Netty Herawaty: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Kehidupan akhir dan karier: ada bagian yang belum diterjemahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 20: Baris 20:
'''Netty Herawaty''' (kadang ditulis '''Herawati''' saja, 4 April 1930 – 6 Februari 1989) adalah aktris Indonesia yang terlibat dalam lebih dari 50 film sejak tahun 1949 sampai 1986. Lahir di [[Surabaya]], Herawaty keliling [[Jawa]] saat masih muda bersama anggota grup sandiwara lainnya semasa [[pendudukan Jepang di Hindia Belanda|pendudukan Jepang]] dan [[Revolusi Nasional Indonesia]]. Pada tahun 1949, ia mengawali karier perfilmannya lewat film ''[[Saputangan]]'' besutan [[Fred Young (sutradara)|Fred Young]]. Herawaty terlibat dalam pembuatan delapan film di rumah produksi Bintang Surabaja milik Young selama dua tahun. Ia kemudian pindah ke Persari milik [[Djamaluddin Malik]], lalu menjadi bintang paling populer di rumah produksi tersebut. Ia tampil di sejumlah film, termasuk ''[[Rodrigo de Villa]]'' (1952) dan ''[[Lewat Djam Malam]]'' (1955). Setelah Persari ditutup, Herawaty kembali ke dunia teater dan berhenti sejenak dari dunia perfilman hampir sepanjang tahun 1960-an. Ia baru kembali ke layar perak pada tahun 1970-an; ia berperan sebagai tokoh pembantu di lebih dari 30 film sebelum meninggal dunia.
'''Netty Herawaty''' (kadang ditulis '''Herawati''' saja, 4 April 1930 – 6 Februari 1989) adalah aktris Indonesia yang terlibat dalam lebih dari 50 film sejak tahun 1949 sampai 1986. Lahir di [[Surabaya]], Herawaty keliling [[Jawa]] saat masih muda bersama anggota grup sandiwara lainnya semasa [[pendudukan Jepang di Hindia Belanda|pendudukan Jepang]] dan [[Revolusi Nasional Indonesia]]. Pada tahun 1949, ia mengawali karier perfilmannya lewat film ''[[Saputangan]]'' besutan [[Fred Young (sutradara)|Fred Young]]. Herawaty terlibat dalam pembuatan delapan film di rumah produksi Bintang Surabaja milik Young selama dua tahun. Ia kemudian pindah ke Persari milik [[Djamaluddin Malik]], lalu menjadi bintang paling populer di rumah produksi tersebut. Ia tampil di sejumlah film, termasuk ''[[Rodrigo de Villa]]'' (1952) dan ''[[Lewat Djam Malam]]'' (1955). Setelah Persari ditutup, Herawaty kembali ke dunia teater dan berhenti sejenak dari dunia perfilman hampir sepanjang tahun 1960-an. Ia baru kembali ke layar perak pada tahun 1970-an; ia berperan sebagai tokoh pembantu di lebih dari 30 film sebelum meninggal dunia.


==Kehidupan awal==
== Kehidupan awal ==
Herawaty lahir di [[Surabaya]], [[Jawa Timur]], [[Hindia Belanda]], tanggal 4 April 1930. Ia lulus dari R.K. Zuster School, kemudian naik pentas pada usia 13 tahun. Ia bergabung dengan Irama Masa, rumah produksi teater yang didirikan oleh [[pendudukan Jepang di Hindia Belanda|pemerintah kolonial Jepang]].{{sfn|Yayasan Untuk Indonesia|2005|p=353}} Pada tahun yang sama, ia menikahi [[Darussalam]], aktor di Irama Masa yang usianya 10 tahun lebih tua. Menurut wawancara di majalah ''Kentjana'', keduanya jatuh cinta saat kru produksi berlayar pulang dari [[Makassar]]. Pada tahun 1953, mereka dikaruniai seorang putri bernama Rustiany.{{sfn|''Kentjana'' 1953, Netty Herawaty}}{{sfn|Biran|1979|p=127}}
Herawaty lahir di [[Surabaya]], [[Jawa Timur]], [[Hindia Belanda]], tanggal 4 April 1930. Ia lulus dari R.K. Zuster School, kemudian naik pentas pada usia 13 tahun. Ia bergabung dengan Irama Masa, rumah produksi teater yang didirikan oleh [[pendudukan Jepang di Hindia Belanda|pemerintah kolonial Jepang]].{{sfn|Yayasan Untuk Indonesia|2005|p=353}} Pada tahun yang sama, ia menikahi [[Darussalam]], aktor di Irama Masa yang usianya 10 tahun lebih tua. Menurut wawancara di majalah ''Kentjana'', keduanya jatuh cinta saat kru produksi berlayar pulang dari [[Makassar]]. Pada tahun 1953, mereka dikaruniai seorang putri bernama Rustiany.{{sfn|''Kentjana'' 1953, Netty Herawaty}}{{sfn|Biran|1979|p=127}}


