Hygge

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Hygee)
Ilustrasi situasi hygge, dengan buku The Little Book of Hygge karya Meik Wiking

Hygge (/ˈh(j)uːɡə/; Denmark: [ˈhykə]; Norwegia: [ˈhŷɡːə]) adalah kata untuk menunjuk suasana senang, ramah, nyaman dengan perasaan sehat dan puas. Hygge memiliki arti yang kurang lebih sama dalam bahasa Denmark dan Norwegia, gagasan hygge lebih terpusat di Denmark daripada di Norwegia. Hygge merupakan konsep gaya hidup Denmark yang mengedepankan kenyamanan dan memelihara suasana yang ramah yang berfungsi sebagai bentuk gaya hidup aspiratif.

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Kata hygge berasal dari kata Denmark yang berarti "memberi keberanian, kenyamanan, kegembiraan". Hygge berasal dari hyggja yang berarti "berpikir" dalam bahasa Norse Kuno.

Hygge dibangun dari kata Old Norse hugr yang kemudian menjadi hug yang berarti jiwa, pikiran, kesadaran.

Kata hugge tidak diketahui asalnya tetapi sangat terkait dengan istilah Norse Kuno, hygga, yang berarti "menghibur", yang berasal dari kata hugr, yang berarti "suasana hati". Kata hygge yang merupakan serumpun dari hycgan Inggris Kuno berasal dari kata Jermanik hugyan, yang berarti "berpikir, mempertimbangkan".[1]

Kata hygge pertama kali muncul dalam tulisan Denmark pada abad ke-19 dan sejak itu berkembang menjadi ide budaya yang dikenal di Denmark dan Norwegia saat ini.[2] Hygge memiliki arti yang persis sama dalam bahasa Norwegia seperti dalam bahasa Denmark yang merupakan kata yang banyak digunakan di Norwegia dan Denmark (termasuk dalam bentuk turunannya, seperti hyggelig), penekanan khusus pada "hygge" sebagai bagian penting dari identitas budaya Denmark dan Norwegia.

Budaya populer hygge[sunting | sunting sumber]

Hygee sebagai bagian inti dari budaya Denmark merupakan fenomena cukup baru, berkembang sejak akhir abad ke-20, Norwegia "hygge" adalah sebuah kata yang statusnya mirip dengan "nyaman" di negara-negara berbahasa Inggris.

Collins English Dictionary menyebut hygge menjadi topik yang banyak dibicarakan setelah periode Brexit di Inggris pada tahun 2016,[3] beberapa buku yang berfokus pada hygge telah dipasarkan di Inggris,

seperti The Little Book of Hygge oleh Meik Wiking,[4] The Danish Art of Happiness oleh Marie Tourell Søderberg, dan The Book of Hygge: The Denmark Art of Living Well oleh Louisa Thomsen Brits.[5]

Konsep Hygge mendapatkan popularitas internasional pada akhir 2017, menghasilkan pencarian online yang meningkat, dan munculnya tagar "#Hygge" di Instagram.[6] Di Kopenhagen, ibu kota Denmark, ada tur jalan kaki "Hygge & Happiness".[7] Babak II dari musikal Broadway Frozen dibuka dengan lagu "Hygge", yang bercerita tentang kenyamanan, kebahagiaan, dan kebersamaan. Sebuah pembangunan perumahan Inggris di kota Keynsham, Somerset dinamakan "Hygge Park" oleh pengembang Crest Nicholson pada tahun 2019.[8] Perusahaan feri milik Swedia Stena Line menawarkan serangkaian lounge relaksasi premium pada layanan feri Laut Irlandia yang disebut "Hygge Lounges".[9] Contoh lain dari hygge untuk kegiatan luar ruangan yang dianggap sebagai hygge sperti piknik, barbekyu, konser, pameran jalanan, dan bersepeda.

