Adu penalti: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
corrected
Baris 1: Baris 1:
'''Adu penalti''', atau lebih tepat disebut '''adu tendangan penalti''', merupakan cara yang sekarang sering dipakai untuk menentukan pemenang dalam pertandingan [[sepak bola]] yang harus diakhiri dengan kemenangan/kekalahan (tidak bisa [[seri]]). Adu penalti dilakukan setelah pertandingan berlangsung 90 menit dan dilanjutkan dengan 2 kali 15 menit perpanjangan waktu namun keadaan masih seri. Biasanya terjadi ketika [[sistem gugur]]. Walaupun pelaksanaannya mirip, adu [[Tendangan penalti|penalti]] dilakukan mengikuti peraturan yang berbeda dari [[tendangan penalti]]. Hasil dari adu penalti tidak dimasukkan dalam perhitungan skor (jadi keadaan tetap [[seri]]), ia hanya digunakan untuk menentukan pemenang.
'''Adu penalti''', atau lebih tepat disebut '''adu tendangan penalti''', merupakan cara dipakai untuk menentukan pemenang dalam sebuah pertandingan [[sepak bola]] yang harus diakhiri dengan kemenangan/kekalahan (tidak bisa [[seri]]). Adu penalti dilakukan setelah pertandingan berlangsung 90 menit dan dilanjutkan dengan 2 kali 15 menit perpanjangan waktu namun keadaan masih seri. Biasanya cara ini dipergunakan pada [[sistem gugur]]. Walaupun pelaksanaannya mirip, adu [[Tendangan penalti|penalti]] dilakukan mengikuti peraturan yang berbeda dari [[tendangan penalti]]. Hasil dari adu penalti tidak dimasukkan dalam perhitungan skor (jadi keadaan tetap [[seri]]), ia hanya digunakan untuk menentukan pemenang.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Baris 8: Baris 8:
Penentuan kejuaraan internasional besar yang pertama kali ditentukan dengan adu penalti adalah pada [[Final Kejuaraan Sepak Bola Eropa UEFA 1976]], yaitu antara {{timnas|Cekoslowakia}} melawan {{timnas|Jerman Barat}}. {{Timnas|Cekoslowakia}} menang dengan 5-3.
Penentuan kejuaraan internasional besar yang pertama kali ditentukan dengan adu penalti adalah pada [[Final Kejuaraan Sepak Bola Eropa UEFA 1976]], yaitu antara {{timnas|Cekoslowakia}} melawan {{timnas|Jerman Barat}}. {{Timnas|Cekoslowakia}} menang dengan 5-3.


Empat [[final]] [[Piala Dunia FIFA]] tercatat harus diselesaikan dengan adu penalti: [[Final Piala Dunia FIFA 1994]] di Stadion "[[Rose Bowl]]" [[Pasadena]], [[California]], [[Amerika Serikat|AS]] antara {{Timnas|Brasil}} dan {{Timnas|Italia}} (dimenangi oleh [[Brasil]] dengan 3-2); [[final]] [[Piala Dunia Wanita FIFA 1999]] di stadion yang sama antara tim {{fbw|USA}} dan {{fbw|CHN}} ([[Amerika Serikat|AS]] menang dengan 5-4); [[Final Piala Dunia FIFA 2006]] di Stadion Olimpiade [[Berlin]], [[Jerman]], yang dimenangi oleh {{Timnas|Italia}} dengan menundukkan {{Timnas|Perancis}} 5-3 setelah keadaan imbang 1-1 hingga [[perpanjangan waktu]] usai; dan final [[Piala Dunia Wanita FIFA 2011]] antara {{fbw|JPN}} dan {{fbw|USA}} di Commerzbank arena Jerman (Jepang menang 3-1) setelah keadaan imbang 2-2 hingga perpanjangan waktu.
Empat [[final]] [[Piala Dunia FIFA]] tercatat harus diselesaikan dengan adu penalti: [[Final Piala Dunia FIFA 1994]] di Stadion "[[Rose Bowl]]" [[Pasadena]], [[California]], [[Amerika Serikat|AS]] antara {{Timnas|Brasil}} dan {{Timnas|Italia}} (dimenangi oleh [[Brasil]] dengan 3-2); [[final]] [[Piala Dunia Wanita FIFA 1999]] di stadion yang sama antara tim [[Amerika Serikat]] dan [[China]] ([[Amerika Serikat|AS]] menang dengan 5-4); [[Final Piala Dunia FIFA 2006]] di Stadion Olimpiade [[Berlin]], [[Jerman]], yang dimenangi oleh {{Timnas|Italia}} dengan menundukkan {{Timnas|Perancis}} 5-3 setelah keadaan imbang 1-1 hingga [[perpanjangan waktu]] usai; dan final [[Piala Dunia Wanita FIFA 2011]] antara [[Jepang]] dan [[Amerika Serikat]] di Commerzbank Arena, Jerman (Jepang menang 3-1) setelah keadaan imbang 2-2 hingga perpanjangan waktu.