Tahun 1945, setelah [[Menyerahnya Jepang|Jepang menyerah]] dan [[proklamasi kemerdekaan Indonesia]], Herawaty dan suaminya mendirikan Trimurti, grup sandiwara yang berpusat di [[Gombong]], [[Jawa Tengah]]. Mereka tur keliling [[Jawa]] dan mendukung perjuangan rakyat Indonesia menghadapi agresi tentara kolonial Belanda. Grup ini dibubarkan tahun 1947. Keduanya lalu bekerja di Bintang Timur milik [[Djamaluddin Malik]] dan Bintang Surabaja milik [[Fred Young (sutradara)|Fred Young]].{{sfn|Yayasan Untuk Indonesia|2005|p=353}}{{sfn|Biran|1979|p=350}}
Tahun 1945, setelah [[Menyerahnya Jepang|Jepang menyerah]] dan [[proklamasi kemerdekaan Indonesia]], Herawaty dan suaminya mendirikan Trimurti, grup sandiwara yang berpusat di [[Gombong]], [[Jawa Tengah]]. Mereka tur keliling [[Jawa]] dan mendukung perjuangan rakyat Indonesia menghadapi agresi tentara kolonial Belanda. Grup ini dibubarkan tahun 1947. Keduanya lalu bekerja di Bintang Timur milik [[Djamaluddin Malik]] dan Bintang Surabaja milik [[Fred Young (sutradara)|Fred Young]].{{sfn|Yayasan Untuk Indonesia|2005|p=353}}{{sfn|Biran|1979|p=350}}


==Bintang Surabaja dan Persari==
== Bintang Surabaja dan Persari ==
[[File:Rd Mochtar and Netty Herawaty in Rodrigo de Villa, Peran Pemuda dalam Kebangkitan Film Indonesia, p151.jpg|thumb|[[Rd Mochtar]] dan Herawaty dalam film ''[[Rodrigo de Villa]]'' (1952)]]
[[Berkas:Rd Mochtar and Netty Herawaty in Rodrigo de Villa, Peran Pemuda dalam Kebangkitan Film Indonesia, p151.jpg|thumb|[[Rd Mochtar]] dan Herawaty dalam film ''[[Rodrigo de Villa]]'' (1952)]]
Ketika Young mendirikan rumah produksinya sendiri tahun 1949 dengan nama Bintang Surabaja, Herawaty beralih ke industri perfilman. Film pertamanya adalah ''[[Saputangan]]''. Ia kemudian mendapat peran di tujuh film lainnya, termasuk ''Bintang Surabaja 1951'' (1950), ''Djembatan Merah'' (1950), dan ''[[Selamat Berdjuang, Masku!]]'' (1951).{{sfn|Biran|1979|p=350}}{{sfn|Kristanto|2007|pp=16–20}} Herawaty mencapai puncak kesuksesannya pada tahun 1950-an di rumah produksi Persari milik Djamaluddin Malik. Ia bergabung dengan Persari tidak lama setelah didirikan dan tampil di film-film pertamanya seperti ''Sepandjang Malioboro'' (1951) dan ''Surjani Mulia'' (1951). Ia mendampingi [[Rd Mochtar]] dalam beberapa film.{{sfn|Biran|1979|p=350}}
Ketika Young mendirikan rumah produksinya sendiri tahun 1949 dengan nama Bintang Surabaja, Herawaty beralih ke industri perfilman. Film pertamanya adalah ''[[Saputangan]]''. Ia kemudian mendapat peran di tujuh film lainnya, termasuk ''Bintang Surabaja 1951'' (1950), ''Djembatan Merah'' (1950), dan ''[[Selamat Berdjuang, Masku!]]'' (1951).{{sfn|Biran|1979|p=350}}{{sfn|Kristanto|2007|pp=16–20}} Herawaty mencapai puncak kesuksesannya pada tahun 1950-an di rumah produksi Persari milik Djamaluddin Malik. Ia bergabung dengan Persari tidak lama setelah didirikan dan tampil di film-film pertamanya seperti ''Sepandjang Malioboro'' (1951) dan ''Surjani Mulia'' (1951). Ia mendampingi [[Rd Mochtar]] dalam beberapa film.{{sfn|Biran|1979|p=350}}


