Lompat ke isi

Hepatitis alkoholik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hepatitis alkoholik adalah pembengkakan atau peradangan pada hati karena alkohol. Hepatitis merupakan tanda adanya infeksi atau cedera pada jaringan. Beberapa hal dapat menyebabkan hepatitis, termasuk virus dan racun, konsumsi alkohol yang berlebihan merupakan salah satu faktor utama penyebabnya. Hepatitis alkoholik berat dapat mengancam kerusakan permanen pada hati. Gejala dapat muncul secara akut setelah konsumsi alkohol dalam jumlah besar dalam periode waktu yang singkat, atau setelah bertahun-tahun konsumsi alkohol berlebihan.[1]

Setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia melewati proses metabolisme pada organ hati untuk mencerna nutrisi dan menyaring racun. Alkohol merupakan zat yang hampir tidak memiliki gizi di dalamnya baik vitamin, protein, maupun mineral[2]. Alkohol dapat menghambat penyerapan nutrisi dan menjadi zat beracun setelah melewati organ hati. Hepatitis alkoholik terjadi ketika hati mengalami kerusakan akibat konsumsi alkohol secara berlebihan dalam jangka waktu yang lama. Pada kondisi yang sehat dalam proses metabolisme, hati menghasilkan sumber energi dan empedu yang sehat yang membantu pencernaan serta dapat mengeluarkan zat beracun dari proses metabolisme yang melewatinya, namun ketika hati mengalami kerusakan atau gangguan maka zat beracun dan lemak ini menumpuk membebani hati sehingga zat beracun tetap berada di dalam hati.[3]

Meskipun disebabkan oleh minuman beralkohol, tidak semua pecandu alkohol mengalami hepatitis alkoholik. Seseorang yang mengonsumsi alkohol dalam sejumlah sedang pun dapat terkena hepatitis alkoholik.[3] Hubungan antara alkohol dengan hepatitis merupakan hal yang sangat kompleks sehingga belum terdapat penjelasan secara lengkap bagaimana proses terbentuknya hepatitis alkoholik.[4]

Tanda hepatitis alkoholik yang paling umum adalah penyakit kuning pada kulit dan bagian putih mata, adapun gejala lainnya[3] meliputi:

  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual & Muntah
  • Mulut terasa kering
  • Demam
  • Nyeri perut
  • Tubuh lebih mudah lelah dan lemah
  • Tubuh lebih mudah mengalami memar atau pendarahan
  • Mengalami penurunan berat badan
  • Merasakan perubahan kondisi mental

Gejala lain yang terjadi pada seseorang yang mengalami hepatitis alkoholik sebagai berikut:[4]:

  • Keadaan mental perubahan perilaku seperti linglung dan kebingungan
  • Penumpukan cairan di dalam perut
  • Gagal ginjal dan hati

Faktor risiko

[sunting | sunting sumber]

Faktor risiko utama hepatitis alkoholik adalah jumlah seberapa banyak alkohol yang dikonsumsi. Tidak diketahui jelas seberapa banyak alkohol yang dapat menyebabkan hepatitis alkoholik. Namun, hepatitis alkoholik juga dapat terjadi pada orang yang minum alkohol lebih sedikit, karena beberapa faktor lain, sebagai berikut[4]:

  • Jenis kelamin, perempuan memiliki risiko lebih tinggi terkena hepatitis alkoholik.
  • Gen, faktor genetik memengaruhi proses penyerapan alkohol.
  • Ras dan etnis, orang dengan kulit hitam berisiko tinggi terkena hepaititis alkoholik.
  • Kegemukan, kondisi kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Minum berlebihan dengan jangka waktu yang lama.

Dokter akan melakukan evaluasi fisik serta mengajukan pertanyaan terkait kebiasaan konsumsi alkohol pasien, baik yang terjadi saat ini maupun di masa lampau. Di dalam diagnosa juga melibatkan tes-tes kesehatan sebagai berikut[5]:

  • Tes darah
  • Tes fungsi hati
  • Pemindaian ultrasonografi, CT, atau MRT hati
  • Biopsi hati, jika tes lain tidak memberikan diagnosis yang jelas atau kemungkinan mengalami hepatitis lainnya

Pengobatan

[sunting | sunting sumber]

Tidak ada pengobatan yang dapat sepenuhnya menyembuhkan hepatitis alkoholik. Namun, gejala dapat diringankan dengan melakukan perawatan sebagai berikuti[6]:

  • Menghentikan konsumsi alkohol.
  • Memenuhi nutrisi yang baik penuh karbohidrat dan energi.
  • Obat-obatan sesuai resep dokter.
  • Transplantasi hati, dilakukan pada kasus yang sangat parah dan disertai risiko kematian yang tinggi.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Alcohol - Induced Hepatitis". Cleveland Clinic. 2022-04-17. Diakses tanggal 2024-10-09. 
  2. ^ Firth, Gina; G. Manzo, Luis. "How Alcohol Affects You". Student Health Service. Diakses tanggal 2024-10-11. 
  3. ^ a b c "Hepatitis Alkoholik". Kompas. 2021-12-31. Diakses tanggal 2024-10-10. 
  4. ^ a b c "Alcoholic hepatitis". Mayo Clinic. 2023-11-09. Diakses tanggal 2024-10-09. 
  5. ^ "Alcoholic hepatitis". Mayo Clinic. 2023-11-09. Diakses tanggal 2024-10-09. 
  6. ^ Setiawati, Annisa Nur Indah (2024-06-06). "Hepatitis Alkoholik". hello sehat. Diakses tanggal 2024-10-09.