Penerapan gaya hidup hygge[sunting | sunting sumber]

Kata Denmark, diucapkan "hoo-ga", biasanya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai "kenyamanan". Hygge merupakan sikap hidup yang membantu Denmark bersaing dengan Swiss dan Islandia untuk menjadi negara paling bahagia di dunia.[2]

Morley College, di pusat kota London, mencapai menggunakan hygge sebagai capaian dalam mengajar siswa. Hygge memengaruhi banyak hal, hygge tidak harus menjadi hal yang hanya berlaku di musim dingin, tetapi segala kondisi sepanjang tahun."[2]

Pertumbuhan gaya hidup hygge telah diterapkan di restoran, kafe, dan bar bertema Skandinavia di Inggris, dengan menerapkan pengaturan khusus hygge, kurangnya keseragaman dalam dekorasi dan konsentrasi pada makanan yang menenangkan. Di Amerika Serikat, perusahaan wallpaper dan kain Hygge West secara eksplisit menerapkan konsep hygge melalui desainnya yang ceria, seperti halnya toko roti Los Angeles, bernama Hygge, yang menjual kue dan camilan tradisional Denmark.[2]

Hygge diterapkan gaya hidup saat ini dengan memanfaatkan interior, hiburan, makanan, dan mode ke dalam satu gaya hidup yang kohesif. Kunci gaya hidup hygge adalah kebersamaan, kehadiran, kesenangan, relaksasi, dan kenyamanan. "Pada dasarnya hygge adalah seperti pelukan, hanya tanpa sentuhan fisik,".

Terdapat beberapa cara menciptakan gaya hidup hygge dalam kehidupan sehari-hari: 1. Ciptakan suasana yang nyaman, masyarakat Denmark sangat mementingkan dengan desain interior karena rumah adalah tempat gaya hidup hygge bisa diterapkan, hal yang harus dimiliki oleh sebuah rumah adalah "hyggekrog," atau sudut nyaman di mana sesorang bisa menikmati kopi sambil membaca koran. 2. Miliki seperangkat alat dan bahan untuk memanjakan diri, Wiking merekomendasikan untuk setiap orang yang menjalankan gaya hidup hygge memiliki seperangkat alat memanjakan diri tradisional seperti lilin beraroma, cokelat, teh herbal, masker atau lulur tradisional, selimut yang lembut, kaus kaki yang hangat, buku harian atau album foto untuk menyimpan foto-foto kenangan yang bisa dilihat lagi. 3. Belajar kerajinan tangan, merajut adalah bagian dari gaya hidup hygge, karena merajut memiliki ritme yang lambat, stabil dan menenangkan bagi banyak orang. Secara umum, hampir semua kerajinan tangan adalah hygge yang mempunyai kesempatan untuk memperlambat waktu, bersantai sambil menciptakan karya buatan tangan sendidri. 4. Makan dengan menerapkan gaya hidup hygge, gaya hidup hygge menyarankan untuk memasak sendiri lalu mengundang orang lain mencicipi masakan, dan juga lebih baik memasak dilakukan bersama. "Ketika semua orang berkumpul dan memasak bersama-sama maka terciptalah hygge yang maksimal, santai dan informal,"Meik Wiking,[4] 5. Memulai tradisi baru dengan orang yang dicintai adalah faktor penting dalam konsep hygge. Memfasilitasi lebih banyak waktu dengan teman-teman dan keluarga, membuat tradisi baru yang melibatkan kegiatan hygge (mendorong semua orang terhubung dan merasa nyaman). Misalnya, bermain kartu pada hari libur, menyewa kabin, berkemah dan lain sebagainya. 6. Bersyukur, Hygge dan bersyukur berkaitan erat. Filosofi hygge mendorong orang bersyukur untuk hal-hal kecil, seperti naik sepeda di hari yang indah, minum secangkir cokelat panas, atau menonton film favorit. "Hygge juga adalah tentang mampu menikmati kesenangan yang sederhana." Meik Wiking,[4]

Manfaat hygge[sunting | sunting sumber]

Masyarakat Amerika cenderung menghabiskan banyak waktu di depan komputer atau menonton TV hingga larut malam, yang dapat mengganggu waktu tidur mereka. Hygge, di sisi lain, mendorong aktivitas tanpa layar, seperti membaca buku, bermain game, atau sekadar mengobrol dengan teman, yang dapat memiliki efek lebih positif pada kesejahteraan Anda dalam jangka panjang.[6]

Calvert mengatakan bahwa dia tidak memiliki TV di ruang tamunya, tetapi itu tidak menjadi masalah. Selama musim dingin, rutinitas hygge-nya melibatkan duduk di dekat perapian, membaca buku dan minum secangkir teh . Beberapa orang, termasuk masyarakat Denmark, percaya bahwa hygge tidak sama dengan hype.