Beberapa liga di dunia pernah menggunakan adu penalti untuk menghindari seri. Sekitar tahun 1980-an, Liga [[Hungaria]], [[Yugoslavia]], dan [[Norwegia]], mencoba adu penalti bila hasil pertandingan seri, dengan format sama seperti format nilai [[J. League]] dibawah. Peraturan ini kemudian dihapus. Di [[Amerika Serikat]], [[Major League Soccer]] juga pernah menggunakan adu penalti untuk menghindari hasil seri. Sementara di [[Asia]], Jepang dengan [[J. League]] juga pernah menggunakan adu penalti bila pertandingan [[seri]] tidak dapat diselesaikan dengan perpanjangan waktu dengan format perolehan nilai 3 poin untuk kemenangan di waktu normal, 2 poin kemenangan di waktu tambahan, 1 poin untuk kemenangan dalam adu penalti, dan 0 poin untuk kekalahan.
Beberapa liga di dunia pernah menggunakan adu penalti untuk menghindari seri. Sekitar tahun 1980-an, Liga [[Hungaria]], [[Yugoslavia]], dan [[Norwegia]], mencoba adu penalti bila hasil pertandingan seri, dengan format sama seperti format nilai [[J. League]] dibawah. Peraturan ini kemudian dihapus. Di [[Amerika Serikat]], [[Major League Soccer]] juga pernah menggunakan adu penalti untuk menghindari hasil seri. Sementara di [[Asia]], Jepang dengan [[J. League]] juga pernah menggunakan adu penalti bila pertandingan [[seri]] tidak dapat diselesaikan dengan perpanjangan waktu dengan format perolehan nilai 3 poin untuk kemenangan di waktu normal, 2 poin kemenangan di waktu tambahan, 1 poin untuk kemenangan dalam adu penalti, dan 0 poin untuk kekalahan.


== Lihat Juga ==
== Lihat pula ==
* [[J. League]]
* [[J. League]]



Revisi per 9 Maret 2016 03.22

Adu penalti, atau lebih tepat disebut adu tendangan penalti, merupakan cara dipakai untuk menentukan pemenang dalam sebuah pertandingan sepak bola yang harus diakhiri dengan kemenangan/kekalahan (tidak bisa seri). Adu penalti dilakukan setelah pertandingan berlangsung 90 menit dan dilanjutkan dengan 2 kali 15 menit perpanjangan waktu namun keadaan masih seri. Biasanya cara ini dipergunakan pada sistem gugur. Walaupun pelaksanaannya mirip, adu penalti dilakukan mengikuti peraturan yang berbeda dari tendangan penalti. Hasil dari adu penalti tidak dimasukkan dalam perhitungan skor (jadi keadaan tetap seri), ia hanya digunakan untuk menentukan pemenang.

Sejarah

Konon adu penalti pertama kali diusulkan oleh seorang wasit dari Penzberg, Bavaria, Jerman yang bernama Karl Wald pada tahun 1970. Pada saat itu, jika keadaan seri setelah perpanjangan waktu pemenang ditentukan dengan undian menggunakan koin. Karena menganggap cara ini sangat untung-untungan, ia mengusulkan adu penalti kepada ketua persatuan sepak bola Bavaria. Usul ini pertama kali ditolak namun setelah dilobi oleh tim pengusul, baru usulan ini diterima. Setelah diteruskan ke Persatuan Sepak Bola Jerman (DFB) dan diterima, segera kemudian aturan ini diterapkan pula di UEFA dan Fédération Internationale de Football Association. Klaim lain mengatakan bahwa adu penalti diusulkan pertama kali di Inggris.

Adu penalti pertama kali dilakukan di Inggris pada tahun 1970 antara Hull City dan Manchester United dalam Watney Cup (piala liga di Inggris) dan dimenangi Manchester United.

Penentuan kejuaraan internasional besar yang pertama kali ditentukan dengan adu penalti adalah pada Final Kejuaraan Sepak Bola Eropa UEFA 1976, yaitu antara Cekoslowakia melawan Jerman Barat. Cekoslowakia menang dengan 5-3.

Empat final Piala Dunia FIFA tercatat harus diselesaikan dengan adu penalti: Final Piala Dunia FIFA 1994 di Stadion "Rose Bowl" Pasadena, California, AS antara Brasil dan Italia (dimenangi oleh Brasil dengan 3-2); final Piala Dunia Wanita FIFA 1999 di stadion yang sama antara tim Amerika Serikat dan China (AS menang dengan 5-4); Final Piala Dunia FIFA 2006 di Stadion Olimpiade Berlin, Jerman, yang dimenangi oleh Italia dengan menundukkan Perancis 5-3 setelah keadaan imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu usai; dan final Piala Dunia Wanita FIFA 2011 antara Jepang dan Amerika Serikat di Commerzbank Arena, Jerman (Jepang menang 3-1) setelah keadaan imbang 2-2 hingga perpanjangan waktu.

Beberapa liga di dunia pernah menggunakan adu penalti untuk menghindari seri. Sekitar tahun 1980-an, Liga Hungaria, Yugoslavia, dan Norwegia, mencoba adu penalti bila hasil pertandingan seri, dengan format sama seperti format nilai J. League dibawah. Peraturan ini kemudian dihapus. Di Amerika Serikat, Major League Soccer juga pernah menggunakan adu penalti untuk menghindari hasil seri. Sementara di Asia, Jepang dengan J. League juga pernah menggunakan adu penalti bila pertandingan seri tidak dapat diselesaikan dengan perpanjangan waktu dengan format perolehan nilai 3 poin untuk kemenangan di waktu normal, 2 poin kemenangan di waktu tambahan, 1 poin untuk kemenangan dalam adu penalti, dan 0 poin untuk kekalahan.

Lihat pula

Referensi