Daftar kata serapan dari Bahasa Jawa Kuno dalam Bahasa Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Berikut daftar kata serapan dari Bahasa Jawa Kuno (bukan Sanskerta) dalam Bahasa Indonesia.

A[sunting | sunting sumber]

  • ajar: petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut).
    • ajaran:
    • belajar:
    • berpelajaran:
    • keterpelajaran:
    • membelajarkan:
    • mempelajari:
    • mengajar:
    • mengajari:
    • mengajarkan:
    • pelajar:
    • pelajaran:
    • pembelajar:
    • pembelajaran:
    • pemelajar:
    • pemelajaran:
    • pengajar:
    • pengajaran:
    • sepelajar:
    • terajarkan:
    • terpelajar:
  • aji: berharga sekali dan dianggap bertuah (tentang benda keramat),  tidak ternilai kehormatan dan kedudukannya sehingga orang merasa wajib mengagungkan dan menghormati
    • ajian: ilmu
  • aji: baginda; raja
  • alang (alaṅ): sesuatu yang melintang, kayu yang dipasang melintang (di antara dua tiang atau dua dinding perahu), dinding penyekat (bilik dan sebagainya)
    • alangan:
    • beralang:
    • beralangan:
    • mengalang:
    • mengalang-alangi:
    • mengalangi:
    • mengalangkan:
    • pengalang:
    • teralang:
    • teralang-alang:
  • alas: hutan; rimba
  • alih: pindah; ganti; tukar; ubah
    • beralih:
    • mengalih:
    • mengalihkan:
    • pengalih:
    • pengalihan:
    • peralihan:
    • teralih:
  • alis: kening (bulu di dahi, di atas mata)
  • alun-alun: tanah lapang yang luas di muka keraton atau di muka tempat kediaman resmi bupati, dan sebagainya
  • amis: anyir (berbau seperti bau ikan)
  • ampas: sisa barang yang telah diambil sarinya atau patinya
  • andika: kehormatan tertinggi yang diberikan kepada raja atau dimiliki raja atau penguasa dari zaman pra-Islam, kata sapaan hormat orang kedua.
  • angan (aṅěn): pikiran; ingatan, maksud; niat
    • angan-angan:
    • berangan-angan:
    • mengangan:
    • mengangan-angan:
    • mengangan-angankan:
    • mengangankan:
    • pengangan:
    • terangan-angan:
  • andong (andoṅ): perdu tanaman hias [Cordyline Fruticosa]
  • angkuh (aṅkuh): sifat suka memandang rendah kepada orang lain
    • keangkuhan:
    • seangkuh:
    • terangkuh:
  • apak (apěk): berbau tidak sedap karena telah lama disimpan dan sudah berjamur, berbau tidak sedap karena lapuk, berbau tidak sedap karena belum kering benar (tentang pakaian)
  • ayan: epilepsi
  • ayem (ayěm): tenteram dan damai di hati
  • ayu: cantik dan menawan; cantik dan anggun

B[sunting | sunting sumber]

  • babak: bagian besar dalam suatu drama atau lakon (terdiri atas beberapa adegan), bagian dari suatu keseluruhan proses, kejadian, atau peristiwa, bagian permainan yang waktunya tertentu
    • pembabakan:
    • sebabak:
    • babak kualifikasi:
    • babak tambahan:
  • bagus: baik sekali; elok
    • bagusan:
    • kebagusan:
    • membaguskan:
    • memperbagus:
    • sebagus:
    • terbagus:
  • bahan: barang yang akan dibuat menjadi satu benda tertentu; bakal, (segala) sesuatu yang dapat dipakai atau diperlukan untuk tujuan tertentu, seperti untuk pedoman atau pegangan, mengajar, atau memberi ceramah,  sesuatu yang menjadi sebab (pangkal) atau sikap (perbuatan),  barang yang akan dipakai untuk bukti (keterangan, alasan, dan sebagainya).
    • berbahan:
    • pembahan:
    • perbahanan:
  • bajing (bajiṅ): mamalia pengerat, memiliki badan relatif panjang, rambut halus, mata relatif besar, kaki belakang berjari empat, sedangkan kaki depan berjari tiga, rambut ekor lebat dan halus
    • bajingan: penjahat; pencopet, kurang ajar (kata makian)
  • bajul: buaya, penjahat; pencuri; pencopet
  • bakal: yang akan dijadikan (dibuat), sesuatu yang akan menjadi; calon, bahan, akan
  • bakar: panggang
    • dibakar:
    • kebakaran:
    • keterbakaran:
    • membakar:
    • membakari:
    • membakarkan:
    • pembakar:
    • pembakaran:
    • terbakar:
    • terbakarkan:
  • balut: tebal seperti bengkak (ttg pelupuk mata)
  • bantu: tolong, penolong
    • bantu-membantu:
    • bantuan; berbantu-bantuan:
    • berbantuan:
    • membantu:
    • membantukan:
    • memperbantukan:
    • pembantu:
    • pembantuan:
    • terbantu:
  • bandeng (banděṅ): ikan bandeng (Chanos chanos)
  • banding (bandiṅ): persamaan; tara; imbangan, pertimbangan pemeriksaan ulang terhadap putusan pengadilan oleh pengadilan yang lebih tinggi atas permintaan terdakwa atau jaksa naik apel
    • bandingan:
    • berbanding:
    • berbandingan:
    • keterbandingan:
    • membanding:
    • membandingi:
    • membandingkan:
    • memperbandingkan:
    • pembanding:
    • pembandingan:
    • perbandingan:
    • sebanding:
    • terbandingkan:
  • bandung (banduṅ): benda yang dirangkaikan (dua buah)
    • berbandung:
    • sebandung:
  • bangau (bango): burung bangau [Ciconia jav]
  • banget (baṅět): sangat
    • kebangetan: keterlaluan
  • bangkit (baṅkit): bangun (dari tidur, duduk) lalu berdiri, bangun (hidup) kembali, timbul atau terbit (tentang emosi), kambuh (tentang penyakit), beterbangan ke udara (tentang debu dan sebagainya), mulai memuai (ttg adonan)
    • bangkitan:
    • berbangkit:
    • kebangkitan:
    • membangkit:
    • membangkitkan:
    • pembangkit:
    • pembangkitan:
    • terbangkit:
    • terbangkitkan:
    • membangkit-bangkit:
  • banteng (baņṭeṅ): mamalia berkuku genap yang termasuk dalam keluarga sapi, masih liar, berukuran lebih besar daripada sapi ternak, memiliki punuk pada bagian pundak, serta terdapat warna putih pada bagian pantat dan warna putih melingkar pada kaki〔Bos javanicus〕 
  • bata: batu bata
    • bata merah:
    • bata ringan:
  • batuk (watuk): penyakit pada jalan pernapasan atau paru-paru
    • batuk-batuk:
    • berbatuk:
    • membatukkan:
    • terbatuk-batuk:
    • batuk berdahak:
    • batuk darah:
    • batuk kecil:
    • batuk kering:
    • batuk lelah:
    • batuk rejan:
  • batur: tumpukan batu yang dibuat agar ikan berkumpul di tempat itu
  • bawal: ikan bawal
  • bawang (bawaṅ): bawang [Allium sativum]
  • bayan: burung bayan (Palaeornis longicauda)
  • bayam (bayěm): bayam (Amaranthus)
  • beber (běběr): '(subst) terbukanya, terbentangnya']
    • beberan:
    • membeber:
    • membeberkan: menguraikan (menerangkan) dengan panjang lebar, membuka (rahasia dan sebagainya)
    • pembeber:
    • pembeberan:
    • terbeber:
    • terbeberkan:
  • begal: perampas
    • membegal:
    • pembegalan:
  • belek: penyakit yang menyebabkan mata merah dan berair serta banyak mengeluarkan kotoran mata, kotoran mata; tahi mata
    • belekan:
    • berbelek:
  • belibis (waliwis): burung belibis
  • belo (bělo): anak kuda yang berumur kurang dari satu tahun
  • besok (besuk): hari sesudah hari ini; esok hari, waktu yang akan datang; kelak.
    • besok lusa
  • betok (bětok): ikan betok/betik
  • bintang (bintaṅ): bintang
    • berbintang:
    • berbintang-bintang:
    • bintangan:
    • kebintangan:
    • membintangi:
    • perbintangan:
    • sebintang:
  • biru (birū): warna biru
    • kebiru-biruan:
    • kebiruan:
    • membiru:
    • membirukan:
  • bisa: mampu (kuasa melakukan sesuatu); dapat
  • bocah (boñcah): anak (kecil); kanak-kanak
  • bogor: enau (Arenga pinnata), belinjo (Gnetum gnemon)
  • bokong (waṅkoṅ): pantat
  • bosan (bosên): jemu
    • bosanan:
    • kebosanan:
    • membosankan:
    • pembosan:
  • botak (butak): gundul, tidak berbulu (tentang kepala binatang)
    • kebotakan:
    • membotak:
    • membotaki:
  • bubar: bercerai-berai ke mana-mana
    • membubarkan:
    • bubaran:
    • pembubaran:
  • budek (buděg): tuli
  • bule: orang (binatang dan sebagainya) berkulit putih, orang kulit putih (terutama orang Eropa dan Amerika), orang Barat
  • bulus: labi-labi
  • bundar (bunděr): berbentuk lingkaran (melengkung) dengan jari-jari yang sama
    • bundaran:
    • membundar:
    • membundarkan:
    • pembundaran:
  • buntek (buntěk): postur tubuh yang pendek dan kekar
  • bungkil (buṅkil): ampas (kacang, kedelai, kelapa) yang sudah diambil minyaknya
  • buntu (wuntu): tertutup (tidak dapat terus tentang pintu, jalan, pipa, dan sebagainya); tertutup salah satu ujungnya (jalan, pipa, dan sebagainya); terhalang (oleh sekatan dan sebagainya)
    • kebuntuan:
    • membuntukan:
  • buruh: orang yang bekerja untuk orang lain dengan mendapat upah; pekerja
    • buruhan:
    • memburuh:
    • perburuhan:
  • butuh: perlu
    • berkebutuhan:
    • kebutuhan:
    • membutuhi:
    • membutuhkan:
  • buyar: mengalir atau meresap mengembang (seperti tinta pada kertas yang kurang baik), terserak; tercerai; berantakan (tentang awan, barang-barang yang berkumpul, dan sebagainya), tidak terpusat lagi (tentang pikiran)
    • membuyarkan:

