Dominasi (ekologi)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rhizophoraceae (mangrove) mendominasi rawa pasang-surut tropis.

Dominasi ekologis adalah kondisi bilamana satu atau beberapa spesies memiliki pengaruh yang besar, mengontrol spesies-spesies lainnya pada komunitas ekologi mereka (karena ukuran mereka yang besar, populasi, produktifitas atau faktor-faktor lainnya yang berhubungan) atau mencakup potongan biomassa yang lebih besar. Komposisi dan kelimpahan suatu spesies pada suatu ekosistem dapat dipengaruhi dengan spesies dominan yang ada di sana.[1]

Pada kebanyakan ekosistem di dunia, biolog telah mengobservasi secara berulang-ulang sebuah kurva tingkat-kelimpahan yang mana ekosistem terdiri dari segelintir spesies yang sangat melimpah, namun lebih banyak spesies yang lebih langka dengan jumlah yang sedikit.[2][3][4][5] Ahli botani Denmark Christen C. Raunkiær mendeskripsikan fenomena ini sebagai "hukum frekuensi"nya pada 1918, yang mana pada hukum itu ia menyadari bahwa pada komunitas-komunitas dengan satu spesies yang mencakup kebanyakan biomassa disana, keanekaragaman spesies biasanya lebih rendah.[6]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Avolio, Meghan L.; Forrestel, Elisabeth J.; Chang, Cynthia C.; La Pierre, Kimberly J.; Burghardt, Karin T.; Smith, Melinda D. (13 March 2019). "Demystifying dominant species". New Phytologist (dalam bahasa Inggris). 223 (3): 1106–1126. doi:10.1111/nph.15789alt=Dapat diakses gratis. ISSN 0028-646X. 
  2. ^ Whittaker, R. H. (1965-01-15). "Dominance and Diversity in Land Plant Communities". Science. 147 (3655): 250–260. doi:10.1126/science.147.3655.250. ISSN 0036-8075. 
  3. ^ Alroy, John (2015-09-04). "The shape of terrestrial abundance distributions". Science Advances. 1 (8). doi:10.1126/sciadv.1500082. ISSN 2375-2548. PMC 4643760alt=Dapat diakses gratis. 
  4. ^ Darwin, Charles; Murray, John (1859). On the origin of species by means of natural selection, or, The preservation of favoured races in the struggle for life. London: John Murray, Albemarle Street. 
  5. ^ Gleason, H. A. (1 October 1929). "The Significance of Raunkiaer's Law of Frequency". Ecology. 10 (4): 406–408. doi:10.2307/1931149. ISSN 0012-9658. 
  6. ^ Kenoyer, Leslie A. (1 July 1927). "A Study of Raunkaier's Law of Frequence". Ecology. 8 (3): 341–349. doi:10.2307/1929336. ISSN 0012-9658.