Pada tahun 1952, Herawaty bersama beberapa aktor dan kru Persari menghabiskan dua tahun di Filipina untuk mempelajari pembuatan film dan memproduksi dua film [[Ansco Color|Ansco Colour]] bekerja sama dengan [[LVN Pictures|LVN Studio]]. Dalam film pertama, ''[[Rodrigo de Villa]]'' (1952) edisi bahasa Indonesia, ia memerankan Jimena, putri pelamar pengkhianat yang jatuh cinta dengan seorang royalis setia. Dalam film kedua, ''Leilani'' (juga diberi judul ''Tabu'', 1953), Herawaty memerankan peran utama sebagai pengantin baru yang terpisah dari suaminya akibat badai.{{sfn|Biran|1979|pp=350, 360}}{{sfn|Kristanto|2007|pp=23–30}}{{sfn|''Dunia Film'' 1954, Rempo Urip}}
Pada tahun 1952, Herawaty bersama beberapa aktor dan kru Persari menghabiskan dua tahun di Filipina untuk mempelajari pembuatan film dan memproduksi dua film [[Ansco Color|Ansco Colour]] bekerja sama dengan [[LVN Pictures|LVN Studio]]. Dalam film pertama, ''[[Rodrigo de Villa]]'' (1952) edisi bahasa Indonesia, ia memerankan Jimena, putri pelamar pengkhianat yang jatuh cinta dengan seorang royalis setia. Dalam film kedua, ''Leilani'' (juga diberi judul ''Tabu'', 1953), Herawaty memerankan peran utama sebagai pengantin baru yang terpisah dari suaminya akibat badai.{{sfn|Biran|1979|pp=350, 360}}{{sfn|Kristanto|2007|pp=23–30}}{{sfn|''Dunia Film'' 1954, Rempo Urip}}


[[File:Netty Herawaty and Darussalam, Film Varia 1.8 (July 1954), p14.jpg|thumb|Herawaty bersama suaminya, [[Darussalam]], 1954]]
[[Berkas:Netty Herawaty and Darussalam, Film Varia 1.8 (July 1954), p14.jpg|thumb|Herawaty bersama suaminya, [[Darussalam]], 1954]]
Sepulangnya ke Indonesia tahun 1953, Herawaty melanjutkan kariernya di Persari. Ia tampil di tujuh film buatan Persari.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Filmography}} Salah satu tokoh yang diperankannya adalah Norma, tunangan gerilyawan yang telah pulang dari kancah perang, dalam film ''[[Lewat Djam Malam]]'', film kolaborasi [[Perfini]]–Persari yang memenangi [[Penghargaan FFI untuk Film Bioskop Terbaik]] pada [[Festival Film Indonesia]] 1955.{{sfn|Kristanto|2007|pp=23–30}}{{sfn|Filmindonesia.or.id, Penghargaan ''Lewat Djam Malam''}} Tahun 1954, Herawaty dianggap sebagai bagian dari "Empat Besar" Persari, termasuk Darussalam, [[Titien Sumarni]], dan Mochtar.{{sfn|''Film Varia'' 1954, Varia–Djakartawood}} Tahun berikutnya, ia diberi gelar aktris Indonesia paling populer menurut majalah ''Film Varia'', namun kritikus film Salim Said mengatakan bahwa pemberian gelar tersebut dipengaruhi oleh Malik; Sumarni, pemeran yang terlibat masalah dengan Persari, justru mendapat suara pembaca paling banyak.{{sfn|Said|1982|p=44}}
Sepulangnya ke Indonesia tahun 1953, Herawaty melanjutkan kariernya di Persari. Ia tampil di tujuh film buatan Persari.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Filmography}} Salah satu tokoh yang diperankannya adalah Norma, tunangan gerilyawan yang telah pulang dari kancah perang, dalam film ''[[Lewat Djam Malam]]'', film kolaborasi [[Perfini]]–Persari yang memenangi [[Penghargaan FFI untuk Film Bioskop Terbaik]] pada [[Festival Film Indonesia]] 1955.{{sfn|Kristanto|2007|pp=23–30}}{{sfn|Filmindonesia.or.id, Penghargaan ''Lewat Djam Malam''}} Tahun 1954, Herawaty dianggap sebagai bagian dari "Empat Besar" Persari, termasuk Darussalam, [[Titien Sumarni]], dan Mochtar.{{sfn|''Film Varia'' 1954, Varia–Djakartawood}} Tahun berikutnya, ia diberi gelar aktris Indonesia paling populer menurut majalah ''Film Varia'', namun kritikus film Salim Said mengatakan bahwa pemberian gelar tersebut dipengaruhi oleh Malik; Sumarni, pemeran yang terlibat masalah dengan Persari, justru mendapat suara pembaca paling banyak.{{sfn|Said|1982|p=44}}


==Kehidupan akhir dan karier==
== Kehidupan akhir dan karier ==
Tahun 1957, Malik dituduh korupsi dan menjadi [[tahanan rumah]]. Persari ditutup dan sebagian besar stafnya pindah pekerjaan.{{sfn|Biran|2009|pp=180–184}} Ketimbang bertahan di industri perfilman, Herawaty beralih kembali ke teater.{{sfn|Biran|1979|p=350}} Bersama Darussalam, ia mendirikan Herawaty Teater Nasional pada tahun 1958. Ia menjadi pemeran sandiwara selama satu dasawarsa berikutnya.{{sfn|Biran|1979|p=127}} Herawaty hanya membuat satu film pada tahun 1960-an, ''Nenny'' (1968).{{sfn|Biran|1979|p=350}} Pada tahun 1970-an, Herawaty kembali terjun ke perfilman meski hanya mendapat peran pembantu. Ia tampil di lebih dari 30 film mulai dari ''Djembatan Emas'' (1971) sampai ''Bintang Kejora'' (1986), termasuk beberapa film yang dibintangi penyanyi [[dangdut]] [[Rhoma Irama]].{{sfn|Biran|1979|p=350}}{{sfn|Filmindonesia.or.id, Filmography}} Ia dan Darussalam juga aktif di pertelevisian lewat grup sandiwara Senyum Jakarta (1972–1980); aktor lainnya di grup tersebut meliputi [[Fifi Young]] dan Tan Tjeng Bok.{{sfn|Biran|1979|p=350}}{{sfn|Yayasan Untuk Indonesia|2005|p=354}}{{sfn|Apa Siapa|1999|p=135}}
Tahun 1957, Malik dituduh korupsi dan menjadi [[tahanan rumah]]. Persari ditutup dan sebagian besar stafnya pindah pekerjaan.{{sfn|Biran|2009|pp=180–184}} Ketimbang bertahan di industri perfilman, Herawaty beralih kembali ke teater.{{sfn|Biran|1979|p=350}} Bersama Darussalam, ia mendirikan Herawaty Teater Nasional pada tahun 1958. Ia menjadi pemeran sandiwara selama satu dasawarsa berikutnya.{{sfn|Biran|1979|p=127}} Herawaty hanya membuat satu film pada tahun 1960-an, ''Nenny'' (1968).{{sfn|Biran|1979|p=350}} Pada tahun 1970-an, Herawaty kembali terjun ke perfilman meski hanya mendapat peran pembantu. Ia tampil di lebih dari 30 film mulai dari ''Djembatan Emas'' (1971) sampai ''Bintang Kejora'' (1986), termasuk beberapa film yang dibintangi penyanyi [[dangdut]] [[Rhoma Irama]].{{sfn|Biran|1979|p=350}}{{sfn|Filmindonesia.or.id, Filmography}} Ia dan Darussalam juga aktif di pertelevisian lewat grup sandiwara Senyum Jakarta (1972–1980); aktor lainnya di grup tersebut meliputi [[Fifi Young]] dan Tan Tjeng Bok.{{sfn|Biran|1979|p=350}}{{sfn|Yayasan Untuk Indonesia|2005|p=354}}{{sfn|Apa Siapa|1999|p=135}}


Pada tahun 1978, Herawaty dianugerahi penghargaan oleh Gubernur Jakarta atas kontribusinya bagi industri perfilman.{{sfn|Biran|1979|p=350}} Pada tahun 1981, Kongres [[Persatuan Artis Film Indonesia]] (PARFI) menganugerahkan Herawaty gelar "Aktris Teladan".{{sfn|Yayasan Untuk Indonesia|2005|p=354}} Herawaty meninggal dunia tanggal 6 Februari 1989.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Filmography}} Ia meninggalkan suaminya, Darussalam.{{sfn|Apa Siapa|1999|p=135}}
Pada tahun 1978, Herawaty dianugerahi penghargaan oleh Gubernur Jakarta atas kontribusinya bagi industri perfilman.{{sfn|Biran|1979|p=350}} Pada tahun 1981, Kongres [[Persatuan Artis Film Indonesia]] (PARFI) menganugerahkan Herawaty gelar "Aktris Teladan".{{sfn|Yayasan Untuk Indonesia|2005|p=354}} Herawaty meninggal dunia tanggal 6 Februari 1989.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Filmography}} Ia meninggalkan suaminya, Darussalam.{{sfn|Apa Siapa|1999|p=135}}