C[sunting | sunting sumber]

  • cabar: hilang dayanya; tidak manjur (tentang guna-guna dan sebagainya), tawar (ttg hati, keberanian), kurang ingat; lalai, lengah, kurang (tidak) hemat; boros:
    • kecabaran:
    • mencabarkan:
  • cacah¹: gambar pada kulit yang dibuat dengan cara melukai dengan barang tajam atau runcing yang kemudian diwarnai.
    • bercacah:
    • cacahan:
    • mencacah:
    • mencacah-cacah:
    • pencacah:
    • pencacahan:
    • tercacah:
  • cacah²: cencang
    • mencacah: mencencang
  • cadang (cadaṅ): persiapan
    • bercadang:
    • cadangan:
    • mencadangkan:
    • pencadang:
    • pencadangan:
    • percadangan:
  • cagar (cagěr): barang yang dipakai sebagai tanggungan utang; barang yang digadaikan, panjar; uang muka
    • cagaran:
    • mencagarkan:
  • cakar: kaki dan kuku yang panijang (pada ayam, itik, burung), kuku yang panjang dan tajam (pada harimau, kucing, dan sebagainya), gores (parut) bekas kena kuku atau digaruk, penggaruk.
    • bercakar:
    • bercakar-cakaran:
    • bersicakar:
    • cakar-cakaran:
    • cakar-mencakar:
    • cakaran:
    • mencakar:
    • mencakar-cakar:
    • pencakar:
    • pencakaran:
    • tercakar:
  • cakap¹ (cakěp): mempunyai kemampuan dan kepandaian untuk mengerjakan sesuatu dan sebagainya
    • bercakap:
    • berkecakapan:
    • kecakapan:
    • mempercakap:
    • mempercakapkan:
    • mencakapkan:
    • secakap:
  • calung (caluṅ): buluh bambu untuk membawa air
  • candi (caņḍi): bangunan kuno yang dibuat dari batu (sebagai tempat pemujaan, penyimpanan abu jenazah raja-raja, pendeta-pendeta Hindu atau Buddha pada zaman dulu).
    • percandian:
  • candu: pohon besar, tingginya 4,5 m, kayunya rapuh, getah kering pahit berwarna cokelat kekuning-

kuningan yang diambil dari buah bunga popi, dapat mengurangi rasa nyeri dan merangsang rasa kantuk serta menimbulkan rasa ketagihan bagi yang sering menggunakannya, cairan kental berwarna hitam yang melekat pada pipa yang keluar dari rokok saat diisap, sesuatu yang menjadi kegemaran

    • kecanduan:
    • mencandu:
    • mencandui:
    • mencandukan:
    • pecandu:
    • pencandu:
    • percanduan:
  • cangak (caṅak): burung cangak [Ardea cinerea rectirostris]
    • cangak abu:
    • cangak besar:
    • cangak merah:
  • canggih (caṅgih): banyak cakap; bawel, cerewet, suka mengganggu (ribut), tidak dalam keadaan yang wajar, murni, atau asli, kehilangan kesederhanaan yang asli (seperti sangat modern, rumit, ruwet, atau terkembang), banyak mengetahui atau berpengalaman (dalam hal-hal duniawi), bergaya intelektual
    • kecanggihan:
    • mencanggihkan:
    • pencanggihan:
    • secanggih:
  • cangking (caṅkiṅ): jinjing; bawa
    • cangkingan: jinjingan; bawaan
    • mencangking: menjinjing; membawa
    • pencangking:
  • cangkok (caṅkok): cabang (dahan) yang dijadikan akar untuk ditanam, sambungan atau pengganti anggota badan yang rusak, palsu; gadungan
    • cangkokan:
    • mencangkok:
    • pencangkok:
    • pencangkokan:
  • carik¹: cabik; robek, kata penggolong untuk surat, kertas, helai, dan sebagainya.
    • bercarik-carik:
    • carikan:
    • mencarik:
    • mencarik-carik:
    • mencarik-carikkan:
    • secarik:
  • carik³: sawah
  • catur: permainan catur, nama papan catur
    • bercatur:
    • pecatur:
    • percaturan:
  • cawat (cawêt): kain dan sebagainya penutup kemaluan, yang bagian atasnya bertali untuk diikatkan di pinggang.
    • bercawat:
    • mencawatkan:
  • cekik (cěkuk): cekam leher
    • cekikan: cekaman leher
    • mencekik: mencekam leher
    • pencekik:
    • pencekikan:
    • tercekik:
  • celeng (celeṅ): babi hutan [Sus scrofa]
  • cengkir (cěṅkir): buah kelapa yang masih muda; mumbang.
  • cengkok (ceṅkok): bengkok; kelok, logat (bahasa), irama lagu
  • cepak (cěpak): pendek (tentang potongan rambut)
  • cicit (cicik): generasi keempat atau keturunan ketiga; anak dari cucu (secara berurutan: anak, cucu, cicit atau buyut, piut atau canggah, anggas); buyut
  • cikal: tunas buah kelapa; pohon kelapa yang masih kecil
    • cikal bakal:
  • cilik: kecil
  • cindil: anak tikus (tikus masih bayi)
  • ciri: tanda khas yang membedakan sesuatu dari yang lain, tanda pada organisme yang merupakan interaksi antargen atau antargen dan lingkungan, tanda atau sifat suatu bentuk kebahasaan.
    • berciri:
    • bercirikan:
    • mencirikan:
    • pencirian:
  • colong (coloṅ): curi
    • colongan:
    • kecolongan:
    • mencolong:
  • colot:
    • mencolot: meloncat; melompat (seperti katak dan sebagainya)
  • condong (coņḍoṅ): miring (tentang barang yang tegak), bergeser dari titik kulminasi (tentang matahari), cenderung (kepada); memihak (kepada); suka atau tertarik hatinya (kepada)
    • berkecondongan:
    • condong-mondong:
  • congkak (caṅkak): sombong
    • tercongkak:
    • kecongkakan:
  • contoh (conto): contoh
    • mempercontohkan:
    • mencontoh:
    • mencontohi:
    • mencontohkan:
    • pemercontoh:
    • pemercontohan:
    • percontoh:
    • percontohan:
  • cumbu: senda gurau; lelucon (kelakar, olok-olok, dan sebagainya), kata-kata manis yang dipakai untuk membujuk (waktu berkasih-kasihan dan sebagainya)
    • bercumbu:
    • bercumbu-cumbu:
    • bercumbu-cumbuan:
    • cumbuan:
    • mencumbu:
    • mencumbui:
    • percumbuan:
  • cupang (cupaṅ): ikan cupang 〔Betta splendens〕

D[sunting | sunting sumber]

  • dadap (ḍaḍap): perisai yang terbuat dari kulit atau rotan, berbentuk bulat
  • dadu: merah muda
  • dalang (ḍalaṅ): orang yang memainkan wayang, orang yang mengatur (merencanakan, memimpin) suatu gerakan dengan sembunyi-sembunyi.
    • mendalang:
    • mendalangi:
    • mendalangkan:
    • pedalang:
    • pedalangan:
  • damba (dambha): sangat ingin; rindu
    • mendamba:
    • mendambakan:
    • dambaan:
  • dandan: mengenakan pakaian dan hiasan serta alat-alat rias, memperbaiki; menjadikan baik (rapi)
    • berdandan:
    • mendandani:
    • dandanan:
  • dara: burung merpati〔Columba domestica〕
  • dasar (ḍasar): tanah di bawah air (tentang kali, laut, dan sebagainya), bagian terbawah (tentang kuali, botol, dan sebagainya) di sebelah dalam atau luar, memang begitu (tentang adat, tabiat, kelakuan, dan sebagainya).
  • dawet (dawêt): minuman berupa campuran air gula, santan, dan cendol (biasanya dicampur es)
    • berdasar:
    • berdasarkan:
    • dasaran:
    • mendasar:
    • mendasari:
    • mendasarkan:
  • dayung (dayuṅ): pengayuh, sirip pada dada ikan sebagai alat untuk berenang
    • berdayung:
    • dayung-mayung:
    • mendayung:
    • mendayungkan:
    • pedayung:
    • pendayung:
  • dedemit (damit): makhluk halus yang jahat dan suka mengganggu manusia; roh jahat
  • demang (děmaṅ): kepala distrik, gelar kepala daerah
  • demen (děměn): senang; suka
  • dendeng (deṅ): daging sayatan yang dibumbui dan dikeringkan.
    • mendendeng:
  • dodol: penganan dodol
    • mendodol:
  • dolan: pergi bersenang-senang
    • dolanan:
  • duga: kira; sangka
    • terduga:
    • terduga-duga:
    • penduga:
    • dugaan:
    • menduga:
    • menduga-duga:
  • dukuh (ḍukuh): dusun atau kampung bagian dari desa
  • dukun (ḍukun): orang yang mengobati, menolong orang sakit, memberi jampi-jampi (mantra, guna-guna, dan sebagainya), pemimpin upacara agama Hindu Tengger; pandita; sulinggih
    • berdukun:
    • mendukunkan:
    • pendukunan:
    • perdukunan:
    • dukun bayi:
    • dukun beranak:
    • dukun jampi:
    • dukun santet:
  • 'dulang'¹ (ḍulaṅ): baki yang biasanya berbibir pada tepinya dan berkaki, dibuat dari kayu
    • dulang-dulang:
    • mendulang:
    • pendulang:
    • pendulangan:
  • dulang² (dulaṅ): memasukkan makanan ke dalam mulut orang lain; suap
    • mendulang: menyuapi (anak kecil, orang sakit, dan sebagainya)
  • dulur: saudara
  • dumung (dumuṅ): jenis ular berbisa yang berwarna hitam, suka menyemburkan bisa dengan menegakkan leher
  • dusun (ḍusun): dukuh, kampung

E[sunting | sunting sumber]

  • edan: gila
    • edan-edanan:
    • keedanan:
    • seedan:
  • emban (ěmban): inang pengasuh
    • mengemban:
  • empal (ěmpal): daging (sapi dan sebagainya) yang dipotong agak pipih dan digoreng (setelah direbus dan dibumbui)
    • empal gentong:
  • enak (inak): sedap, lezat (tentang rasa), nyaman (tentang perasaan), pulas; lelap (tentang tidur)
    • berenak-enak:
    • enak-enak:
    • enakan:
    • keenakan:
    • memperenak:
    • mengenakkan:
  • enek (ěněk): berasa hendak muntah; mual

G[sunting | sunting sumber]

  • gabah: butir padi yang sudah lepas dari tangkainya dan masih berkulit; antah
  • gabus: kayu yang lunak, biasanya dari pohon Alstonia scholaris (biasa dipakai untuk mengasah pisau, taji, dan sebagainya)
    • menggabus:
    • penggabus:
  • gabung (gabuṅ): ikat; berkas
    • bergabung:
    • gabungan:
    • ketergabungan:
    • menggabung:
    • menggabungkan:
    • penggabungan:
    • pergabungan:
    • segabung:
    • tergabung
  • gadai (gaḍay): meminjam uang dalam batas waktu tertentu, barang yang diserahkan sebagai tanggungan utang, kredit jangka pendek dengan jaminan yang berlaku tiga bulan.
    • bergadai:
    • gadaian:
    • menggadai:
    • menggadaikan:
    • pegadai:
    • pegadaian:
    • penggadai:
    • penggadaian:
    • tergadai:
    • tergadaikan:
  • gading (gaḍiṅ): taring gajah, tulang keras dari gading, (warna) putih kekuning-kuningan seperti gading
    • bergading:
    • menggading:
  • gagah: kuat; bertenaga, besar dan tegap (ttg badan), tampak mulia (megah)
    • bergagah-gagahan:
    • kegagahan:
    • menggagah:
    • menggagahi:
    • menggagahkan:
    • segagah:
    • tergagah:
  • gaji (gajih): upah kerja, balas jasa yang diterima pekerja dalam bentuk uang.
    • bergaji:
    • gajian:
    • menggaji:
    • penggajian:
  • gajih: gemuk; lemak
  • galah: lembing; tongkat, tombak untuk memburu babi dsb
    • bergalah:
    • menggalah:
    • menggalahkan:
    • sepenggalah:
  • galak: buas dan suka melawan (menyerang, menggigit, menanduk, dan sebagainya tentang binatang), suka marah, mencaci maki, dan sebagainya
    • kegalakan:
    • menggalak:
    • menggalakan:
    • penggalak:
    • penggalakan:
    • segalak:
  • gambar: tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dan sebagainya) yang dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya pada kertas dan sebagainya; lukisan
    • bergambar:
    • gambar-menggambar:
    • gambaran:
    • menggambar:
    • menggambari:
    • menggambarkan:
    • penggambar:
    • penggambaran:
    • segambar:
    • tergambar:
    • tergambarkan:
  • gambang (gambaṅ): alat musik pukul tradisional (bagian dari perangkat gamelan)
    • gambang keromong:
  • gamelan (gamělan): perangkat alat musik Jawa (Sunda, Bali, dan sebagainya) yang terdiri atas saron, bonang, rebab, gendang, gong, dan sebagainya
    • gamelan bumbung:
    • gamelan sekaten:
    • gamelan tanjidor:
  • gampang (gampaṅ): mudah; tidak sukar, enteng; remeh; sepele
    • gampang-gampangan:
    • gampangan:
    • menggampangkan:
    • segampang:
  • gaman: senjata
  • ganjar (gañjar): beri hadiah; imbal
    • ganjaran:
    • mengganjar:
    • mengganjari:
    • mengganjarkan:
  • gantung (gantuṅ): sangkut; kait
    • bergantung:
    • bergantungan:
    • bergelantung:
    • bergelantungan:
    • gantungan:
    • gelantung:
    • kebergantungan:
    • ketergantungan:
    • mempergantungi:
    • menggantung:
    • menggantungi:
    • menggantungkan:
    • menggelantung:
    • penggantungan:
    • pergantungan:
    • tergantung:
    • tergelantung:
  • garam: senyawa kristalin NaCl, hasil reaksi asam basa, pupuk yang rupanya seperti garam
    • bergaram:
    • menggaram:
    • menggarami:
    • pegaram:
    • penggaraman:
  • garan: tangkai, gagang (dari payung, alat dan lain-lain)
  • garap: kerja
    • tergarap:
    • menggarap:
    • garapan:
    • penggarap:
    • penggarapan:
  • gede (gěḍe): besar
    • gedean:
    • kegedean:
    • penggede:
    • segede:
  • gedong (gěḍoṅ): gedung
    • bergedong:
  • geger: riuh ramai tidak karuan; gempar; heboh; ribut
    • kegegeran:
    • menggeger:
    • menggegerkan:
    • segeger:
  • gelar (gělar): hampar, penempatan dan penyebaran kekuatan
    • mempergelarkan:
    • menggelar:
    • menggelarkan:
    • pegelaran:
    • pergelaran:
    • tergelar:
  • gelung (gěluṅ): lingkar atau gulung (tali, rotan, ular), keluk (setengah bulatan), sanggul perempuan yang dilingkarkan di kepala bagian belakang; konde, lekuk-lekuk permukaan otak; girus
    • bergelung:
    • gelungan:
    • menggelung:
    • menggelungkan:
    • tergelung:
    • tergelung-gelung:
  • gelut (gělut): gulat
    • bergelut:
    • menggelut:
    • menggeluti:
  • gempor: timpang; pincang; hampir tidak dapat berjalan karena sebelah kakinya sakit
  • gempur (gěmpur): menggempur
    • gempur-menggempur:
    • gempuran:
    • menggempur:
    • penggempur:
    • penggempuran:
  • genjot (gěñjot): kayuh
    • genjot-genjotan:
    • genjotan:
    • menggenjot:
    • penggenjot:
    • penggenjotan:
  • gendam (gěndam): mantra atau guna-guna untuk menguasai dan mengendalikan kesadaran orang lain
    • gendaman:
    • menggendam:
    • penggendam:
  • gendar (gěndar): penganan yang dibuat dari nasi yang dibentuk lempeng (seperti kerupuk) dikeringkan lalu digoreng, nasi padat
    • gendar janur:
    • gendar pecel:
  • gending (gěņḍiṅ): lagu, lagu atau tarian tradisional masyarakat Palembang dan Jawa, biasanya untuk menyambut tamu istimewa
  • genting (gěņṭeṅ): tutup atap rumah yang terbuat dari tanah liat yang dicetak dan dibakar, bermacam-macam bentuknya
  • gerah (gěrah): berasa panas badan (karena hari hendak hujan, tidak ada angin, dan sebagainya)
    • kegerahan:
  • gereget (gěrěgět): nafsu (semangat, kemauan) untuk berbuat
    • geregetan:
    • gregetan:
  • gering (gěriṅ): sakit
    • penggering:
  • gigil: gemetar karena kedinginan, demam, ketakutan (tentang sikap tubuh atau suara)
    • menggigil:
  • gilir: ganti; pindah
    • bergilir:
    • bergilir-gilir:
    • bergiliran:
    • gilir-bergilir:
    • giliran:
    • mempergilirkan:
    • menggilir:
    • penggiliran:
    • pergiliran:
    • giliran:
  • girang (giraṅ): riang; gembira
    • bergirang:
    • gemirang:
    • kegirang-girangan:
    • kegirangan:
    • menggirangkan:
    • penggirang:
  • gondok (goņḍok): gemuk pendek (tentang badan, leher, barang), penyakit bengkak pada leher depan karena kelenjar yang menjadi besar
  • gondong (goņḍoṅ): bengkak (radang) pada kelenjar ludah leher
  • gotong (goṭoṅ): bawa bersama-sama
    • menggotong:
  • gong (goṅ): alat musik pukul paling besar di antara peranti gamelan sejenis, berbentuk bundar dengan tonjolan di tengahnya (tempat memukul), acara dan sebagainya yang terakhir (yang menarik perhatian)
  • gubuk (gubug): rumah kecil (biasanya yang kurang baik dan bersifat sementara)
    • gubukan:
  • gudik (guḍig): kurap; kudis
  • gulai (gulay): lauk berkuah santan dan berbumbu khusus (biasanya dicampur dengan ikan, daging kambing, daging sapi, dan sebagainya)
    • menggulai:
  • gulung (guluṅ): benda yang berlembar-lembar atau berutas-utas yang dilipat menjadi berbentuk bulat, kata penggolong untuk benda berlembar-lembar atau berutas yang dilipat menjadi bulat
    • bergulung:
    • bergulung-gulung:
    • gemulung:
    • gulung-menggulung:
    • gulungan:
    • menggulung:
    • penggulung:
    • penggulungan:
    • tergulung:
  • gundik (guņḍik): istri tidak resmi; selir, perempuan piaraan (bini gelap)
    • mempergundik:
    • mempergundikkan:
    • pergundikan:
  • gunung (gunuṅ): bukit yang sangat besar dan tinggi (biasanya tingginya lebih dari 600 m)
    • bergunung:
    • bergunung-gunung:
    • gunung-ganang:
    • gunung-gemunung:
    • gunung-gunungan:
    • gunungan:
    • menggunung:
    • pegunungan:
    • pergunungan:
    • segunung:
  • gurih: enak rasanya (seperti ikan goreng)
  • guruh: suara menggelegar di udara (disebabkan oleh halilintar); guntur
    • gemuruh:
    • mengguruh:
  • gusti: sebutan untuk bangsawan, sebutan untuk Tuhan (atau yang dianggap sebagai Tuhan)

H[sunting | sunting sumber]

  • halang (halaṅ): rintang, lintang
    • berhalangan:
    • halangan:
    • menghalang:
    • menghalang-halangi:
    • menghalangi:
    • penghalang:
    • penghalangan:
    • terhalang:
    • terhalangi:
  • halus (alus): lumat; kecil-kecil, tidak kasar; lembut; licin, baik; sopan; beradab; tidak kasar, berupa roh, bermutu; baik (tentang barang)
    • kehalusan:
    • memperhalus:
    • menghalusi:
    • menghaluskan:
    • pemerhalus:
    • penghalus:
    • penghalusan:
  • hamba: abdi; budak belian, saya (untuk merendahkan diri)
    • berhamba:
    • diperhamba:
    • memperhamba:
    • memperhambakan:
    • menghamba:
    • menghambai:
    • menghambakan:
    • penghamba:
    • penghambaan:
    • perhambaan:
  • hangat (haṅět): agak panas, sedikit lebih (bobot) dari timbangan yang sebenarnya, gembira, genting; tegang, baru saja terjadi; masih baru (tentang peristiwa, kabar)
    • kehangatan:
    • menghangat:
    • menghangati:
    • menghangatkan:
    • penghangat:
    • sehangat:
    • terhangat:
  • harap (harěp): mohon; minta; hendaklah, keinginan supaya sesuatu terjadi.
    • berharap:
    • berharap-harap:
    • berharapan:
    • berharapkan:
    • berpengharapan:
    • harap-harap:
    • harap-harapan:
    • harapan:
    • mengharap:
    • mengaharapkan:
    • pengharapan:
    • terharap-harap:
  • hening (hěněṅ): jernih; bening; bersih, sunyi; sepi; lengang; diqm.
    • keheningan:
    • menghening:
    • mengheningkan:
    • pengheningan:

I[sunting | sunting sumber]

  • Idep (iděp): bulu mata
  • Iga (igā): tulang yang pipih dan melengkung di bagian dada yang bersambung dengan tulang dada dan tulang

punggung untuk melindungi rongga dada; tulang rusuk.

  • Imbuh: tambahan (tidak banyak) pada barang yang ditimbang, dibeli, dimakan, dan sebagainya:
    • berimbuh:
    • berimbuhan:
    • imbuhan:
    • mengimbuh:
    • mengimbuhi:
    • mengimbuhkan:
    • peimbuh:
    • pengimbuh:
    • pengimbuhan:
    • perimbuhan:
  • Inap (iněp): tidur bukan di rumah sendiri, biasanya malam hari.
    • menginap:
    • menginapkan:
    • penginap:
    • penginapan:
  • Indah: peduli (akan); menaruh perhatian (akan)
    • mengindahkan:
  • Ingin (iṅin): hendak; mau; berhasrat
    • berkeinginan:
    • keinginan:
    • memperingin:
    • mengingini:
    • menginginkan:
  • Iri (hiri): kurang senang melihat kelebihan orang lain (beruntung dan sebagainya)
    • keirian:
    • mengiri:
    • pengiri:
  • Iris: penggal kecil, kerat; potong
    • beriris-iris:
    • iris-irisan:
    • irisan:
    • mengiris:
    • mengiris-iris:
    • mengiriskan:
    • pengiris:
    • pengirisan:
    • teriris:
    • teriris-iris:
  • Irit: hemat; tidak boros
    • keiritan:
    • mengirit:
    • pengiritan:
  • Irus: sendok besar yang cekung, terbuat dari tempurung

kelapa dan sebagainya untuk menyendok sayur dan sebagainya dari kuali (belanga, periuk, panci)

  • Isak (isěk): suara tangis yang tertahan-tahan; sedu sedan
    • terisak-isak
  • Isap (isêp): tarik sampai masuk; sedot; hirup
    • isapan:
    • mengisap:
    • mengisapkan:
    • pengisap:
    • pengisapan:
    • terisap:
  • Isi: ['isi, apa yang terdapat (hidup, dan lain-lain) dalam sesuatu tempat, isi yang khas, inti atau esensi, hiasan untuk, cita-cita dari']
    • berisi:
    • berisikan:
    • isian:
    • keterisian:
    • mengisi:
    • mengisikan:
    • pengisi:
    • pengisian:
    • seisi:
    • terisi:

J[sunting | sunting sumber]

  • jagal: orang yang bertugas menyembelih (memotong) binatang ternak (seperti lembu, kambing, kerbau) di rumah pemotongan hewan; pembantai, orang yang berusaha di bidang potong-memotong hewan atau sebagai agen penjual daging hewan, pembunuh orang yang tidak bersalah.
    • menjagal:
    • pejagalan:
    • penjagal:
    • penjagalan:
  • jagung (jaguṅ): tanaman jagung, buah atau biji jagung
    • berjagung-jagung:
    • menjagung:
  • jahe: tumbuhan jahe, umbi jahe
  • jajah: pergi, kuasai daerah
    • jajahan:
    • jelajah:
    • jelajahan:
    • menjajah:
    • menjajahi:
    • menjelajah:
    • menjelajahi:
    • penjajah:
    • penjajahan:
    • penjelajah:
    • penjelajahan:
    • terjajah:
  • jajal: coba; uji; tes
    • menjajal: mencoba
  • jajar: baris; deret; banjar
    • berjajar:
    • berjajar-jajar:
    • bersejajar:
    • jajaran:
    • menjajarkan:
    • mensejajarkan:
    • menyejajarkan:
    • penjajaran:
    • penyejajaran:
    • persejajaran:
    • sejajar:
  • jalak: burung jalak
  • jamah: sentuh; raba; pegang
    • jamahan:
    • menjamah:
    • penjamah:
    • penjamahan:
    • terjamah:
    • jamah-jamahan:
  • jamur: cendawan; kulat
    • berjamur:
    • jamuran:
    • menjamur:
  • jembut (jěmbut): rambut kemaluan
  • jenggot (jeṅgot): janggut
    • berjenggot:
  • jengkang (jěṅkaṅ): jatuh terjengkang
    • terjengkang:
    • menjengkang:
  • jingga (jiṅga): kuning kemerah-merahan; oranye
    • kejingga-jinggaan:
  • jiwa: ['hidup, eksistensi; prinsip hidup, jiwa individu']
    • berjiwa:
    • kejiwaan:
    • menjiwai:
    • penjiwaan:
    • jiwa raga:
  • jungkir (juṅkir): tungging
    • berjungkir:
    • menjungkir:
    • menjungkirkan"
    • terjungkir:
  • jurang (juraṅ): lembah yang dalam dan sempit, serta curam dindingnya; lurah
  • jurit: perang; peperangan
    • jurit malam: kegiatan uji nyali yang dilakukan pada malam hari dalam acara inaugurasi anggota baru
  • juru: orang yang pandai dalam suatu pekerjaan yang memerlukan latihan, kecakapan dan kecermatan (keterampilan)
    • kejuruan:

K[sunting | sunting sumber]

  • kaca: benda yang keras, biasanya bening dan mudah pecah (untuk jendela, botol, dan sebagainya), cermin; kaca muka, contoh; teladan
    • berkaca:
    • berkaca-kaca:
    • kekacaan:
    • memperkaca:
    • mengaca:
  • kacang (kacaṅ): tanaman yang ditanam di sawah atau di ladang, berbuah polong (macamnya banyak sekali)
    • kacang-kacangan:
    • kacangan:
    • mengacangi:
  • kadal (kaḍal): binatang kadal〔Tachyadromus seclineatus〕
    • mengadali: menipu; membohongi
  • kakap: penjahat kakap, perusahaan kakap, ikan kakap〔Lates calcarifer〕
  • kakang (kakaṅ): abang; kakak
  • kaki: kakek
  • kakaktua (kakatu): burung kakatua〔Cacatua〕
  • kaku: keras tidak dapat dilenturkan, janggal, tumpul (tentang pikiran), berserat kasar tidak lembut
    • kekakuan:
    • mengaku: menjadi kaku (tentang daging)
  • kala: jerat; perangkap
  • kalah (alah): tidak menang, kehilangan atau merugi karena tidak menang, tidak lulus, tidak menyamai, tidak sekuat
    • kekalahan:
    • mengalah:
    • mengalahkan:
    • pengalah:
    • terkalahkan:
    • kalah gertak:
    • kalah laki:
    • kalah suara:
  • kalang (kalaṅ): ['lingkaran, lingkungan, daerah, lingkaran sinar atau nyala, lingkaran tempat meletakkan batu suci']
    • kalangan: lingkaran; gelanggang, lingkungan
  • kalong (kaloṅ): kelelawar berukuran besar, pemakan buah-buahan, tidur di siang hari dengan menggantungkan diri pada dahan pohon; keluang〔Pteropus spp.〕
    • kalong hitam:
    • kalong kapuk:
  • kalung (kaluṅ): perhiasan yang dilingkarkan pada leher sebagai hiasan.
    • berkalung:
    • mengalungi:
    • mengalungkan:
    • sekalung:
  • kali: saluran air yang dalam, pelung, terusan; sungai
    • kali mati:
  • kambang (kambaṅ): terapung di air
    • mengambang:
  • kancil (kañcil): pelanduk yang berukuran paling kecil
  • kancing (kañciṅ): alat untuk menutup bagian pakaian, alat untuk merapatkan daun pintu, jendela sehingga terkunci
    • berkancing:
    • mengancing:
    • mengancingkan:
    • pengancing:
    • terkancing:
  • kandi (kaņḍi): pundi-pundi; kampil
  • kandut (kaņḍut):
    • kandutan:
    • mengandut: mengandung; hamil
  • kapulaga: kardamunggu〔Elletaria cardamomum〕
  • karang (karaṅ): susun; rangkai; jalin
    • berkarang:
    • karang-mengarang:
    • karangan:
    • kepengarangan:
    • mengarang:
    • mengarang-ngarang:
    • pengarang:
  • kasih (kāsih): perasaan sayang; suka; cinta
    • berkasih:
    • berkasih-kasihan:
    • kasihan:
    • kekasih:
    • mengasihani:
    • mengasihi:
    • pekasih:
    • pengasih:
    • pengasihan:
    • terkasih:
    • kasih mesra:
    • kasih sayang:
  • kasur: alas tidur yang terbuat dari kain atau plastik, berisi kapuk, karet busa, dan sebagainya.
    • berkasur:
  • katak (kaṭak): binatang amfibi pemakan serangga yang hidup di air tawar atau di daratan, berkulit licin, berwarna hijau atau merah kecokelat-cokelatan, kaki belakang lebih panjang daripada kaki depan, pandai melompat dan berenang.
  • kayak: seperti; sebagai
  • kayang (kayaṅ): sikap melentingkan badan bertumpu pada kedua telapak tangan dan kaki hingga menyerupai busur (pada olahraga senam)
  • kecap (kěcap): gerakan mulut (membuka dan mengatup) seperti ketika makan (hingga menimbulkan bunyi “cap, cap”)
    • kecapan:
    • mengecap:
    • pengecap:
    • pengecapan:
    • terkecap-kecap:
  • kecambah (kacambah): tumbuhan kecil yang baru tumbuh dari biji kacang-kacangan yang disemaikan
    • berkecambah:
    • mengecambahkan:
    • pengecambah:
    • pengecambahan:
    • perkecambahan:
  • kecubung (kacubuṅ): cubung〔Datura metel〕 , warna ungu seperti kecubung, batu kuarsa digunakan sebagai batu mulia.
  • kedelai (kaděle): tumbuhan kedelai, biji kedelai
  • kedut (kêḍut): gerak jaringan karena tarikan urat
    • berkedut:
    • berkedut-kedut:
    • kedutan:
  • kejang (kějaṅ): kaku dan menegang (tentang urat atau otot), pengerutan otot yang berlebihan di luar kehendak
    • berkejang:
    • berkejang-kejang:
    • kekejangan:
    • mengejang:
    • mengejangkan:
  • keluih (kalěwih): pohon keluih, buah keluih
  • kembang (kěmbaṅ): bunga (dipakai juga untuk menyebut berbagai macam bunga)
    • berkembang:
    • mengembang:
  • kembung (kěmbuṅ): ikan kembung
  • kembul (kěmbul): bersama-sama makan; kumpul bersama
  • kemiri (kamiri): pohon kemiri [Aleurites triloba], buah kemiri
  • kencur (kěcur): terna berimpang yang berdaun hijau muda lonjong melebar, berbunga putih atau ungu, rimpangnya berkulit cokelat, berdaging putih, beraroma khas biasanya digunakan sebagai bahan rempah〔Kaempferia galanga〕, umbi kencur, belum banyak pengalaman, belum dewasa; di bawah umur
  • kendang (kěndaṅ): gendang
  • kentong (kěntoṅ): kentung
  • kepiting (kapitiṅ): kepiting〔Brachyura〕
    • kepiting bakau:
    • kepiting alaska:
  • keponakan (kaponakan): anak saudara; kemenakan
  • kepung (kěpuṅ): kitari hingga tidak lolos
    • berkepung
    • kepungan:
    • mengepung:
    • pengepung:
    • pengepungan:
    • terkepung:
  • keramas (karamas): mencuci rambut dengan sampo (dengan cara mengguyur dan membersihkannya).
    • berkeramas:
    • mengeramasi:
    • pengeramasan:
  • keranjang (karañjaṅ): bakul besar yang anyamannya kasar-kasar
    • berkeranjang:
  • kerik (kěrik): kikis dengan benda tajam, gosok dengan uang logam
    • kerikan:
    • mengerik:
  • kerikil (karikil): butiran batu lebih besar daripada pasir, endapan batuan yang komponennya bulat
    • berkerikil:
    • mengerikil:
    • mengerikili:
    • pengerikilan:
  • kerupuk (kurupuk): makanan yang dibuat dari adonan tepung dicampur dengan lumatan udang atau ikan, setelah dikukus disayat-sayat tipis atau dibentuk dengan alat cetak, dijemur agar mudah digoreng
    • kerupuk rambak
    • kerupuk udang
    • kerupuk kulit
  • kerut (kěrut): lipatan kulit (pada dahi dan sebagainya)
    • berkerut:
    • berkerut-kerut:
    • kerutan:
    • mengerut:
    • mengerutkan:
    • mengkerut:
    • pengerut:
    • pengerutan:
    • terkerut:
  • ketapang (katapaṅ): pohon ketapang [Terminalia catappa], biji ketapang, minyak ketapang
    • ketapang pasir:
  • ketan (kětan): beras pulut, kalau dimasak biasanya menjadi lengket atau lekat; pulut〔Oryza satifa glutinosa〕
    • ketan hitam:
  • kidal (kiḍal): bersifat lebih terampil tentang anggota badan (tangan) bagian kiri daripada bagian kanan
  • kidul: selatan (arah mata angin)
  • kijang (kidaṅ): kijang〔Muntiacus spp.〕
  • kijing (kijiṅ): kepah (remis) yang agak besar, tetapi lebih kecil daripada kerang, halal dimakan, cangkangnya agak pipih〔Tellina〕
  • kikil: daging pada kaki kerbau, sapi, atau kambing; tunjang2
  • kikir: alat dari besi baja yang bergerigi, dipakai untuk meratakan (menajamkan dan sebagainya) sesuatu
  • kikuk: canggung; belum pandai; belum biasa
    • kekikukan:
  • kilan: jengkal
    • mengilan:
  • kili: pertapa perempuan
  • kinang (kinaṅ): sekapur sirih
    • kinangan:
    • menginang: makan sirih (dengan rempah-rempahnya)
    • penginangan:
  • kirab:
    • mengirabkan: mengelilingkan (seseorang, sesuatu) dalam bentuk iring-iringan
    • pengiraban: proses, cara, perbuatan mengirabkan
  • kirik (kirig): mengirik
    • mengirik: berdiri bulu roma
  • kirik: anak asu
  • kisik: bisik
    • kisikan: bisikan
    • mengisiki: membisiki
    • mengisikan: membisikan
  • kisut: berkedut karena kering, tua dan sebagainya; keriput
    • mengisut:
  • kodok: katak, mobil kecil merk VW
  • kokok: tiruan bunyi ayam jantan
    • berkokok:
    • kokokan:
  • kucir (kuñcit): ['hiasan bagian atas (rambut) pada bagian belakang kepala']
    • berkucir:
    • mengucir:
  • kucing (kuciṅ): mamalia karnivor〔Felidae〕
    • kucing-kucing:
    • kucing-kucingan:
  • kucur: pancur
    • berkucur:
    • kucuran:
    • mengucur:
    • mengucuri:
    • mengucurkan:
    • pengucuran:
  • kudung (kuḍuṅ): kain selubung penutup kepala
    • berkudung:
    • kerudung:
    • mengudungkan:
  • kuku: zat tanduk tipis yang tumbuh melekat pada ujung jari tangan atau kaki, bagian ujung tangan (kaki), panjang-panjang dan tajam (terbentuk dari zat tanduk), pada ayam, kucing, harimau, dan sebagainya; cakar, bagian ujung kaki kuda, kerbau, dan sebagainya yang besar dan keras (terbentuk dari zat tanduk)
    • berkuku:
    • sekuku:
  • kukuh: kuat, tidak mudah roboh atau rusak, teguh (tentang pendirian hati dsb)
    • berkukuh:
    • bersikukuh:
    • kekukuhan:
    • memperkukuh:
    • mengukuhi:
    • mengukuhkan:
    • pengukuh:
    • pengukuhan:
  • kulon: barat (arah mata angin)
  • kumal (kuměl): renyuk dan kotor (pakaian dan sebagainya); berkerut-kerut (seperti kertas direnyuk), kotor dan lusuh
    • mengumalkan:
  • kumbah: cuci
    • mengumbah:
  • kuna: lama; dahulu kala, kolot; tidak modern
  • kunang-kunang (kunaṅ-kunaṅ): kunang-kunang (ordo Coleoptera)〔Lampyridae〕
    • berkunang-kunang: berpendar-pendar; berkelip-kelip, seakan-akan melihat cahaya berkilap-kilap pada mata (ketika kepala pening, akan pingsan, dan sebagainya)
  • kungkang (kukaṅ): primata berukuran sedang, tidak berekor, berwarna abu-abu keputihan dan kuning kecoklatan, matanya bulat dan besar, aktif di malam hari〔Nycticebus spp.〕
  • kungkang (kuṅkaṅ): katak besar
  • kungkung (kuṅkuṅ): kayu atau besi berlubang yang dipasang atau digantungkan di leher (sebagai hukuman atau supaya yang dipasung jangan melarikan diri); pasung
    • keterkungkungan:
    • kungkungan:
    • mengungkung:
    • pengungkungan:
    • terkungkung:
  • kunir: kunyit; kurkuma; temu kuning〔Curcuma domestica〕
  • kuncung (kuñcuṅ): jambul (pada ayam, burung, bunga, dan sebagainya); jambak (rambut di dahi kuda); rambut di atas dahi (yang ditinggalkan sehabis berpangkas)
  • kuncup (kuñcup): tertutup (tidak kembang, tidak mekar tentang bunga, payung, dan sebagainya), kuntum (tentang bunga yang masih kuncup, tetapi hampir mekar)
    • menguncup:
    • menguncupkan:
    • penguncupan:
  • kuntul: burung kuntul
  • kupat: ketupat
  • kurung (kuruṅ): tanda baca (...) yang mengapit tambahan keterangan atau penjelasan, tanda untuk mengumpulkan beberapa unsur menjadi satu kelompok, lingkung; lingkar
    • berkurung:
    • keterkurungan:
    • terkurung:
    • mengurung:
    • pengurungan:
    • kurungan:
  • kutil: bintil merah kecil, seperti jerawat pada kulit, sisa kecil kelapa yang diparut
    • kutil kelamin:
    • kutil plantar:

L[sunting | sunting sumber]

  • laden (ladi): melayani, menanggapi undangan atau tantangan
    • ladenan:
    • meladeni:
    • peladen:
    • peladenan:
  • laga: perkelahian (tentang binatang)
    • berlaga:
    • melaga:
    • melagakan:
    • memperlagakan:
    • pelaga:
    • perlagaan:
  • lagi: sedang (dalam melakukan sesuatu); masih
    • lagi-lagi:
    • lagian:
    • selagi:
  • lalap (lalab): ulam
    • melalap:
    • lalapan:
  • lamar: pinang
    • melamar:
    • pelamar:
    • melamarkan:
    • lamaran:
  • lancang (lañcaṅ): tidak tahu adat, terlalu berani mengambil keputusan sendiri.
    • kelancangan:
  • langgeng (laṅgěṅ): kekal; abadi
    • kelanggengan:
    • melanggengkan:
    • pelanggeng:
    • pelanggengan:
  • lanjar (lañjar): bertambah panjang (karena diulurkan, dijulurkan)
    • lanjaran:
    • melanjar:
  • lantar¹:
    • lantaran:
    • melantarkan:
    • pelantar:
    • pelantaran:
  • lara: sedih; susah hati, sakit
    • terlara-lara:
  • laras: pembuluh senapan (bedil) tempat lewat peluru, kata penggolong untuk senapan.
    • laras inti:
  • laris: cepat laku, amat laku
    • terlaris:
    • melariskan:
    • pelaris:
    • penglarisan:
  • larut: hanyut makin jauh, menjadi cair; luluh; hancur
    • berlarut-larut:
    • keberlarut-larutan:
    • kelarutan:
    • larutan:
    • melarut:
    • melarutkan:
    • pelarut:
    • pelarutan:
    • terlarut:
    • terlarutkan:
  • laron (laru): rayap yang bersayap, jantan dan betina yang bersayap terbang untuk memulai perkawinan dan membuat koloni baru
  • larung (laruṅ): peti mayat yang tidak berdasar
  • layan: melayani
    • kelayan:
    • layanan:
    • melayani:
    • melayankan:
    • pelayan:
    • pelayanan:
    • terlayani:
  • layar: kain tebal pada kapal untuk menadah angin, tirai penutup jendela pintu, tirai dipakai pada pertunjukan gambar hidup seperti wayang, drama, bidang tempat menayangkan gambar film, televisi, dan sebagainya.
    • berlayar:
    • berpelayaran:
    • melayari:
    • melayarkan:
    • pelayar:
    • pelayaran:
  • layat: melawat
    • pelayat:
    • melayat:
  • layu: tidak segar lagi (ttg tumbuhan, bunga), pucat dan lemah karena sudah tua, tidak sehat dan sebagainya
    • kelayuan:
    • melayu:
    • layu-layuan:
    • pelayuan:
  • layur: ikan layur [Triciurus haumela]
  • layung (layuṅ): sinar senja
  • lebar (lěbā): tidak sempit; lapang, lintang suatu bidang, luas.
    • kelebaran:
    • melebar:
    • melebarkan:
    • memperlebar:
    • pelebar:
    • pelebaran:
    • pemerlebar:
    • selebar:
  • lebih (lěwih): lewat dari semestinya (ttg ukuran, banyaknya, besarnya), (ber) sisa; ada sisanya, bertambah; makin
    • berkelebihan:
    • berlebih:
    • berlebih-lebih:
    • berlebih-lebihan:
    • berlebihan:
    • kelebihan:
    • lebih-lebih:
    • lebihan:
    • melebih:
    • melebih-lebihi:
    • melebih-lebihkan:
    • melebihi:
    • melebihkan:
    • selebihnya:
    • terlebih:
    • terlebih-lebih:
  • lega (lěga): tidak sempit; lapang; luas, tidak sesak; kosong, berasa senang; tidak gelisah, tidak sibuk; senggang
    • kelegaan:
    • melegakan: menentramkan, melapangkan (menyenangkan) perasaan
  • lele: ikan lele [Clarias punctatus]
  • leleh (lělěh): cair dan mengalir pelan-pelan
    • berlelehan:
    • meleleh: mengalir perlahan-lahan (seperti air mata, getah dsb)
    • melelehkan:
    • meleleh-leleh:
    • pelelehan:
  • lemas (lěměs): mudah dilentukan (tidak kaku); lentur, susah bernapas karena terkena gas dsb, lemah
    • melemaskan:
  • lembur (lěmbur): bekerja sampai larut malam
    • melembur:
    • melemburkan:
  • lempung (lěmpuṅ): ringan (lunak) dan mudah patah (tentang kayu dan sebagainya), lemah sekali; tidak berguna sedikit pun
  • lengser (liṅsir): melengser
    • melengser:
    • melengserkan:
    • pelengseran:
  • lesung (lěsuṅ): lumpang kayu panjang (untuk menumbuk padi dan sebagainya)
    • lesung gening:
    • lesung kincir:
    • lesung pinang:
    • lesung pipi:
  • licin: tidak kasar; halus, tidak di tumbuhi apa-apa (kepala yang botak), tidak berkerut (tentang pakaian), tidak mudah tertangkap, habis sama sekali (tentang harta dan sebagainya), pandai menipu; licik
    • kelicinan:
    • melicinkan:
    • pelicin:
    • terlicin:
  • lihat: melihat
    • berlihat-lihatan:
    • kelihatan:
    • kelihatannya:
    • melihat:
    • melihat-lihat:
    • melihati:
    • melihatkan:
    • memperlihatkan:
    • pelihat:
    • pelihatan:
    • penglihat:
    • penglihatan:
    • perlihatkan:
    • terlihat:
  • limas¹: limas
    • limasan
  • limpa: organ tubuh, terletak di dalam rongga perut sebelah kiri atas, yang menghasilkan cairan yang membantu pencernaan makanan dan membersihkan darah
    • berlimpa:
  • lincah (liñcak): selalu bergerak; tidak dapat diam; tidak tenang, tidak tetap (tempat tinggal, pikiran, dan sebagainya); selalu bertukar (pekerjaan dan sebagainya)
    • kelincahan:
    • melincah-lincah:
    • terlincah-lincah:
  • lindas (liņḍěs): gilas
    • keterlindasan:
    • melindas:
    • pelindas:
    • pelindasan:
    • terlindas:
  • lindu (liņḍū): gempa bumi
  • linggis (liṅgis): sepotong besi yang tajam ujungnya (untuk menggali tanah yang keras, membelah batu, dan sebagainya); perejang; alabangka
    • melinggis:
  • lintang (lintaṅ): lebar (suatu bidang), menurut lebar suatu bidang (ruangan, bumi, dan sebagainya); malang; melintang, garis atau lingkaran yang dibuat dari arah timur ke barat pada peta bumi dan globe sebagai salah satu ordinat untuk menentukan letak tempat pada permukaan bumi.
    • lintangan:
    • melintang:
    • melintangi:
    • melintangkan:
    • terlintang:
  • lirik (lirih): melirik
    • melirik: melihat dengan tajam ke samping (kiri atau kanan), mengincar.
    • lirikan:
    • selirik:
  • loloh: suap
    • meloloh: menyuapi (burung dsb)
    • lolohan: makanan burung yang terbuat dari campuran beberapa bahan
  • lor: utara (arah mata angin)
  • lubang (luwaṅ): ilang, lekuk di tanah dan sebagainya, lowongan yang ditinggalkan oleh elektron yang berpindah dalam zat padat dan bermuatan positif dan dapat menghantar arus listrik.
    • berlubang:
    • berlubang-lubang:
    • melubangi:
    • pelubang:
    • pelubangan:
  • lubuk: bagian yang dalam di sungai (laut, danau, dan sebagainya), berlekuk dalam
    • lubuk dalam:
    • lubuk hati:
    • lubuk jiwa:
    • lubuk panas:
    • lubuk dingin:
  • lucu: menggelikan hati; menimbulkan tertawa
    • berlucu:
    • kelucuan:
    • melucu:
    • terlucu:
  • lugas: lugu; serba bersahaja; serba sederhana, objektif, tidak berbelit-belit
    • kelugasan:
  • lukis: melukis
    • berlukisan:
    • lukis-melukis:
    • lukisan:
    • melukis:
    • melukiskan:
    • pelukis:
    • pelukisan:
    • terlukis:
    • terlukiskan:
  • lulur: bedak (kuning) dengan wangi-wangian untuk membersihkan badan dan menghaluskan kulit; lulut
    • berlulur: memakai lulur
    • luluran: hasil melulur
    • melulur: menggosok badan dengan lulur
  • lulut: jinak (tentang binatang); tidak takut-takut lagi (tentang anak); tidak melawan lagi, jatuh hati
  • lumer: encer; leleh
    • melumer:
    • melumerkan:
    • pelumer:
    • pelumeran:
  • lumba-lumba (lumba): ikan lumba-lumba
  • lumrah: biasa; lazim
    • kelumrahan:
    • terlumrah:
  • lung (luṅ): ranting muda dan lemas, pucuk (khususnya tumbuhan menjalar.
  • lungsur (luṅsur):
    • melungsur: meluncur turun; longsor
  • lurah: kepala pemerintahan tingkat terendah; kepala desa
  • lurah: lembah; jurang, alur (lekuk memanjang) di tepi papan
  • lusuh: renyuk dan kotor (tentang pakaian); kumal, sudah usang atau hilang warnanya (tentang pakaian, kain, dan sebagainya)
    • kelusuhan:
    • melusuh:
    • melusuhkan:
  • luwes (luwês): pantas dan menarik, tidak kaku; tidak canggung; mudah disesuaikan.
    • keluwesan:
    • meluweskan:

