Etnometodologi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Etnometodologi atau Metodologi adalah persoalan penting dalam ilmu pengetahuan atau sains. Untuk memperoleh pengetahuan yang sistematis, setiap peneliti bahkan ilmuwan membutuhkan metodologi. Metodologi merupakan cara-cara yang ditetapkan dengan logika tertentu untuk melihat realitas atau fenomena oleh para ilmuwan.[1][2]

Orang sering mengira etnometodologi adalah suatu metodologi baru dari etnologi, sering juga dipertukarkan dengan etnografi. Etnometodologi yang diperkenalkan oleh Harold Garfinkel adalah suatu ranah ilmiah yang unik, sekaligus radikal dalam kajian ilmu sosial. Dikatakan radikal karena dikenal keras dalam mengkritik cara-cara yang dilakukan para sosiolog sebelumnya.

Garfinkel sepanjang hayatnya memfokuskan mengenai permasalahan-permasalahan konseptual yang menjadi topik utama sosiologi, isu ini ialah mengenai tindakan sosial, hakekat intersubjektivitas dan pembentukkan pengetahuan secara sosial. Grafinkel mengeksplorasi bidang ini melalui sifat-sifat dasar dan penalaran praktis.

Definisi[sunting | sunting sumber]

Etnometodologi adalah studi tentang bagaimana tatanan sosial dihasilkan dalam dan melalui proses interaksi sosial. Umumnya pendekatan ini berupaya memberikan alternatif terhadap pendekatan sosiologi arus utama.  Dalam bentuknya yang paling radikal, hal ini menimbulkan tantangan terhadap ilmu-ilmu sosial secara keseluruhan.

Harold Garfinkel, memperkenalkan etnometodologi sebagai suatu kajian dan metode untuk pertama kalinya pada 1967. Untuk menemukan hal-hal yang dilakukan orang-orang dalam situasi tertentu, metode yang mereka gunakan, untuk menciptakan keteraturan kehidupan bermasyarakat yang terpola. Namun, penerapannya telah ditemukan dalam banyak disiplin ilmu terapan, seperti desain perangkat lunak dan studi manajemen.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Metode etnometodologi lahir pada masa modernis atau zaman keemasan perkembangan penelitian kualitatif. Pada masa itu terjadi proses formalisasi pendekatan kualitatif dan pertumbuhan jenis metode interpretif yang baru.

Harold Garfinkel dipertengahan tahun 1950-an, memperkenalkan istilah etnometodologi dalam bidang penelitian sosial yang merupakan inspirasi atas kreasi dari sosiologi fenomenologi. Garfinkel disaat awal memunculkan atau mengembangkan studi ini sedang mendalami fenomenologi Alfred Schutz pada New School For Social Research.

Lewat karyanya yang berjudul: “Studies in Etnomethodology”. Karya tersebut langsung mendapat kritikan secara terus menerus dari para akademisi sosial. Respon – respon awal yang diterima Etnometodologi sangat pedas dan menyebabkan Garfinkel disingkirkan dari percaturan akademisi sosial (sumber Susilo, 2017).

Terdapat dugaan kuat bahwa fenomenologi Schutz sangat mempengaruhi etnometodologi Grafinkel. Ini terbukti dari asumsi sekaligus pendirian dari etnometodologi itu sendiri. Bagi Schutz, dunia sehari-hari merupakan dunia inter subjektif yang dimiliki bersama orang lain dengan siapa kita berinteraksi.

Pada tataran teoretis, Harold Garfinkel di tahun 1940 telah menolak pemikiran Emile Durkheim tentang fakta sosial, baginya “aktor-sosial” bersifat menentukan dan tidak pernah dibatasi oleh struktur dan pranata sosial. Dalam pemikiran etnometodologi, para sosiolog yang menitikberatkan pada fakta sosial itu disebut sebagai “kesepakatan si-dungu” (judgment-dopes), sebab kalangan etnometodologi melihat fakta sosial sebagai prestasi anggota, sebagai produk aktivitas metodologi anggota, bersifat lokal dan dihasilkan secara endogenous untuk mengatasi masalahnya sendiri.

