Nilai (etika dan ilmu sosial): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
UZU ZADELLA (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Maula19 (bicara | kontrib)
Pengertian dan jenis nilai (dsar, instrumen, praxis)
Baris 1: Baris 1:
'''Nilai''' adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa "cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara [[sosial]] dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan.<ref name=nilai>Robbins, Stephen P. Perilaku Organisasi Buku 1, Jakarta: Salemba Empat, 2007, hal. 146-156.</ref> Nilai memuat [[elemen]] pertimbangan yang membawa [[ide]]-ide seorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik, atau diinginkan.<ref name=nilai/>
Secara teknis, definisi nilai adalah kemampuan yang dipercayai ada dan melekat pada suatu benda untuk memuaskan hasrat manusia.<ref>Dictionary of Sociology and Relatet Sciences</ref> Nilai juga dapat bermakna alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa "cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara [[sosial]] dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan.<ref name=nilai>Robbins, Stephen P. Perilaku Organisasi Buku 1, Jakarta: Salemba Empat, 2007, hal. 146-156.</ref> Nilai memuat [[elemen]] pertimbangan yang membawa [[ide]]-ide seorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik, atau diinginkan.<ref name=nilai/> Maka dengan demikian, secara sederhana nilai dapat diartikan sebagai sesuatu yang dianggap berharga dan berguna bagi kehidupan manusia contohnya : Uang.

Nilai juga menjadi acuan untuk membuat seseorang atau kelompok itu menjadi lebih baik dengan yang diinginkan. Nilai menjadi pertimbangan dimasyarakat, contohnya : Uang.


== Pentingnya nilai ==
== Pentingnya nilai ==
Baris 7: Baris 5:


== Jenis-jenis nilai ==
== Jenis-jenis nilai ==
Dalam kaitannya berdasarkan penjabarannya, nilai dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu :

====== Nilai Dasar ======
Definisi dari nilai dasar adalah nilai-nilai dasar yang mempunyai sifat tetap (tidak berubah), Contoh dari nilai-nilai ini terdapat dalam Pembukaan UUD 194. Nilai-nilai dasar Pancasila (Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan Sosial) kemudian dijabarkan menjadi nilai-nilai instrumental dan nilai praxis yang lebih bersifat fleksibel dalam bentuk aturan atau norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bemasyarakat, berbangsa dan bernegara. Atau hakekat tuhan yang bersifat universal dan obyektif sehingga dapat diterima sebagai dasar bagi semua orang.

====== Nilai Instumental ======
nilai yang menjadi pedoman peaksanaan dari nilai dasar. Jika suatu nilai instrumen berkaitan dengan tingkah laku manusia dalam kehidupan keseharian maka akan menjadi norma moral. Namun jika niali tersebut berkaitan dengan tata negara, maka akan menjadi arahan kebijakan bernegara contohnya dapat ditemukan dalam pasal UUD yang merupakan penjabaran Pancasila (dasar negara).

====== Nilai Praksis ======
realisasi dari nilai instrumental dalam kehidupan yang lebih nyta dg demikian nilai praksis merupakan pelaksanaan secara nyata dari nilai dasar dan nilai instrumental. Secara konstitusi, nilai praksis ini dapat ditemui di semua perundang - undangan yang posisinya berkedudukan dibawah UUD. 

=== Rokeach Value Survey ===
=== Rokeach Value Survey ===
Milton Rokeach menciptakan ''Rokeach Value Survey''.(RVS)<ref name=rvs>Rokeach, {{en}}''The Nature of Human Value'', hal. 6</ref> RVS terdiri atas dua kumpulan nilai, dengan setiap kumpulan memuat 18 pokok nilai individual<ref name=rvs/>. Satu kumpulan, yang disebut [[nilai terminal]], merujuk pada keadaan-keadaan akhir yang diinginkan<ref name=rvs/>. Ini adalah [[tujuan]] yang ingin dicapai seseorang selama hidupnya<ref name=rvs/>. Kumpulan lainnya, disebut dengan nilai instrumental, merujuk pada [[perilaku]] atau cara-cara yang lebih disukai untk mencapai nilai terminal<ref name=rvs/>.
Milton Rokeach menciptakan ''Rokeach Value Survey''.(RVS)<ref name=rvs>Rokeach, {{en}}''The Nature of Human Value'', hal. 6</ref> RVS terdiri atas dua kumpulan nilai, dengan setiap kumpulan memuat 18 pokok nilai individual<ref name=rvs/>. Satu kumpulan, yang disebut [[nilai terminal]], merujuk pada keadaan-keadaan akhir yang diinginkan<ref name=rvs/>. Ini adalah [[tujuan]] yang ingin dicapai seseorang selama hidupnya<ref name=rvs/>. Kumpulan lainnya, disebut dengan nilai instrumental, merujuk pada [[perilaku]] atau cara-cara yang lebih disukai untk mencapai nilai terminal<ref name=rvs/>.

