Efesus 2

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Efesus 2:8-9)
Efesus 2
Potongan surat Efesus 4:16-29 pada sisi recto Papirus 49, yang ditulis sekitar abad ke-3 M.
KitabSurat Efesus
KategoriSurat-surat Paulus
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
10
pasal 1
pasal 3

Efesus 2 (disingkat Ef 2) adalah pasal kedua Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Digubah oleh rasul Paulus.[3]

Teks[sunting | sunting sumber]

Struktur[sunting | sunting sumber]

Pembagian isi pasal:

Ayat 1[sunting | sunting sumber]

Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. (TB)[4]

Ayat 2[sunting | sunting sumber]

Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. (TB)[5]
  • "Orang-orang durhaka": Efesus 2:1-4 mengungkapkan alasan utama mengapa orang Kristen harus menaruh belas kasihan dan kemurahan besar terhadap mereka yang masih hidup dalam pelanggaran dan dosa.
    • 1) Semua orang yang tanpa Kristus dikuasai oleh "penguasa kerajaan angkasa", yaitu Iblis (Efesus 2:2). Pikiran mereka dibutakan oleh Iblis terhadap kebenaran Allah (Efesus 2:2; 2 Korintus 4:3–4). Mereka diperbudak oleh dosa dan dorongan tabiat berdosa (Efesus 2:3; Lukas 4:18).
    • 2) Karena kondisi rohani orang yang tidak dibaharui, maka terlepas dari kasih karunia Allah, mereka tidak dapat menerima atau mengerti kebenaran (Efesus 2:5,8; 1 Korintus 1:18; Titus 2:11–14).
    • 3) Orang Kristen harus memandang sesama manusia dari perspektif alkitabiah. Mereka yang terlibat dalam percabulan dan kesombongan patut dikasihani karena perbudakan mereka kepada dosa dan Iblis (Efesus 2:1-3; bandingkan Yohanes 3:16).
    • 4) Mereka yang hidup tanpa Kristus tetap bertanggung jawab atas dosa-dosa mereka, karena Allah memberikan setiap orang terang dan kasih karunia seperlunya agar mereka dapat mencari Allah dan meloloskan diri dari belenggu dosa oleh iman dalam Kristus (Yohanes 1:9; Roma 1:18–32; Roma 2:1–16).[6]

Ayat 3[sunting | sunting sumber]

Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. (TB)[7]

Ayat 4[sunting | sunting sumber]

Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, (TB)[8]

Ayat 5[sunting | sunting sumber]

telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan -- (TB)[9]

Ayat 6[sunting | sunting sumber]

dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga, (TB)[10]

Ayat 7[sunting | sunting sumber]

supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. (TB)[11]

Ayat 8[sunting | sunting sumber]

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah. (TB)[12]

Dalam Perjanjian Lama Allah menyatakan diri-Nya sebagai Allah kasih karunia dan kemurahan yang menunjuk kasih kepada umat-Nya bukan karena mereka layak tetapi karena keinginan-Nya sendiri untuk tinggal setia kepada perjanjian-perjanjian yang dibuat dengan Abraham, Ishak dan Yakub (lihat Keluaran 6:8) Dalam Perjanjian Baru tema ini dilanjutkan; kasih karunia adalah kehadiran dan kasih Allah melalui Kristus Yesus, yang diberikan kepada orang percaya oleh Roh Kudus, sambil memberikan kemurahan, pengampunan, dan keinginan serta kuasa untuk melakukan kehendak Allah (Yohanes 3:16; 1Kor 15:10; Filipi 2:13; 1Tim 1:15–16). Seluruh kegiatan kehidupan Kristen dari awal sampai akhir tergantung pada kasih karunia ini.

Ayat 9[sunting | sunting sumber]

Itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. (TB)[13]

Orang tidak dapat diselamatkan oleh usahanya sendiri, perbuatan amal atau usaha sungguh-sungguh untuk menaati perintah Allah. Seorang hanya diselamatkan oleh kasih karunia Allah. Sebab-sebabnya adalah sebagai berikut:

  • 1) Semua orang yang tidak selamat mati secara rohani (Efesus 2:1), berada di bawah kuasa Iblis (Efesus 2:2), diperbudak dosa (Efesus 2:3), dan di bawah murka Allah (Efesus 2:3).
  • 2) Agar selamat, seseorang harus menerima keselamatan yang disediakan Allah (Efesus 2:4-5), diampuni dosa (Roma 4:7,8), dihidupkan secara rohani (Kolose 1:13), dibebaskan dari kuasa Iblis dan dosa (Kolose 1:13), dijadikan ciptaan baru (Efesus 2:10; 2Kor 5:17), dan menerima Roh Kudus (Yoh 7:37-39; 20:22). Tidak ada usaha sendiri yang dapat mengerjakan hal-hal di atas.
  • 3) Yang mendatangkan keselamatan adalah kasih karunia Allah oleh iman (Efesus 2:5,8). Pemberian kasih karunia Allah ini meliputi hal-hal berikut:
    • (a) Pertama datanglah panggilan untuk bertobat dan beriman (Kisah 2:38). Bersamaan dengan panggilan ini mulailah Roh Kudus bekerja di dalam diri orang, memberikan kepadanya kuasa dan kemampuan untuk menanggapi Allah.
    • (b) Mereka yang menanggapi dengan iman dan pertobatan serta menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat menerima kasih karunia tambahan untuk dibaharui atau dilahirkan kembali oleh Roh Kudus dan dipenuhi dengan Roh (Kisah 1:8; 2:38; Efesus 5:18).
    • (c) Mereka yang menjadi ciptaan baru di dalam Kristus menerima kasih karunia terus-menerus untuk menjalani hidup Kristen, menolak dosa dan melayani Allah (Roma 8:13–14; 2 Korintus 9:8). Orang percaya berjuang untuk hidup bagi Allah oleh kasih karunia-Nya yang bekerja di dalam mereka (1 Korintus 15:10). Kasih karunia Allah bekerja dalam orang percaya yang sungguh-sungguh, hingga mereka rela dan bertindak menurut maksud baik Allah (Filipi 2:12–13). Sejak awal hingga akhir, keselamatan terjadi karena kasih karunia Allah.[6]

Ayat 10[sunting | sunting sumber]

Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. (TB)[14]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 9794159050.
  3. ^ Efesus 1:1
  4. ^ Efesus 2:1 - Sabda.org
  5. ^ Efesus 2:2 - Sabda.org
  6. ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  7. ^ Efesus 2:3 - Sabda.org
  8. ^ Efesus 2:4 - Sabda.org
  9. ^ Efesus 2:5 - Sabda.org
  10. ^ Efesus 2:6 - Sabda.org
  11. ^ Efesus 2:7 - Sabda.org
  12. ^ Efesus 2:8 - Sabda.org
  13. ^ Efesus 2:9 - Sabda.org
  14. ^ Efesus 2:10 - Sabda.org

Pranala luar[sunting | sunting sumber]