Generasi roti lapis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Generasi roti lapis, generasi roti apit, generasi roti jepit, generasi terimpit, generasi terapit, atau generasi terjepit (Inggris: Sandwich generation) adalah sekelompok orang dewasa paruh baya yang merawat orang tua mereka yang lanjut usia dan anak-anak mereka sendiri. Generasi ini bukan merupakan generasi terbesar atau generasi ledakan bayi, melainkan sebuah fenomena yang dapat memengaruhi siapa saja yang memiliki orang tua dan anak-anak yang membutuhkan dukungan pada saat yang sama.

Fenomena ini dikenal pada akhir abad ke-20 karena perubahan rentang hidup dan usia yang lebih tua untuk melahirkan anak. Ini berarti bahwa para ibu sering kali mempunyai anak kecil dan orang tua yang lemah pada saat yang sama. Misalnya, pada awal abad ke-20, wanita mungkin mempunyai anak pada usia sekitar 20 tahun, sedangkan orang tuanya sendiri berusia 40 tahun dan biasanya tidak membutuhkan perawatan khusus. Baru-baru ini, wanita di negara maju sering mempunyai anak saat mendekati usia 30 tahun, sedangkan orang tua mereka sendiri berusia sekitar 60 tahun. Oleh sebab itu, orang tua mempunyai risiko untuk membutuhkan dukungan yang jauh lebih tinggi sebelum cucu menjadi dewasa.

Orang-orang yang "terimpit" ini menjadi bertanggung jawab untuk merawat orang tua dan anak-anak mereka pada saat yang sama. Mereka dapat membantu orang yang mereka cintai dengan tugas sehari-hari, memberi pengobatan dan pengawasan, memberi obat-obatan dan membantu dalam kesulitan keuangan, hukum, dan emosional orang-orang yang mereka cintai serta diri mereka sendiri.[1][2]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Bogolea, K. (1995). The Sandwich Generation Diarsipkan 2017-05-19 di Wayback Machine.
  2. ^ "Caring for more than one person". Carer Gateway. Commonwealth of Australia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-17. Diakses tanggal 2016-08-17. 

Bacaan lanjut[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]