Rukun haji: Perbedaan antara revisi
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →top: minor cosmetic change |
|||
| Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Rukun haji''' adalah syarat wajib yang harus dilakukan saat menunaikan [[ibadah haji]].<ref name="A">{{cite book|last =Amhar, Harjanti|first =Fahmi, Arum|title =Buku Pintar Calon Haji|publisher = Gema Insani|year=2007location =Jakarta|page=125|ISBN=979-561-391-X}}</ref> Rukun haji ada |
'''Rukun haji''' adalah syarat wajib yang harus dilakukan saat menunaikan [[ibadah haji]].<ref name="A">{{cite book|last =Amhar, Harjanti|first =Fahmi, Arum|title =Buku Pintar Calon Haji|publisher = Gema Insani|year=2007location =Jakarta|page=125|ISBN=979-561-391-X}}</ref> Rukun haji ada 6 yaitu niat ihram, thawaf, sa'i, [[wukuf]], [[tahalul]], [[tertib]].<ref name="A" /> Rukun haji harus dilaksanakan, apabila ada salah satu yang tidak dilaksanakan maka ibadah hajinya tidak sah.<ref name="A" /> Tertib adalah rukun haji yang terakhir, artinya rukun haji harus dilakukan secara berurutan, tidak boleh melompati.<ref name="A" /> Misalnya, setelah melakukan [[thawaf]] seharusnya seorang [[jamaah haji]] kemudian melakukan [[sa'i]], tidak diperkenankan jika melakukan tahalulul dulu baru sa'i.<ref name="A" /> Ihram mempunyai makna 'terlarang' atau 'tercegah'.<ref name="B">{{cite web |url=http://almanhaj.or.id/content/2871/slash/0/fiqih-haji-tata-cara-ihram/| title=Tata Cara Ihram|accessdate=29 Mei 2014 |publisher=Almanhaj}}</ref> Maksud dari ihram bukan hanya sekadar memakai pakaian ihram yang serba putij saja, tetapi lebih dari itu, seseorang yang akan melaksanakan ibadah haji harus mampu mencegak cari berkata kasar, [[menikah]], [[jima']], dan lain-lain.<ref name="B" /> Thawaf adalah salah satu rukun haji yang berupa kegiatan mengelilingi [[Ka'bah]] sebanyak 7 kali, 3 putaran yang pertama disarankan berlari-lari kecil sedangkan sisanya berjalan seperti biasanya.<ref name="C">{{cite web |url=http://www.dzikir.org/index.php/syariat-islam/haji/129-tawaf| title=Thawaf|accessdate=29 Mei 2014 |publisher=Islamic Center}}</ref> Thawaf dimulai dari [[hajar aswad]] dan berakhir pada batu itu pula.<ref name="C" /> Sa'i merupakan kegiatan dalam rukun haji yang berupa berlari-lari kecil di antara bukit [[Safa]] dan [[Marwa]].<ref name="D">{{cite web |url=http://www.republika.co.id/berita/jurnal-haji/wijhat/13/09/12/mt0q3a-sai-mencari| title=Sa'i Mencari|accessdate=29 Mei 2014 |publisher=Republika}}</ref> Makna inti dari ibadah sa'i adalah sebuah pencarian.<ref name="D" /> Ibadah sa'i juga bentuk dari pengabadian proses pencarian air yang dilakukan oleh [[Siti Hajar]] di padang pasir untuk dirinya sendiri dan anaknya.<ref name="D" /> |
||
==Rujukan== |
==Rujukan== |
||
Revisi per 24 April 2016 02.27
Rukun haji adalah syarat wajib yang harus dilakukan saat menunaikan ibadah haji.[1] Rukun haji ada 6 yaitu niat ihram, thawaf, sa'i, wukuf, tahalul, tertib.[1] Rukun haji harus dilaksanakan, apabila ada salah satu yang tidak dilaksanakan maka ibadah hajinya tidak sah.[1] Tertib adalah rukun haji yang terakhir, artinya rukun haji harus dilakukan secara berurutan, tidak boleh melompati.[1] Misalnya, setelah melakukan thawaf seharusnya seorang jamaah haji kemudian melakukan sa'i, tidak diperkenankan jika melakukan tahalulul dulu baru sa'i.[1] Ihram mempunyai makna 'terlarang' atau 'tercegah'.[2] Maksud dari ihram bukan hanya sekadar memakai pakaian ihram yang serba putij saja, tetapi lebih dari itu, seseorang yang akan melaksanakan ibadah haji harus mampu mencegak cari berkata kasar, menikah, jima', dan lain-lain.[2] Thawaf adalah salah satu rukun haji yang berupa kegiatan mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, 3 putaran yang pertama disarankan berlari-lari kecil sedangkan sisanya berjalan seperti biasanya.[3] Thawaf dimulai dari hajar aswad dan berakhir pada batu itu pula.[3] Sa'i merupakan kegiatan dalam rukun haji yang berupa berlari-lari kecil di antara bukit Safa dan Marwa.[4] Makna inti dari ibadah sa'i adalah sebuah pencarian.[4] Ibadah sa'i juga bentuk dari pengabadian proses pencarian air yang dilakukan oleh Siti Hajar di padang pasir untuk dirinya sendiri dan anaknya.[4]
Rujukan
- ^ a b c d e Amhar, Harjanti, Fahmi, Arum (2007location =Jakarta). Buku Pintar Calon Haji. Gema Insani. hlm. 125. ISBN 979-561-391-X.
- ^ a b "Tata Cara Ihram". Almanhaj. Diakses tanggal 29 Mei 2014.
- ^ a b "Thawaf". Islamic Center. Diakses tanggal 29 Mei 2014.
- ^ a b c "Sa'i Mencari". Republika. Diakses tanggal 29 Mei 2014.
 | Artikel bertopik agama atau kepercayaan ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |