Kampanye Kepulauan Gilbert dan Marshall: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jfkjaya (bicara | kontrib)
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Gilbert and Marshall Islands campaign"
 
Jfkjaya (bicara | kontrib)
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Gilbert and Marshall Islands campaign"
Baris 10: Baris 10:




Sebagai perbandinga, Pulau Makin saja hanya diperkuat dengan  798 prajurit tempur, termasuk sekitar 100 orang penerbang<ref name="Frank and Shaw">Benis M. Frank and Henry I. Shaw, Jr., ''History of U.S. Marine Corps Operations in World War II'', Vol. 5; ''Victory and Occupation'' (New York, NY: Penguin Books, 1990).</ref>.  Jenderal Holland M. Smith, Komandan Jenderal Korps Amphibi V menyalahkan Serangan Carlson mengakibatkan Pasukan Jepang memperkuat pertahanannya, seharusnya Tarawa dapat dilewati dan tidak menyebabkan kerugian pertempuran <ref name="Morison">Samuel Eliot Morison, ''History of United States Naval Operations in World War II'', Vol. 7; ''Aleutians, Gilberts and Marshalls: June 1942–April 1944'' (Edison, NJ: Castle Books, 2001).</ref><ref name="Smith and Finch">Gen. </ref>. Namun Laksamana [[Chester William Nimitz|Chester W. Nimitz]], Ernest King and Raymond A. Spruance tidak setuju, dan percaya bahwa dengan menguasai Kepulauan Gilberts dan pangkalan udaranya akan membantu laju pasukan sekutu pada langkah selanjutnya, Pertempuran Pulau Marshall, dan berlanjut ke Jepang. Kode operasi untuk serangan ke Kepulauan Gilberts adalah "Operasi Galvanic" <ref name="Frank and Shaw">Benis M. Frank and Henry I. Shaw, Jr., ''History of U.S. Marine Corps Operations in World War II'', Vol. 5; ''Victory and Occupation'' (New York, NY: Penguin Books, 1990).</ref><ref name="Smith and Finch">Gen. </ref> untuk  [[Tarawa]], Makin, and Apamama.
Sebagai perbandingan, Pulau Makin saja hanya diperkuat dengan  798 prajurit tempur, termasuk sekitar 100 orang penerbang<ref name="Frank and Shaw">Benis M. Frank and Henry I. Shaw, Jr., ''History of U.S. Marine Corps Operations in World War II'', Vol. 5; ''Victory and Occupation'' (New York, NY: Penguin Books, 1990).</ref>.  Jenderal Holland M. Smith, Komandan Jenderal Korps Amphibi V menyalahkan Serangan Carlson mengakibatkan Pasukan Jepang memperkuat pertahanannya, seharusnya Tarawa dapat dilewati dan tidak menyebabkan kerugian pertempuran <ref name="Morison">Samuel Eliot Morison, ''History of United States Naval Operations in World War II'', Vol. 7; ''Aleutians, Gilberts and Marshalls: June 1942–April 1944'' (Edison, NJ: Castle Books, 2001).</ref><ref name="Smith and Finch">Gen. </ref>. Namun Laksamana [[Chester William Nimitz|Chester W. Nimitz]], Ernest King and Raymond A. Spruance tidak setuju, dan percaya bahwa dengan menguasai Kepulauan Gilberts dan pangkalan udaranya akan membantu laju pasukan sekutu pada langkah selanjutnya, Pertempuran Pulau Marshall, dan berlanjut ke Jepang. Kode operasi untuk serangan ke Kepulauan Gilberts adalah "Operasi Galvanic" <ref name="Frank and Shaw">Benis M. Frank and Henry I. Shaw, Jr., ''History of U.S. Marine Corps Operations in World War II'', Vol. 5; ''Victory and Occupation'' (New York, NY: Penguin Books, 1990).</ref><ref name="Smith and Finch">Gen. </ref> untuk  [[Tarawa]], Makin, and Apamama.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 3 Desember 2015 11.00

Kampanye Kepulauan Gilbert dan Marshall merupakan bagian dari Teater Pasifik, Perang Dunia II yang terjadi pada November 1943 hingga Februari 1944. Kampanye ini merupakan operasi strategis dari Amerika Serikat Armada Pasifik dan Korps Marinir di Pasifik Tengah dengan tujuan  untuk membangun lapangan terbang yang memungkinkan untuk mendukung serangan udara berbagai operasi di Pasifik Tengah. Kampanye ini dimulai dengan pertempuran tiga hari di Pulau Betio, atol Tarawa. Tahun sebelumnya marinir AS juga telah melakukan serangan ke Pulau Makin, pada Agustus 1942. Pangkalan Jepang di Kepulauan Gilbert dan Marshall merupakan perimeter luar pertahanan timur untuk Kekaisaran Jepang. Kampanye ini dilanjukan dengan Kampanye Marianas pada musim panas berikutnya.

Latar Belakang

Invasi Amerika Serikat (1944)

Pasukan Jepang menduduki Kepulauan Gilbert tiga hari setelah Serangan terhadap Pearl Harbor, Hawaii. Untuk mengamankan Tarawa, mereka membangun pangkalan udara amfibi di Pulau Makin dan menempatkan pasukannya di sepanjang garis pantai atol, untuk memantau pergerakan pasukan Sekutu di Pasifik Selatan[1] . Setelah serangan ke Pulau Makin pada Agustus 1942, Pasukan Jepang menjadi sadar akan kelemahannya dan strategisnya Kepulauan Gilbert[2]. Pulau terbesar dan yang sangat strategis adalah Tarawa. Pada Maret 1943, Jepang dengan cepat memperbaiki dan memperkuat  benteng dengan kurang lebih 5.000 pasukan. Pasukan ini kemudian diperkuat kembali dengan 3.000 Pasukan pendarat Angkatan Laut, 940 unit konstuksi Angkatan Laut dan 1.247 buruh.


Sebagai perbandingan, Pulau Makin saja hanya diperkuat dengan  798 prajurit tempur, termasuk sekitar 100 orang penerbang[3].  Jenderal Holland M. Smith, Komandan Jenderal Korps Amphibi V menyalahkan Serangan Carlson mengakibatkan Pasukan Jepang memperkuat pertahanannya, seharusnya Tarawa dapat dilewati dan tidak menyebabkan kerugian pertempuran [1][4]. Namun Laksamana Chester W. Nimitz, Ernest King and Raymond A. Spruance tidak setuju, dan percaya bahwa dengan menguasai Kepulauan Gilberts dan pangkalan udaranya akan membantu laju pasukan sekutu pada langkah selanjutnya, Pertempuran Pulau Marshall, dan berlanjut ke Jepang. Kode operasi untuk serangan ke Kepulauan Gilberts adalah "Operasi Galvanic" [3][4] untuk  Tarawa, Makin, and Apamama.

Referensi

  1. ^ a b Samuel Eliot Morison, History of United States Naval Operations in World War II, Vol. 7; Aleutians, Gilberts and Marshalls: June 1942–April 1944 (Edison, NJ: Castle Books, 2001).
  2. ^ Bruce F. Meyers, Swift, Silent, and Deadly: Marine Amphibious Reconnaissance in the Pacific, 1942–1945, (Annapolis, MD: Naval Institute Press, 2004).
  3. ^ a b Benis M. Frank and Henry I. Shaw, Jr., History of U.S. Marine Corps Operations in World War II, Vol. 5; Victory and Occupation (New York, NY: Penguin Books, 1990).
  4. ^ a b Gen.

Bacaan lebih lanjut