Efek Matilda

Efek Matilda adalah sebuah bias melawan pengabdian-pengabdian para ilmuwan wanita yang karyanya diatributkan kepada para kolega laki-laki mereka. Efek tersebut mula-mula dideskripsikan oleh suffragis dan abolisionis Matilda Joslyn Gage (1826–98) dalam esainya, "Woman as Inventor" (mula-mula dipublikasikan dalam bentuk traktat pada 1870 dan dalam North American Review pada 1883). Istilah "efek Matilda" dicetuskan pada 1993 oleh sejarawan sains Margaret W. Rossiter.[1]
Rossiter memberikan beberapa contoh dari efek ini. Trotula (Trota of Salerno), seorang dokter wanita Italia abad ke-12 menulis buku dan setelah kematiannya buku tersebut diatribusikan kepada penulis pria. Kasus-kasus pada abad ke-19 dan ke-20 terjadi pada Nettie Stevens,[2] Lise Meitner, Marietta Blau, Rosalind Franklin, dan Jocelyn Bell Burnell.
Efek Matilda mirip dengan Efek Matius, dimana seorang ilmuwan terkemuka sering kali mendapat lebih banyak penghargaan dibandingkan seorang peneliti yang kurang dikenal, bahkan jika penelitian mereka sama.[3][4]
Contoh Efek Matilda
[sunting | sunting sumber]Contoh dari wanita yang mengalami Efek Matilda adalah:
- Theano dari Crotone (abad ke-6 SM) – filsuf generasi awal yang berkarya di bidang matematika, tetapi sebagian besar karyanya dibayangi atau dikaitkan dengan suaminya, ayahnya, atau gurunya (tergantung sumbernya),[5] Pythagoras.[6]
- Trotula (Trota of Salerno, abad ke-12) – Dokter Italia, penulis karya-karya yang, setelah kematiannya, dianggap sebagai karya penulis laki-laki. Kebencian terhadap perempuan sebagai guru dan penyembuh menyebabkan penyangkalan terhadap keberadaannya. Awalnya, karyanya dianggap sebagai karya suami dan putranya, tetapi seiring tersebarnya informasi, para biarawan salah mengira namanya sebagai nama laki-laki. Ia tidak disebutkan dalam Kamus Biografi Ilmiah.[7]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Rossiter Margaret W. (1993), "The Matthew/Matilda Effect in Science", Social Studies of Science, 23 (2), London: 325–341, doi:10.1177/030631293023002004, ISSN 0306-3127
- ^ Resnick, Brian (2016-07-07). "Nettie Stevens discovered XY sex chromosomes. She didn't get credit because she had two X's". Vox. Diakses tanggal 2016-07-07.
- ^ Rossiter, Margaret W. (1993). "The Matthew Matilda Effect in Science". Social Studies of Science. Vol. 23, no. 2. hlm. 325–341. ISSN 0306-3127. JSTOR 285482.
- ^ Dominus, Susan (October 2019). "Women scientists were written out of history. It's Margaret Rossiter's lifelong mission to fix that". Smithsonian Magazine (dalam bahasa Inggris). Vol. 50, no. 6. hlm. 48.
- ^ "Crotone, Theano of". History of Scientific Women.
- ^ "Biographies of Women Mathematicians". agnesscott.edu. Decatur, GA: Agnes Scott College.
- ^ Rossiter, Margaret W. (1993). "The Matthew / Matilda effect in science". Social Studies of Science. 23 (2): 325–341. doi:10.1177/030631293023002004. JSTOR 285482. S2CID 145225097.