M[sunting | sunting sumber]

  • macan: harimau
  • madu: istri sah yang lain dari seorang suami berdasarkan pandangan istri pertamanya, orang yang menjadi saingan dalam percintaan; pesaing dalam percintaan
    • bermadu:
    • memadui:
    • mempermadukan:
    • pemaduan:
    • permaduan:
  • maju (paju): berjalan (bergerak) ke muka; tampil ke muka, mendesak ke depan (tentang pasukan); pergi atau keluar ke medan perang, menjadi lebih baik (laku, pandai, dan sebagainya); berkembang, lulus (dalam ujian), telah mencapai atau berada pada tingkat peradaban yang tinggi, cerdas; berkembang pikirannya; berpikir dengan baik.
    • berkemajuan:
    • kemajuan:
    • memaju:
    • memajukan:
    • pemajuan:
    • semaju:
  • makin: kian bertambah, lebih-lebih; apalagi
  • mancung (mañcuṅ): seludang kelapa yang telah kering
  • mandik (maņḍěg): berhenti, terhambat; terhenti; tertahan; macet, menemui jalan buntu.
  • manten (dari anti, aṅanti, apaṅantenan): pengantinan
  • mantu: menantu, mengawinkan anak; mengadakan pesta perkawinan anak
  • mangap (maṅap): membuka mulut; menganga (tentang mulut), berbicara
  • manggis (maṅgis): pohon manggis, buah manggis〔Garcinia mangostana〕
  • marah (rah): berang; gusar
    • kemarah-marahan:
    • kemarahan:
    • marah-marah:
    • marahan:
    • memarahi:
    • memarahkan:
    • pemarah:
  • marem (marěm): puas hati; senang
  • matang (matěṅ): sudah masak, sudah matang
    • kematangan:
    • mematangkan:
    • pematangan:
  • megah (wěgah): tampak mengagumkan (karena besarnya, indahnya, dan sebagainya); gagah kuat; mulia, masyhur
    • bermegah:
    • bermegah-megah:
    • kemegahan:
    • memegahkan:
    • mempermegah:
  • megar (měkar): mekar; berkembang
  • menang (mênaṅ): unggul, lulus (dalam ujian), dapat melebihi; lebih dari, dinyatakan benar (dalam perkara)
    • kemenangan:
    • memenangi:
    • memenangkan:
    • mempermenangkan:
    • pemenang:
    • pemenangan:
  • mendung (měņḍuṅ): awan yang mengandung hujan, dalam keadaan langit yang agak gelap, tidak ada sinar matahari (karena tertutup awan):
  • menjangan (mañjaṅan): rusa; kijang
  • mentah (měntah): belum matang; belum masak; belum mantap benar
    • kementahan:
    • mementahkan:
    • mentah-mentah:
    • termentahkan:
  • menir (měnir): pecahan beras halus yang terjadi ketika ditumbuk
  • mekar (měkar): (mulai) berkembang; menjadi terbuka; mengurai, menjadi besar dan gembung; menjadi banyak, menjadi bertambah luas (besar, ramai, bagus, dan sebagainya), (mulai) timbul dan berkembang
    • bermekaran:
    • memekarkan:
    • pemekaran:
  • melar (wělar): dapat menjadi besar (memanjang); bengkar; mulur
  • melas (wělas): belas kasihan
    • memelas: menimbulkan rasa belas kasihan, memohon belas kasih
  • merak (mrak): burung merak〔Pavo muticus〕
  • mercon (měrcu): peledak berupa bubuk yang dikemas dalam kertas dan sebagainya, biasanya bersumbu, digunakan untuk memeriahkan berbagai peristiwa, komponen cabai berjumlah banyak dalam suatu olahan masakan atau penganan yang menimbulkan sensasi sangat pedas dan seperti meledak dalam mulut
  • mesem (mesěm): tersenyum
  • 'mimis: peluru (senjata api) yang bentuknya bulat

miring (miriṅ), berkenaan dengan sisi yang satu lebih tinggi daripada sisi yang lain (tentang garis atau permukaan) rendah sebelah; tidak datar; landai, tidak tegak lurus; condong

  • minggat (miṅgat): melarikan diri; pergi tanpa minta izin (berpamitan)
  • minta (pinta): mohon, mempersilahkan, beli, meminang; melamar, memerlukan, membawa; menimbulkan.
    • berminta:
    • berminta-minta:
    • meminta:
    • meminta-minta:
    • memintai:
    • memintakan:
    • minta-minta:
    • peminta:
    • peminta-minta:
    • permintaan:
  • mudik (muḍik): (berlayar, pergi) ke udik (hulu sungai, pedalaman), pulang ke kampung halaman
    • memudik:
    • memudikkan:
    • pemudik:
    • semudik:
  • mujur: beruntung, bernasib baik; berbahagia
    • kemujuran:
    • pemujur:
    • semujur:
    • semujur-mujurnya:
  • mulur (ulur): memanjang
    • memulur: menjadi panjang; dapat menjadi panjang, dapat ditunda
  • mulus: putih (bersih), halus; tanpa cacat, lancar; tidak ada halangan, dapat berjalan baik, jujur; suci hati; tulus
    • kemulusan:
    • mempermulus:
    • memuluskan:
  • mundur (undur): menarik diri

Turunan

    • kemunduran:
    • memundurkan:
    • pemunduran:
  • muncul: menyembul; keluar menampakkan diri, timbul; terbit
    • bermunculan:
    • kemunculan:
    • memunculkan:
    • pemunculan:
  • muring (uriṅ): marah
  • murung (wuruṅ): mudah sedih
    • kemurungan:
    • memurungkan:
  • mutiara (mutyara): permata berbentuk bulat dan keras, berasal dari kulit kerang mutiara, air mata, sesuatu yang sangat berharga
    • mutiara buatan:
    • mutiara hati:

N[sunting | sunting sumber]

  • nelangsa (nalaṅsa): sedih
  • nini: nenek

O[sunting | sunting sumber]

  • opak:
    • mengopak: mengupas; mengubak
  • otot: jaringan kenyal dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi menggerakkan organ tubuh, urat yang keras.
    • berotot:
    • mengotot:
    • perototan:

P[sunting | sunting sumber]

