Gangguan defisit alam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Nature deficit disorder merupakan istilah keterputusan hubungan terhadap alam akibat kurangnya waktu bermain di lingkungan alam bebas. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh keterbatasan ruang terbuka dan penggunaan gawai secara berlebihan.[1]

Istilah[sunting | sunting sumber]

Nature deficit disorder pertama kali digunakan oleh Richard Louv pada tahun 2005.[2] Louv menjelaskan istilah ini dalam bukunya yang berjudul "Last Child in the Woods: Saving Our Children from Nature-Deficit Disorder" .[3]Karena istilah ini bukan merupakan istilah kesehatan, maka kelainan ini tidak teridentifikasi dalam panduan medis seperti DSM-5 dan ICD-10.[4]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Jarang Piknik Dapat Sebabkan Nature Deficit Disorder". Halodoc. 14 Desember 2022. Diakses tanggal 2024-02-17. 
  2. ^ O'Brien, Maggie (8 Mei 2023). "Nature-deficit disorder in 2023". The Spectator. Diakses tanggal 2024-02-17. 
  3. ^ Bell, Jaimee (2020-01-24). "Nature-deficit disorder: What kids lose by not experiencing the outdoors enough". Big Think (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-02-17. 
  4. ^ Warber, Sara L.; DeHudy, Ashley A.; Bialko, Matthew F.; Marselle, Melissa R.; Irvine, Katherine N. (2015-12-16). "Addressing "Nature-Deficit Disorder": A Mixed Methods Pilot Study of Young Adults Attending a Wilderness Camp". Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine (dalam bahasa Inggris). 2015: e651827. doi:10.1155/2015/651827. ISSN 1741-427X. PMC 4695668alt=Dapat diakses gratis. PMID 26788110.