==Filmografi==
== Filmografi ==
Sepanjang 37 tahun kariernya di dunia perfilman, Herawaty terlibat di kurang lebih 55 film.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Filmography}}
Sepanjang 37 tahun kariernya di dunia perfilman, Herawaty terlibat di kurang lebih 55 film.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Filmography}}
{{Div col||25em}}
{{Div col||25em}}
*''[[Saputangan]]'' (1949)
* ''[[Saputangan]]'' (1949)
*''[[Bintang Surabaja 1951]]'' (1950)
* ''[[Bintang Surabaja 1951]]'' (1950)
*''[[Damarwulan]]'' (1950)
* ''[[Damarwulan]]'' (1950)
*''[[Djembatan Merah]]'' (1950)
* ''[[Djembatan Merah]]'' (1950)
*''[[Harumanis]]'' (1950)
* ''[[Harumanis]]'' (1950)
*''[[Ratapan Ibu]]'' (1950)
* ''[[Ratapan Ibu]]'' (1950)
*''[[Bakti Bahagia]]'' (1951)
* ''[[Bakti Bahagia]]'' (1951)
*''[[Hidup Baru]]'' (1951)
* ''[[Hidup Baru]]'' (1951)
*''[[Ditepi Bengawan Solo]]'' (1951)
* ''[[Ditepi Bengawan Solo]]'' (1951)
*''[[Main-Main Djadi Sungguhan]]'' (1951)
* ''[[Main-Main Djadi Sungguhan]]'' (1951)
*''[[Sepandjang Malioboro]]'' (1951)
* ''[[Sepandjang Malioboro]]'' (1951)
*''[[Surjani Mulia]]'' (1951)
* ''[[Surjani Mulia]]'' (1951)
*''[[Pahlawan]]'' (1951)
* ''[[Pahlawan]]'' (1951)
*''[[Selamat Berdjuang, Masku!]]'' (1951)
* ''[[Selamat Berdjuang, Masku!]]'' (1951)
*''[[Rodrigo de Villa]]'' (1952)
* ''[[Rodrigo de Villa]]'' (1952)
*''[[Asam Digunung Garam Dilaut]]'' (1953)
* ''[[Asam Digunung Garam Dilaut]]'' (1953)
*''[[Gara-gara Hadiah]]'' (1953)
* ''[[Gara-gara Hadiah]]'' (1953)
*''[[Kenari]]'' (1953)
* ''[[Kenari]]'' (1953)
*''[[Leilani (Tabu)]]'' (1953)
* ''[[Leilani (Tabu)]]'' (1953)
*''[[Air Pasang]]'' (1954)
* ''[[Air Pasang]]'' (1954)
*''[[Lewat Djam Malam]]'' (1954)
* ''[[Lewat Djam Malam]]'' (1954)
*''[[Tjalon Duta]]'' (1955)
* ''[[Tjalon Duta]]'' (1955)
*''[[Karlina Marlina]]'' (1957)
* ''[[Karlina Marlina]]'' (1957)
*''[[Nenny]]'' (1968)
* ''[[Nenny]]'' (1968)
*''[[Djembatan Emas]]'' (1971)
* ''[[Djembatan Emas]]'' (1971)
*''[[Mawar Rimba]]'' (1972)
* ''[[Mawar Rimba]]'' (1972)
*''[[Ratu Ular]]'' (1972)
* ''[[Ratu Ular]]'' (1972)
*''[[Si Rano]]'' (1973)
* ''[[Si Rano]]'' (1973)
*''[[Drakula Mantu (Benyamin Kontra Drakula)]]'' (1974)
* ''[[Drakula Mantu (Benyamin Kontra Drakula)]]'' (1974)
*''[[Cinta Remaja]]'' (1974)
* ''[[Cinta Remaja]]'' (1974)
*''[[Kasih Sayang]]'' (1974)
* ''[[Kasih Sayang]]'' (1974)
*''[[Wulan di Sarang Penculik]]'' (1975)
* ''[[Wulan di Sarang Penculik]]'' (1975)
*''[[Kenapa Kau Pergi]]'' (1975)
* ''[[Kenapa Kau Pergi]]'' (1975)
*''[[Surat Undangan]]'' (1975)
* ''[[Surat Undangan]]'' (1975)
*''[[Boss Bagio dalam Gembong Ibukota]]'' (1976)
* ''[[Boss Bagio dalam Gembong Ibukota]]'' (1976)
*''[[Oma Irama Penasaran]]'' (1976)
* ''[[Oma Irama Penasaran]]'' (1976)
*''[[Naga Merah]]'' (1976)
* ''[[Naga Merah]]'' (1976)
*''[[One Way Ticket (Semoga Kau Kembali)]]'' (1976)
* ''[[One Way Ticket (Semoga Kau Kembali)]]'' (1976)
*''[[Wajah Tiga Perempuan]]'' (1976)
* ''[[Wajah Tiga Perempuan]]'' (1976)
*''[[Badai Pasti Berlalu (film)|Badai Pasti Berlalu]]'' (1977)
* ''[[Badai Pasti Berlalu (film)|Badai Pasti Berlalu]]'' (1977)
*''[[Marina]]'' (1977)
* ''[[Marina]]'' (1977)
*''[[Cinta Bersemi]]'' (1977)
* ''[[Cinta Bersemi]]'' (1977)
*''[[Tinggal Bersama]]'' (1977)
* ''[[Tinggal Bersama]]'' (1977)
*''[[Santara Menumpas Perdagangan Sex]]'' (1977)
* ''[[Santara Menumpas Perdagangan Sex]]'' (1977)
*''[[Rahasia Seorang Ibu]]'' (1977)
* ''[[Rahasia Seorang Ibu]]'' (1977)
*''[[Gitar Tua Oma Irama]]'' (1977)
* ''[[Gitar Tua Oma Irama]]'' (1977)
*''[[Gara-gara Isteri Muda]]'' (1977)
* ''[[Gara-gara Isteri Muda]]'' (1977)
*''[[Cinta Putih (Bidan Aminah)]]'' (1977)
* ''[[Cinta Putih (Bidan Aminah)]]'' (1977)
*''[[Raja Dangdut]]'' (1978)
* ''[[Raja Dangdut]]'' (1978)
*''[[Istri Dulu Istri Sekarang]]'' (1978)
* ''[[Istri Dulu Istri Sekarang]]'' (1978)
*''[[Aduh Aduh Mana Tahan]]'' (1980)
* ''[[Aduh Aduh Mana Tahan]]'' (1980)
*''[[Bodoh-bodoh Mujur]]'' (1981)
* ''[[Bodoh-bodoh Mujur]]'' (1981)
*''[[Hati yang Perawan]]'' (1984)
* ''[[Hati yang Perawan]]'' (1984)
*''[[Gadis Hitam Putih]]'' (1985)
* ''[[Gadis Hitam Putih]]'' (1985)
*''[[Bintang Kejora]]'' (1986)
* ''[[Bintang Kejora]]'' (1986)
{{Div col end}}
{{Div col end}}