Dalam artikel Mashable 2018, penulis kelahiran Denmark Laura Byager menulis: ”Segera setelah hygge digunakan untuk menjual barang-barang yang tidak Anda butuhkan, itu kehilangan maknanya.” Tapi dari perspektif kesehatan, nilai hygge jelas positif dan dapat memilih cara yang bijak untuk menerapakannya.

Hygge dan Lagom[sunting | sunting sumber]

Lagom dan Hygge berkaitan tentang konsep tidak melakukan apa yang tidak perlu atau berlebihan, berfokus pada apa yang benar-benar penting, mengetahui kapan harus berhenti. Lagom dan Hygge adalah bagian dari pengendalian diri yang memungkinkan Swedia menjadi masyarakat egaliter, tempat bekerja yang harmonis, di mana orang-orang mengerjakan pekerjaan mereka dengan serius dengan tetap dapat menikmati waktu sore untuk berkumpul dengan keluarga mereka.[10]

Istilah hygge dalam bahasa lain[sunting | sunting sumber]

1.Kata-kata Belanda gezellig dan gezelligheid memiliki konsep yang mirip dengan hygge, juga berkaitan dengan kenyamanan dan kenyamanan, tetapi hygge dalam bahasa Belanda seringkali lebih berorientasi sosial. 2.Dalam bahasa Jerman Gemütlichkeit berarti keadaan hangat, ramah dan memiliki.3.Koselig kata sifat Norwegia digunakan untuk menggambarkan perasaan kehangatan, keintiman dan berkumpul di lingkungan yang menyenangkan.4.Kata sifat bahasa Swedia mysig (dan kata benda yang terkait dengannya mys) menggambarkan suasana kebersamaan yang menyenangkan dan hangat dalam suasana yang menyenangkan. 5.Kata sifat/kata kerja Jepang (mattari) menunjukkan perasaan relaksasi yang tenang.

Lihat Juga[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Wiking, Meik (2016). The little book of hygge: the Danish way to live well (dalam bahasa English). ISBN 978-0-241-28391-2. OCLC 958463988. 
  2. ^ a b c d "Hygge: A heart-warming lesson from Denmark". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2015-10-02. Diakses tanggal 2021-12-27. 
  3. ^ "Top 10 Collins Words of the Year 2016". Collins Dictionary Language Blog (dalam bahasa Inggris). 2016-11-03. Diakses tanggal 2021-12-27. 
  4. ^ a b c "The Little Book of Hygge by Meik Wiking – digested read". the Guardian (dalam bahasa Inggris). 2016-09-11. Diakses tanggal 2021-12-27. 
  5. ^ "The Book of Hygge review – can the Danes really teach us how to live?". the Guardian (dalam bahasa Inggris). 2016-09-29. Diakses tanggal 2021-12-27. 
  6. ^ a b Stieg, Cory (2019-11-23). "Why people are so obsessed with 'hygge,' the cozy Danish lifestyle movement". CNBC (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-27. 
  7. ^ "Hygge & Happiness Tour". Copenhagen By Mie & Friends (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-27. 
  8. ^ "Hygge Park at Keynsham | Crest Nicholson". www.crestnicholson.com. Diakses tanggal 2021-12-27. 
  9. ^ "Hygge Recline Lounge". www.stenaline.co.uk (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-27. 
  10. ^ "Calm down trendspotters – 'lagom' is not the new hygge | Richard Orange". the Guardian (dalam bahasa Inggris). 2017-02-06. Diakses tanggal 2021-12-26.