Efek Pasteur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Efek Pasteur merupakan efek penghambatan fermentasi oleh oksigen.[1]

Penjelasan[sunting | sunting sumber]

Khamir yang merupakan organisme fakultatif anaerob dapat menghasilkan energi melalui dua buah metode, yaitu respirasi aerob dan anaerob. Ketika konsentrasi oksigen rendah, khamir akan melakukan respirasi anaerob, yang dimulai dengan pengubahan piruvat (hasil dari glikolisis) menjadi alkohol dan karbondioksida, dan energi yang dihasilkan hanya 2 mol ATP setiap glukosa. Jika konsentrasi oksigen terus meningkat, molekul piruvat akan masuk ke dalam siklus asam sitrat menjadi asetil KoA lalu sistem rantai transpor elektron yang akan menghasil sekitar 32 mol ATP setiap glukosa.[1] Dalam kondisi anaerobik, glukosa akan sangat cepat dikonsumsi, tetapi jumlah ATP yang dihasilkan rendah, tetapi dalam kondisi aerobik, glukosa akan lambat dikonsumsi, tetapi jumlah ATP yang dihasilkan sangat tinggi. Hal ini disebabkan oleh sifat ATP yang bertindak sebagai penghambat alosterik untuk fosfofruktokinase-1.[1]

Aplikasi[sunting | sunting sumber]

Efek Pasteur sangat dimanfaatkan dalam proses pembuatan alkohol oleh khamir.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d (Inggris) Madigan M, Martinko J, Stahl D, Clark D. 2012. Brock Biology of Microorganisms. Ed ke-13. New York: Pearson.