==Referensi==
== Referensi ==
{{reflist|20em}}
{{reflist|20em}}


==Sumber==
== Sumber ==
{{refbegin|40em}}
{{refbegin|40em}}
* {{cite book
* {{cite book
Baris 112: Baris 112:
| ref = {{sfnRef|Apa Siapa|1999}}
| ref = {{sfnRef|Apa Siapa|1999}}
}}
}}
*{{Cite book
* {{Cite book
|title=Apa Siapa Orang Film Indonesia 1926–1978
|title=Apa Siapa Orang Film Indonesia 1926–1978
|year=1979
|year=1979
Baris 122: Baris 122:
|editor-first=Misbach Yusa
|editor-first=Misbach Yusa
}}
}}
*{{cite book
* {{cite book
|title=[[:File:Peran Pemuda dalam Kebangkitan Film Indonesia (2009).pdf|Peran Pemuda dalam Kebangkitan Film Indonesia]]
|title=[[:File:Peran Pemuda dalam Kebangkitan Film Indonesia (2009).pdf|Peran Pemuda dalam Kebangkitan Film Indonesia]]
|last=Biran
|last=Biran
Baris 132: Baris 132:
|ref=harv
|ref=harv
}}
}}
*{{Cite book
* {{Cite book
|editor-last=Kristanto
|editor-last=Kristanto
|editor-first=JB
|editor-first=JB
Baris 142: Baris 142:
|isbn=978-979-26-9006-4
|isbn=978-979-26-9006-4
}}
}}
*{{cite web
* {{cite web
|title=Netty Herawati – Filmografi
|title=Netty Herawati – Filmografi
|url=http://filmindonesia.or.id/movie/name/nmp4bc6d8f356ccc_netty-herawati/filmography
|url=http://filmindonesia.or.id/movie/name/nmp4bc6d8f356ccc_netty-herawati/filmography
Baris 153: Baris 153:
|ref={{sfnRef|Filmindonesia.or.id, Filmography}}
|ref={{sfnRef|Filmindonesia.or.id, Filmography}}
}}
}}
*{{Cite journal
* {{Cite journal
|title=Netty Herawaty, Kehidupannja Sehari-Hari
|title=Netty Herawaty, Kehidupannja Sehari-Hari
|work=Kentjana
|work=Kentjana
Baris 163: Baris 163:
|ref={{SfnRef|''Kentjana'' 1953, Netty Herawaty}}
|ref={{SfnRef|''Kentjana'' 1953, Netty Herawaty}}
}}
}}
*{{cite web
* {{cite web
|title=Penghargaan ''Lewat Djam Malam''
|title=Penghargaan ''Lewat Djam Malam''
|url=http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-l014-54-609457_lewat-djam-malam/award#.T-F52FLE_Mw
|url=http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-l014-54-609457_lewat-djam-malam/award#.T-F52FLE_Mw
Baris 174: Baris 174:
|ref={{sfnRef|Filmindonesia.or.id, Penghargaan ''Lewat Djam Malam''}}
|ref={{sfnRef|Filmindonesia.or.id, Penghargaan ''Lewat Djam Malam''}}
}}
}}
*{{Cite journal
* {{Cite journal
|title=Rempo Urip
|title=Rempo Urip
|work=Dunia Film
|work=Dunia Film
Baris 184: Baris 184:
|ref={{SfnRef|''Dunia Film'' 1954, Rempo Urip}}
|ref={{SfnRef|''Dunia Film'' 1954, Rempo Urip}}
}}
}}
*{{cite book
* {{cite book
|title=Profil Dunia Film Indonesia
|title=Profil Dunia Film Indonesia
|last=Said
|last=Said
Baris 194: Baris 194:
|ref=harv
|ref=harv
}}
}}
*{{Cite journal
* {{Cite journal
|title=Varia–Djakartawood
|title=Varia–Djakartawood
|work=Film Varia
|work=Film Varia
Baris 204: Baris 204:
|ref={{SfnRef|''Film Varia'' 1954, Varia–Djakartawood}}
|ref={{SfnRef|''Film Varia'' 1954, Varia–Djakartawood}}
}}
}}
*{{cite encyclopedia
* {{cite encyclopedia
|title=Netty Herawaty
|title=Netty Herawaty
|year=2005
|year=2005
Baris 218: Baris 218:
{{refend}}
{{refend}}


