Hajat Laut

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hajat Laut yaitu pesta Laut (syukuran Nelayan) yang merupakan acara yang biasanya dihelat oleh masyarakat pesisir, utamanya daerah pantai Selatan setiap bulan Muharam pada Kamis Wage menjelang Jumat Kliwon.[1] Warga pesisir Pangandaran biasa menyelenggarakan hajat laut setiap bulan Syura.[2] Pesta Laut dimaksudkan sebagai ucapan syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rejeki serta keselamatan terhadap para nelayan.[1] Selain itu hajat laut juga dimaksudkan agar nelayan senantiasa diberikan keselamatan dalam mencari ikan sehari-harinya.[2] Ada juga yang mempercayai sebagai acara untuk meminta keselamatan nelayan terhadap tokoh mitos, Dewi Roro Kidul yang dipercaya sebagai penunggu pantai selatan.[2] Upacara hajat laut merupakan acara ritual yang dilakukan secara turun-temurun dari generasi ke generasi untuk mengenang nenek moyang yang telah meninggal di lautan.[3] Acara ini biasanya ditandai dengan dibawanya sesaji yang disimpan dalam tiga jempana yang di bawa ke tengah laut dan ditenggelamkan (dilarung).[2] Upacara Tradisional Hajat Laut merupakan daya tarik wisata dengan nilai budaya yang sangat tinggi pada masyarakat pesisir.[3] Namun seiring berjalannya waktu dan masuknya agama Islam, upacara hajat laut mengalami pergeseran makna.[4] Jempana yang dihanyutkan atau dilarung ke laut tidak lagi berisi makanan-makanan ataupun kepala hewan ternak, tapi dibiarkan kosong, dan prosesi larung ini hanya sebagai simbolis saja.[4] Secara leksikal, menurut kamus besar bahasa Indonesia, hajat laut artinya adalah maksud, keinginan, kehendak, kebutuhan atau keperluan.[3]

  1. ^ a b "Hajat Laut Pangandaran (Syukuran Nelayan) » Perpustakaan Digital Budaya Indonesia". budaya-indonesia.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-06. Diakses tanggal 2019-03-06. 
  2. ^ a b c d "myPangandaran - Informasi Pangandaran Terlengkap". www.mypangandaran.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-03. Diakses tanggal 2019-03-07. 
  3. ^ a b c "(PDF) DAYA TARIK WISATA UPACARA TRADISIONAL HAJAT LAUT SEBAGAI NILAI BUDAYA MASYARAKAT BATU KARAS". ResearchGate (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-06. Diakses tanggal 2019-03-06. 
  4. ^ a b lintangbanun (2016-11-15). "Upacara Hajat Laut Masyarakat Pesisir Kabupaten Tasikmalaya". Direktorat Jendral Kebudayaan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-08. Diakses tanggal 2019-03-07.