Fungsi ego

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Fungsi ego bagi diri seseorang salah satunya untuk memperimbangkan suatu hal

Fungsi Ego yaitu sebagai presepsi, berpikir, pengujian realitas, ataupun sebagai kemampuan diri untuk mempertimbangkan suatu hal atau sebagai fungsi penengah.[1] Ego memiliki fungsi-fungsi utama fungsi-fungsi utama tersebut yaitu mencari, menemukan, dan menjalain hubungan dengan objek-objek di dunia luar.[2] Fungsi-fungsi utama ini dapat dilihat atau diamati pada bayi.[2] Fungsi ego merupakan aspek yang sangat penting karena berfungsi sebagai pengontrol.[3] Fungsi ego lebih dari sekadar wasit penengah yang harus peka terhadap keinginan atau dorongan-dorongan naluriah dengan prinsip kenikmatan pada sisi lain.[3] Secara garis besar fungsi ego yaitu berpikir secara rasional, mengatur desakan, mengatur tingkah laku atau aktivitas, menahan dorongan, mengeluarkan emosi negatif.[3] Berpikir secara rasional adalah pola pikir kita yang menyesuaikan dengan kemampuan yang kita sadari untuk mencapai sebuah tujuan yang realistis.[3] Berpikir secara rasional dapat juga dikatakan sebagai pola berpikir dengan menggunakan penalaran atas dasar data yang ada dengan tujuan mencari kebenaran faktual.[4] Berpikir secara rasional lawannya adalah berpikir secara rasional.[4]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ .Ensiklopedia Indonesia.Page:EI 1047.tif
  2. ^ a b Calvin S. Hall.1993.Teori-Teori Psikodinamik. Yogyakarta:KANISIUS.122-123
  3. ^ a b c d Ramlan Jantan dkk.2003.Psikologi Pendidikan. Kuala Lumpur:PTS Professional Publishing .53
  4. ^ a b [1][pranala nonaktif permanen] Djohansjah Marzoeki: Berfikir Rasional Publikasi: 10 January 2008