[[Category:Kelahiran 1930]]
[[Kategori:Kelahiran 1930]]
[[Category:Kematian 1989]]
[[Kategori:Kematian 1989]]
[[Category:Aktris film Indonesia]]
[[Kategori:Aktris film Indonesia]]
[[Category:Aktris panggung Indonesia]]
[[Kategori:Aktris panggung Indonesia]]
[[Category:Tokoh dari Surabaya]]
[[Kategori:Tokoh dari Surabaya]]

Revisi per 25 Januari 2017 05.45

Netty Herawaty
Netty Herawaty, 1955
Lahir(1930-04-04)4 April 1930
Surabaya, Hindia Belanda
Meninggal6 Februari 1989(1989-02-06) (umur 58)
Jakarta, Indonesia
PekerjaanAktris
Tahun aktif1949–1984
Tinggi5 kaki 4 inci (163 cm)[1]
Suami/istriDarussalam

Netty Herawaty (kadang ditulis Herawati saja, 4 April 1930 – 6 Februari 1989) adalah aktris Indonesia yang terlibat dalam lebih dari 50 film sejak tahun 1949 sampai 1986. Lahir di Surabaya, Herawaty keliling Jawa saat masih muda bersama anggota grup sandiwara lainnya semasa pendudukan Jepang dan Revolusi Nasional Indonesia. Pada tahun 1949, ia mengawali karier perfilmannya lewat film Saputangan besutan Fred Young. Herawaty terlibat dalam pembuatan delapan film di rumah produksi Bintang Surabaja milik Young selama dua tahun. Ia kemudian pindah ke Persari milik Djamaluddin Malik, lalu menjadi bintang paling populer di rumah produksi tersebut. Ia tampil di sejumlah film, termasuk Rodrigo de Villa (1952) dan Lewat Djam Malam (1955). Setelah Persari ditutup, Herawaty kembali ke dunia teater dan berhenti sejenak dari dunia perfilman hampir sepanjang tahun 1960-an. Ia baru kembali ke layar perak pada tahun 1970-an; ia berperan sebagai tokoh pembantu di lebih dari 30 film sebelum meninggal dunia.

Kehidupan awal

Herawaty lahir di Surabaya, Jawa Timur, Hindia Belanda, tanggal 4 April 1930. Ia lulus dari R.K. Zuster School, kemudian naik pentas pada usia 13 tahun. Ia bergabung dengan Irama Masa, rumah produksi teater yang didirikan oleh pemerintah kolonial Jepang.[2] Pada tahun yang sama, ia menikahi Darussalam, aktor di Irama Masa yang usianya 10 tahun lebih tua. Menurut wawancara di majalah Kentjana, keduanya jatuh cinta saat kru produksi berlayar pulang dari Makassar. Pada tahun 1953, mereka dikaruniai seorang putri bernama Rustiany.[1][3]

Tahun 1945, setelah Jepang menyerah dan proklamasi kemerdekaan Indonesia, Herawaty dan suaminya mendirikan Trimurti, grup sandiwara yang berpusat di Gombong, Jawa Tengah. Mereka tur keliling Jawa dan mendukung perjuangan rakyat Indonesia menghadapi agresi tentara kolonial Belanda. Grup ini dibubarkan tahun 1947. Keduanya lalu bekerja di Bintang Timur milik Djamaluddin Malik dan Bintang Surabaja milik Fred Young.[2][4]

Bintang Surabaja dan Persari

Rd Mochtar dan Herawaty dalam film Rodrigo de Villa (1952)

Ketika Young mendirikan rumah produksinya sendiri tahun 1949 dengan nama Bintang Surabaja, Herawaty beralih ke industri perfilman. Film pertamanya adalah Saputangan. Ia kemudian mendapat peran di tujuh film lainnya, termasuk Bintang Surabaja 1951 (1950), Djembatan Merah (1950), dan Selamat Berdjuang, Masku! (1951).[4][5] Herawaty mencapai puncak kesuksesannya pada tahun 1950-an di rumah produksi Persari milik Djamaluddin Malik. Ia bergabung dengan Persari tidak lama setelah didirikan dan tampil di film-film pertamanya seperti Sepandjang Malioboro (1951) dan Surjani Mulia (1951). Ia mendampingi Rd Mochtar dalam beberapa film.[4]

