah yang diajarkan Al-Qusyasyi dan Al-Syinnawi, adalah paham tarekat sufi yang bersifat ortodoks, yang menolak ajaran wahdatul wujud. Ini berbeda dengan keadaan awal tarekat Syattariyah, yang pada masa sebelumnya bersifat heterodoks. Dengan demikian, penyebaran oleh murid-murid Al-Qusyasyi dan Al-Syinnawi, juga membawa paham yang serupa dengan guru-guru mereka tersebut.[2]

Beberapa murid ternama Al-Qusyasyi yang berasal dari Asia Tenggara, antara lain Abdurrauf Singkil (Aceh), Abdul Muhyi Pamijahan (Jawa Barat), Yusuf al-Makassari (Sulawesi Selatan), dan Abdul Malik bin Abdullah (Trengganu).[1][2]

Setelah ia wafat, salah seorang muridnya yang menjadi penerus tarekat ialah Ibrahim al-Kurani, yang juga menjalin hubungan yang dekat dengan para murid asal Asia Tenggara.[1]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c Laffan, Michael (2016-01-08). Sejarah Islam di Nusantara. Bentang Pustaka. ISBN 9786022910589. 
  2. ^ a b c Azra, Azyumardi (2006). Islam in the Indonesian World: An Account of Institutional Formation (dalam bahasa Inggris). Mizan Pustaka. ISBN 9789794334300.