Penelusuran dari hasil penyelidikan beberapa peneliti mengarah pada lahirnya analisis percakapan, yang kini menjadi disiplin ilmu yang diterima di akademi. Etnometodologi adalah disiplin deskriptif mendasar yang tidak terlibat dalam penjelasan atau evaluasi tatanan sosial tertentu yang dijadikan sebagai topik studi.(sumber wiki etno English)

Disamping adanya semangat untuk menyuar[3]akan masyarakat kelas bawah, para cendekiawan di masa itu juga kembali kepada mazhab Chicago untuk mencocokkan argumentasi tentang validitas internal dan eksternal. Zaman keemasan ini memiliki arti dalam mewujudkan keyakinan pada kekuatan masyarakat dan bertahan pada gagasan-gagasan emansipatoris.

Keunikan[sunting | sunting sumber]

Keunikan etnometodologi dibanding pendekatan-pendekatan lain dalam penelitian kualitatif ialah peneliti meninggalkan dulu asumsi-asumsi, teori, proposisi dan kategori yang ada tentang fenomena yang dikaji. Sedangkan pendekatan lainnya ialah peneliti melihat fenomena dengan sudah berbekal asumsi-asumsi atau bahkan teori yang dianggap dapat membelenggu kebebasan peneliti dalam memahami fenomena yang sedang dikaji. Dengan keleluasaan itu, peneliti dapat memaknai realitas dengan jernih karena tanpa intervensi teoretik sebelumnya. Peneliti etnometodologi lebih mengutamakan pertanyaan ‘bagaimana’ daripada ‘mengapa’ untuk menggali makna yang dikandung dalam realitas yang diteliti.[4]

Dalam studi etnometodologi, cukup sederhana cara melihat validitas, karena biasanya disini tidak digunakan cara-cara konvensional dalam mengukur suatu konsep. Sebagai contoh etnometodologi melihat konsep alienasi lebih mendekati teknik grounded theory, misalnya dengan cara mengobservasi peraturan-peraturan yang bias diamati dari luar, kemudian memberinya lebel atau identitas tertentu. Sementara reliabilitas dapat dilihat dari hasil pembandingannya dengan metode lain yang sejenis.[5]

Sebagai sebuah varian dalam penelitian kualitatif, etnometodologi tentu memiliki kelemahaman. Misalnya, tidak tepat digunakan untuk meneliti sikap dalam lingkup yang luas. Untuk meneliti sikap dalam lingkup luas lebih tepat menggunakan survei. Tetapi etnometodologi sangat tepat digunakan untuk meneliti sikap individu-individu dalam organisasi atau institusi. Misalnya, untuk memahami cara orang melaksanakan tugas kantor, sekolah atau perusahaan dan proses yang terjadi dalamnya.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Zainal, Afdhal (Desember 2021). [872-Article%20Text-1785-1-10-20220111.pdf "KONSEP TEORI ETNOMETHODOLOGI DALAM PENDIDIKAN ISLAM: SEJARAH MUNCULNYA TEORI ETNOMETHODOLOG, KONSEP DASAR, TOKOH-TOKOH DAN IMPLEMENTASI TEORI DALAM PENDIDIKAN ISLAM"] Periksa nilai |url= (bantuan) (PDF). MUSAWA. Vol. 13 (No.2): 270.  line feed character di |title= pada posisi 46 (bantuan)
  2. ^ "Ethnomethodology". Wikipedia (dalam bahasa Inggris). 2023-05-14. 
  3. ^ Yusuf, Hamdani. "Aplikasi Teori Etnometodologi". 
  4. ^ Rahardjo, Mudjia (29 Mar 2018). "Apa itu Studi Etnometodologi?". http://repository.uin-malang.ac.id/2435/1/2435.pdf. Diakses tanggal 11 September 2023.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  5. ^ Yusuf, Hamdani. "Aplikasi Teori Etnometodologi".