Pada tahun 1952, Herawaty bersama beberapa aktor dan kru Persari menghabiskan dua tahun di Filipina untuk mempelajari pembuatan film dan memproduksi dua film Ansco Colour bekerja sama dengan LVN Studio. Dalam film pertama, Rodrigo de Villa (1952) edisi bahasa Indonesia, ia memerankan Jimena, putri pelamar pengkhianat yang jatuh cinta dengan seorang royalis setia. Dalam film kedua, Leilani (juga diberi judul Tabu, 1953), Herawaty memerankan peran utama sebagai pengantin baru yang terpisah dari suaminya akibat badai.[6][7][8]

Herawaty bersama suaminya, Darussalam, 1954

Sepulangnya ke Indonesia tahun 1953, Herawaty melanjutkan kariernya di Persari. Ia tampil di tujuh film buatan Persari.[9] Salah satu tokoh yang diperankannya adalah Norma, tunangan gerilyawan yang telah pulang dari kancah perang, dalam film Lewat Djam Malam, film kolaborasi Perfini–Persari yang memenangi Penghargaan FFI untuk Film Bioskop Terbaik pada Festival Film Indonesia 1955.[7][10] Tahun 1954, Herawaty dianggap sebagai bagian dari "Empat Besar" Persari, termasuk Darussalam, Titien Sumarni, dan Mochtar.[11] Tahun berikutnya, ia diberi gelar aktris Indonesia paling populer menurut majalah Film Varia, namun kritikus film Salim Said mengatakan bahwa pemberian gelar tersebut dipengaruhi oleh Malik; Sumarni, pemeran yang terlibat masalah dengan Persari, justru mendapat suara pembaca paling banyak.[12]

Kehidupan akhir dan karier

Tahun 1957, Malik dituduh korupsi dan menjadi tahanan rumah. Persari ditutup dan sebagian besar stafnya pindah pekerjaan.[13] Ketimbang bertahan di industri perfilman, Herawaty beralih kembali ke teater.[4] Bersama Darussalam, ia mendirikan Herawaty Teater Nasional pada tahun 1958. Ia menjadi pemeran sandiwara selama satu dasawarsa berikutnya.[3] Herawaty hanya membuat satu film pada tahun 1960-an, Nenny (1968).[4] Pada tahun 1970-an, Herawaty kembali terjun ke perfilman meski hanya mendapat peran pembantu. Ia tampil di lebih dari 30 film mulai dari Djembatan Emas (1971) sampai Bintang Kejora (1986), termasuk beberapa film yang dibintangi penyanyi dangdut Rhoma Irama.[4][9] Ia dan Darussalam juga aktif di pertelevisian lewat grup sandiwara Senyum Jakarta (1972–1980); aktor lainnya di grup tersebut meliputi Fifi Young dan Tan Tjeng Bok.[4][14][15]

Pada tahun 1978, Herawaty dianugerahi penghargaan oleh Gubernur Jakarta atas kontribusinya bagi industri perfilman.[4] Pada tahun 1981, Kongres Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) menganugerahkan Herawaty gelar "Aktris Teladan".[14] Herawaty meninggal dunia tanggal 6 Februari 1989.[9] Ia meninggalkan suaminya, Darussalam.[15]

Filmografi

Sepanjang 37 tahun kariernya di dunia perfilman, Herawaty terlibat di kurang lebih 55 film.[9]

Referensi

Sumber

  • Apa Siapa Orang Film Indonesia. Jakarta: Kementerian Penerangan Indonesia. 1999. OCLC 44427179. 
  • Biran, Misbach Yusa, ed. (1979). Apa Siapa Orang Film Indonesia 1926–1978. Jakarta: Sinematek Indonesia. OCLC 6655859. 
  • Biran, Misbach Yusa (2009). Peran Pemuda dalam Kebangkitan Film Indonesia. Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga. OCLC 607257806. 
  • Kristanto, JB, ed. (2007). Katalog Film Indonesia 1926– 2007. Jakarta: Nalar. ISBN 978-979-26-9006-4. 
  • "Netty Herawati – Filmografi". filmindonesia.or.id. Jakarta: Yayasan Konfiden. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Mei 2016. Diakses tanggal 8 Mei 2016. 
  • "Netty Herawaty, Kehidupannja Sehari-Hari". Kentjana. Jakarta. 1 (1): 4–5. Agustus 1953. 
  • "Penghargaan Lewat Djam Malam". filmindonesia.or.id. Jakarta: Yayasan Konfiden. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Juni 2012. Diakses tanggal 20 Juni 2012. 
  • "Rempo Urip". Dunia Film. Jakarta. 3 (16): 8. 1 April 1954. 
  • Said, Salim (1982). Profil Dunia Film Indonesia. Jakarta: Grafiti Pers. OCLC 9507803. 
  • "Varia–Djakartawood". Film Varia. Jakarta. 1 (4): 22–23. Maret 1954. 
  • Yayasan Untuk Indonesia, ed. (2005). "Netty Herawaty". Ensiklopedi Jakarta. 2. Jakarta: Dinas Museum & Kebudayaan, Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. hlm. 353–352. ISBN 978-979-8682-51-3.