Revisi per 24 September 2017 13.25

Secara teknis, definisi nilai adalah kemampuan yang dipercayai ada dan melekat pada suatu benda untuk memuaskan hasrat manusia.[1] Nilai juga dapat bermakna alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa "cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan.[2] Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide seorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik, atau diinginkan.[2] Maka dengan demikian, secara sederhana nilai dapat diartikan sebagai sesuatu yang dianggap berharga dan berguna bagi kehidupan manusia contohnya : Uang.

Pentingnya nilai

Secara umum, nilai memengaruhi sikap dan perilaku.[3]

Jenis-jenis nilai

Dalam kaitannya berdasarkan penjabarannya, nilai dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu :

Nilai Dasar

Definisi dari nilai dasar adalah nilai-nilai dasar yang mempunyai sifat tetap (tidak berubah), Contoh dari nilai-nilai ini terdapat dalam Pembukaan UUD 194. Nilai-nilai dasar Pancasila (Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan Sosial) kemudian dijabarkan menjadi nilai-nilai instrumental dan nilai praxis yang lebih bersifat fleksibel dalam bentuk aturan atau norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bemasyarakat, berbangsa dan bernegara. Atau hakekat tuhan yang bersifat universal dan obyektif sehingga dapat diterima sebagai dasar bagi semua orang.

Nilai Instumental

nilai yang menjadi pedoman peaksanaan dari nilai dasar. Jika suatu nilai instrumen berkaitan dengan tingkah laku manusia dalam kehidupan keseharian maka akan menjadi norma moral. Namun jika niali tersebut berkaitan dengan tata negara, maka akan menjadi arahan kebijakan bernegara contohnya dapat ditemukan dalam pasal UUD yang merupakan penjabaran Pancasila (dasar negara).

Nilai Praksis

realisasi dari nilai instrumental dalam kehidupan yang lebih nyta dg demikian nilai praksis merupakan pelaksanaan secara nyata dari nilai dasar dan nilai instrumental. Secara konstitusi, nilai praksis ini dapat ditemui di semua perundang - undangan yang posisinya berkedudukan dibawah UUD. 

Rokeach Value Survey

Milton Rokeach menciptakan Rokeach Value Survey.(RVS)[4] RVS terdiri atas dua kumpulan nilai, dengan setiap kumpulan memuat 18 pokok nilai individual[4]. Satu kumpulan, yang disebut nilai terminal, merujuk pada keadaan-keadaan akhir yang diinginkan[4]. Ini adalah tujuan yang ingin dicapai seseorang selama hidupnya[4]. Kumpulan lainnya, disebut dengan nilai instrumental, merujuk pada perilaku atau cara-cara yang lebih disukai untk mencapai nilai terminal[4].

Kelompok kerja kontemporer

Jumlah kelahiran per seribu orang di Amerika Serikat. Segmen berwarna biru adalah generasi boomer.

Beberapa analisis baru mengenai nilai kerja telah digabungkan ke dalam empat kelompok yang berusaha mendapatkan nilai unik dari kelompok atau generasi yang berbeda-beda dalam angkatan kerja Amerika Serikat.[5] Nilai memang mengalami perubahan dari generasi ke generasi.[6]

Generasi Boomer adalah kelompok yang lahir setelah perang dunia II ketika para veteran kembali ke keluarga mereka masing-masing dan zaman sudah membaik.[2] Boomers memasuki angkatan kerja dari pertengahan tahun 1960-an sampai pertengahan tahun 1980-an.[2]

Nilai lintas kultur

Kerangka Hofstede untuk menilai kultur

Salah satu pendekatan yang paling banyak digunakan untuk menganalisis variasi kultur dibuat pada akhir tahun 1970-an oleh Geert Hofstede.[7] Hofstede menemukan bahwa manajer dan karyawan memiliki lima dimensi nilai kultur nasional yang berbeda-beda.[7]

Referensi

  1. ^ Dictionary of Sociology and Relatet Sciences
  2. ^ a b c d Robbins, Stephen P. Perilaku Organisasi Buku 1, Jakarta: Salemba Empat, 2007, hal. 146-156.
  3. ^ Meglino dan Ravin. (Inggris)"Individual Value in Organizations," hal. 351-489.
  4. ^ a b c d e Rokeach, (Inggris)The Nature of Human Value, hal. 6
  5. ^ Zemke, R. (Inggris)Generation at Work, New York: AMACOM, 1999.hal. 1-10
  6. ^ Smola, K. W. (Inggris)"Generational Differences Revisiting Generational Work Values for the New Millenium," Journal of Organizational Behavior, 2002, hal. 363-382.
  7. ^ a b Hofstede, G. (Inggris)"Culture Consequencies," Beverly Hills, CA: Sage, 1980, hal. 81-94.