Soedjiman: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 35: Baris 35:
|religion = [[Islam]]
|religion = [[Islam]]
}}
}}
'''[[Mayor Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) Soedjiman''' ({{lahirmati|[[Yogyakarta]]|1|7|1928|[[Jakarta]]|2|12|2014}}) adalah [[Gubernur Kalimantan Barat]] periode 1977-1987. Ia menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Barat menggantikan [[Kadarusno]].
'''[[Mayor Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) Soedjiman''' ({{lahirmati|[[Yogyakarta]]|1|7|1928|[[Jakarta]]|2|12|2014}}) adalah [[Gubernur Kalimantan Barat]] periode 1977–1988. Ia menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Barat menggantikan [[Kadarusno]].


== Keluarga ==
== Keluarga ==

Revisi per 30 Juni 2018 23.04

Soedjiman
Gubernur Kalimantan Barat 4[1]
Masa jabatan
30 Agustus 1977 – 8 Januari 1988
(Penjabat sampai 4 Januari 1978)
Informasi pribadi
Lahir(1928-07-01)1 Juli 1928
Hindia Belanda Yogyakarta
Meninggal2 Desember 2014(2014-12-02) (umur 86)
Indonesia Jakarta
AnakMayjen TNI Toto Rinanto Soedjiman
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas-
Pangkat Mayor Jenderal TNI
SatuanInfanteri
Pertempuran/perangOperasi G30S
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Mayor Jenderal TNI (Purn.) Soedjiman (1 Juli 1928 – 2 Desember 2014) adalah Gubernur Kalimantan Barat periode 1977–1988. Ia menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Barat menggantikan Kadarusno.

Keluarga

Ia dikaruniai 4 anak, 2 laki-laki dan 2 perempuan. Anak pertama bernama Wahyu Sriyono Soedjiman, anak keduanya Kanthi Setiani Soedjiman, anak ketiga Etty Diani Soedjiman dan anak keempatnya adalah Mayjen TNI Toto Rinanto (Akmil 1984) yang menjabat sebagai Pangdam XII/Tanjungpura. Kini ia telah memiliki 10 cucu dan 6 cicit.

Karier Militer

Mayjen TNI Soedjiman, mantan Dandim Jakarta Pusat, mantan Dankorma ABRI, mantan Kepala Staf Kodam XII/Tanjungpura dan mantan Gubernur Kalimantan Barat, 1978–1988. Soedjiman, saat menjadi Dandim Jakarta Pusat, merupakan tokoh penting di balik penangkapan Brigjen TNI Soepardjo, di Jakarta, 12 Januari 1967. Soepardjo ditangkap, karena diklaim berada di balik Gerakan 30 September (G30S) 1967 yang menyebabkan 7 jenderal TNI AD dibunuh. G30S 1965, menyebabkan terjadinya peralihan kepemimpinan nasional dari Presiden Soekarno kepada Presiden Soeharto, terhitung 1 Juli 166. Soekarno diberhentikan menjadi Presiden, karena Pidanto Nawaksara ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS), 22 Juni 1966.[2]

Menjadi Gubernur Kalimantan Barat

Presiden RI melalui Kepres No. 98/M tanggal 30 Agustus 1977 memberhentikan Brigjen TNI Kadarusno dari jabatannya sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Barat. Dalam keputusan yang sama, Presiden mengangkat Brigjen TNI Soejiman sebagai Pejabat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalbar.[3]

Guna mengangkat Gubernur Kepala Daerah yang definitif, maka diajukan 3 ( tiga) orang calon yang terdiri dari Brigjen TNI Soejiman, Drs. Jimmi Mohamad Ibrahim dan Drs. Noerdin. Akhirnya Brigjen TNI Soejiman terpilih sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Barat. Melalui Keppres No. 158/M tanggal 6 Desember 1977. Brigjen TNI Soejiman diberhentikan sebagai Pejabat Gubernur, dan dalam waktu yang bersamaan diangkat sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Barat. Pelantikan Brigjen TNI Soejiman dilakukan Mendagri atas nama Presiden RI tanggal 4 Januari 1978.[3]

Pranala luar

Referensi

  1. ^ Chairunnisya. Pernah Berstatus Daerah Istimewa, Oevang Oeray Gubernur Pertama:Pemerintahan Daerah Kalimantan Barat dari Masa ke Masa. Pontianak Post. Kamis, 27 Januari 2011. Diakses pada 30 Juli 2012.
  2. ^ "Soedjiman"
  3. ^ a b "Gubernur Kalimantan Barat dan Sejarah Singkatnya". ApriBarbor. Maret 2018. Diakses tanggal 30 Juni 2018. 
Jabatan politik
Didahului oleh:
Kadarusno
Gubernur Kalimantan Barat
1977–1988
Diteruskan oleh:
Parjoko Suryokusumo