Pacu itiak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
ShareMan 15 (bicara | kontrib) Added {{cleanup-reorganize}} and {{unreferenced}} tags to article (TW) |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{cleanup-reorganize|date=Maret 2018}} |
|||
{{unreferenced|date=Maret 2018}} |
|||
'''Pacu itiak''' merupakan salah satu kebiasaan unik yang dimiliki masyarakat Minangkabau.Pacu itiak sendiri berasal dari Payakumbuh,kabupaten Lima puluh kota,Provinsi Sumatera Barat.Kebiasaan ini unik karena kalau biasanya orang banyak menggunakan sapi atau kerbau sebagai hewan yang sering digunakan untuk berpacu,lain halnya dengan kebiasaan masyarakat Lima puluh kota yang menggunakan itik sebagai hewan yang dipacu. |
'''Pacu itiak''' merupakan salah satu kebiasaan unik yang dimiliki masyarakat Minangkabau.Pacu itiak sendiri berasal dari Payakumbuh,kabupaten Lima puluh kota,Provinsi Sumatera Barat.Kebiasaan ini unik karena kalau biasanya orang banyak menggunakan sapi atau kerbau sebagai hewan yang sering digunakan untuk berpacu,lain halnya dengan kebiasaan masyarakat Lima puluh kota yang menggunakan itik sebagai hewan yang dipacu. |
||
Media yang digunakan sebagai media pacuan adalah sawah dan dalam perkembangannya masyarakat membuat sebuah gelanggang khusus untuk tempat itik-itik berpacu. |
Media yang digunakan sebagai media pacuan adalah sawah dan dalam perkembangannya masyarakat membuat sebuah gelanggang khusus untuk tempat itik-itik berpacu. |
Revisi per 24 Maret 2018 04.46
Artikel ini membutuhkan penyuntingan tata letak agar sesuai dengan pedoman Wikipedia. |
Pacu itiak merupakan salah satu kebiasaan unik yang dimiliki masyarakat Minangkabau.Pacu itiak sendiri berasal dari Payakumbuh,kabupaten Lima puluh kota,Provinsi Sumatera Barat.Kebiasaan ini unik karena kalau biasanya orang banyak menggunakan sapi atau kerbau sebagai hewan yang sering digunakan untuk berpacu,lain halnya dengan kebiasaan masyarakat Lima puluh kota yang menggunakan itik sebagai hewan yang dipacu. Media yang digunakan sebagai media pacuan adalah sawah dan dalam perkembangannya masyarakat membuat sebuah gelanggang khusus untuk tempat itik-itik berpacu.