  • pacar: inai, daun inai
  • pacul: cangkul
    • memacul:
  • pada: satuan pola tekanan yang dipakai untuk mengukur struktur persajakan, satuan fonologis yang terjadi dalam sekelompok suku kata bertekanan dan/atau tidak bertekanan.
  • padan: banding; imbangan, cocok; sesuai; patut benar
    • berpadanan:
    • bersepadan:
    • kesepadanan:
    • memadan:
    • memadan-madan:
    • memadankan:
    • mempadankan:
    • menyepadan:
    • menyepadankan:
    • padanan:
    • pemadan:
    • pemadanan:
    • sepadan:
    • padanan kata:
  • padu: padat; pejal; kimpal (tentang logam dan sebagainya), sudah bercampur dan sudah menjadi satu benar, utuh dan kuat; kompak.
    • berpadu:
    • berpadu-padu:
    • berpaduan:
    • kepaduan:
    • keterpaduan:
    • memadu:
    • memadukan:
    • memperpadukan:
    • paduan:
    • pemadu:
    • pemaduan:
    • perpaduan:
    • terpadu:
  • pajang (pajaṅ): hias
    • memajang:
    • memajangkan:
    • pajangan:
    • pemajang:
    • pemajangan:
    • terpajang:
  • pakan: makanan ternak (hewan, ikan piaraan)
  • pakis: tumbuhan yang membiak dengan spora, biji atau tunas (anakan) yang muncul dari pangkal pohonnya, ada berbagai macam yang mempunyai ciri khas masing-masing; paku
  • paksa (paķsa): mengerjakan sesuatu yang diharuskan walaupun tidak mau, kekerasan; perkosaan.
    • keterpaksaan:
    • memaksa:
    • memaksa-maksa:
    • memaksakan:
    • mempaksa:
    • paksaan:
    • pemaksaan:
    • terpaksa:
  • paman: pakcik, kata sapaan kepada orang laki-laki yang belum dikenal atau yang patut dihormati
    • berpaman:
  • pamer: menunjukkan (mendemonstrasikan) sesuatu yang dimiliki kepada orang lain dengan maksud memperlihatkan kelebihan atau keunggulan untuk menyombongkan diri
    • berpameran:
    • memamerkan:
    • mempamerkan:
    • pameran:
    • pemamer:
    • pemameran:
  • pamrih: maksud yang tersembunyi dalam memenuhi keinginan untuk memperoleh keuntungan pribadi
    • berpamrih:
    • kepamrihan:
  • pamong (pamoṅmoṅ): pengasuh, pendidik (guru), pengurus
    • pamong desa:
  • pancal (pañcal): ['menjejakan kaki kepada']
    • memancal: menyepak dengan menekan secara tiba-tiba
  • pancing (pañciṅ): kail
    • kepancingan:
    • memancing:
    • pancingan:
    • pemancing:
    • pemancingan:
    • terpancing:
  • pangan (paṅan): makanan
  • pangeran (paṅeran): gelar anak raja atau gelar orang besar dalam kerajaan (keluarga raja)
  • pangkas (paṅkas): potong
    • berpangkas:
    • memangkas:
    • pangkasan:
    • pemangkas:
    • pemangkasan:
    • terpangkas:
  • panglima (paṅlima): pemimpin kesatuan tentara
    • panglima laut:
    • panglima pasukan:
    • panglima tertinggi:
    • panglima TNI:
  • papas: jumpa
    • berpapasan:
    • memapas:
    • papasan:
  • para: kata penyerta yang menyatakan pengacuan ke kelompok
  • paras: sejajar dengan permukaan; sama rata; rata
  • paras: batu atau lapisan tanah keras yang berupa pasir padat; batu paras
  • pare: pare〔Momordica charantia〕 
  • paru: organ tubuh yang berupa sepasang kantong berbentuk bulat toraks, terdapat dalam rongga dada, berfungsi sebagai alat pernapasan (untuk membersihkan darah dengan oksigen yang diisap dari udara pada manusia dan sebagian binatang)
  • pasti (paṣṭi): sudah tepat; tidak boleh tidak; tentu; mesti
    • berkepastian:
    • kepastian:
    • ketidakpastian:
    • memastikan:
    • pemastian:
  • patil: duri sirip dada yang tajam dan berbisa (pada sebagian kelompok ikan bersungut).
    • berpatil:
    • mematil:
  • patih: wazir; bendahara; mangkubumi, wakil bupati, sebutan untuk orang besar yang berarti tuan
  • patuh: suka menurut (perintah dan sebagainya); taat (pada perintah, aturan, dan sebagainya); berdisiplin
    • kepatuhan:
    • mematuhi:
    • pematuhan:
    • terpatuh:
  • pecat (pěcat): memecat
    • memecat:
    • memecatkan:
    • pemecatan:
    • terpecat:
  • pedang (pěḍaṅ): parang panjang
    • berpedang:
    • memedang:
  • pedet (pěḍet): anak sapi
  • peking (pěkiṅ): burung peking
  • pelus (pělus): mua raksasa pada umumnya hidup di laut dan memakan ikan lain yang lebih kecil, termasuk keluarga Muraenidae
  • pencar (pěñcar): memencar
    • memencar: berpisah-pisah ke mana-mana (tentang pergi, lari, dan sebagainya)
    • berpencar:
    • berpencar-pencar:
    • berpencaran:
    • memencar:
    • memencar-mencar:
    • memencarkan:
    • pemencaran:
    • terpencar:
    • terpencar-pencar:
  • penyek (pěñět): pipih karena terinjak, terimpit, dan sebagainya.
  • penyu (pěñu): kura-kura yang hidup di laut
  • perang (pěraṅ): pertempuran besar bersenjata antara dua pasukan (tentara, laskar, pemberontak, dan sebagainya) atau lebih, perkelahian; konflik, permusuhan antara dua negara (bangsa, agama, suku, dan sebagainya),cara mengungkapkan permusuhan
    • berperang:
    • berperang-perangan:
    • memerangi:
    • peperangan:
    • terperangi:
  • perak (pirak): logam berwarna putih (dalam keadaan murni) yang lunak dan lentuk sehingga mudah ditempa; argentum
    • keperak-perakan:
    • keperakan:
  • perkutut (prakutut): merpati tanah bertubuh ramping, berwarna cokelat, kepala abu-abu, leher dan bagian sisi bergaris halus, ekor panjang, seperti perkutut jawa〔Geopelia spp.〕
  • pesut (pěsut): ikan lumba-lumba air tawar〔Orcaella brevirostris〕
  • prajurit: serdadu, pejuang, kesatria
    • keprajuritan:
  • prenjak (prěñjak): burung prenjak
  • pijat (pijět): tekan; pencet, urut; pijit
    • memijat:
    • pemijat:
    • pemijatan:
    • pijatan:
  • pikun: linglung; pelupa, tidak berfungsi dengan baik karena sudah lama atau tua (mesin, perkakas dan sebagainya)
  • pilek (pilêg): selesma
  • pinang (pinaṅ): ['memohon datang, mengundang, meminta bantuan']
    • meminang:
    • peminang:
    • peminangan:
    • pinangan:
  • pincang (piñcaṅ): timpang kakinya dan sebagainya
    • kepincangan:
    • pemincangan:
    • terpincang-pincang:
  • pindah (piņḍah): beralih atau bertukar tempat
    • berpindah:
    • berpindah-pindah:
    • kepindahan:
    • memindah:
    • memindahi:
    • memindahkan:
    • pemindah:
    • pemindahan:
    • perpindahan:
    • pindahan:
  • pipil: memipil
    • memipil: melepas biji jagung dari tongkolnya
    • pemipil:
    • pipilan:
  • piring (piriṅ): wadah berbentuk bundar pipih dan sedikit cekung, barang bulat pipih menyerupai piring, petak (sawah)
    • berpiring:
    • berpiring-piring:
    • piringan:
  • polah: tingkah laku; perbuatan; perilaku
    • polah tingkah:
  • pondong (poņḍoṅ): memapah dengan kedua lengan
    • memondong:
    • pondongan:
  • pucuk: ujung yang runcing; puncak (pohon, ombak dan sebagainya), yang tertinggi,
    • berpucuk: keluar pucuknya, ada pucuknya
  • pulau (pulo): tanah (daratan) yang dikelilingi air (di laut, di sungai, atau di danau)
    • kepulauan:
    • memulaukan:
    • pemulauan:
    • terpulau:
  • punah: hilang, musnah, rusak, hancur, binasa
    • kepunahan:
    • memunahkan:
    • pemunahan:
  • pundak (puņḍak): bahu
  • punuk: daging yang menonjol pada tengkuk (unta, lembu, dan sebagainya)
    • berpunuk:
  • pupuh: pukulan, tamparan
    • berpupuh:
    • memperpupuhkan:
    • memupuh:
  • pupuk: obat dari tumbuh-tumbuhan yang digiling untuk diletakan di dahi sebelah atas, dekat pada ubun-ubun
    • memupuk:
  • pupur: bedak
    • berpupur:
    • memupuri:
    • memupurkan:
    • pemupuran:
  • pupus: pucuk yang masih muda; daun muda
  • putih: warna putih
  • puyeng (puyěṅ): pening
    • memuyengkan:
  • puyuh: burung puyuh

R[sunting | sunting sumber]

  • racik: ramu
    • meracik:
    • peracik:
    • peracikan:
    • racikan:
  • ragi¹: ragi
    • beragi:
    • meragi:
    • meragikan:
    • peragi:
    • peragian:
    • ragian:
  • ragi²: warna (kain); corak (batik, anyaman)
    • meragi:
  • ragil (wuragil): anak paling terakhir
  • rajah: rajah
    • merajah:
    • perajah:
  • rajut: rajut
    • berajut:
    • merajut:
    • perajut:
    • perajutan:
    • rajutan:
    • terajut:
  • rajungan (rajuṅ): kepiting laut, kakinya panjang-panjang dan dapat dimakan〔Portunus pelagicus〕 
  • rama (rāma): ayah, padri; pastor
  • ramban:
    • meramban:
    • peramban:
    • rambanan:
  • rampok: orang yang mengambil dengan paksa dan kekerasan barang milik orang
    • merampok:
    • perampok:
    • perampokan:
    • rampokan:
    • terampok:
  • rampung (rampuṅ): selesai; beres; usai
    • merampungkan:
    • perampungan:
    • terampungkan:
  • ramping (rampiṅ): langsing; lampai
    • meramping:
    • merampingkan:
    • seramping:
    • teramping:
  • randu (raņḍu): pohon randu, kayu randu
  • rangka (raṅka): rancangan; rencana; skema, bentuk dasar tempat mesin atau alat yang berfungsi sebagai penyangga atau penguat kedudukan.
    • kerangka:
    • merangkakan:
  • rapuh: mudah rusak, lemah, tidak teguh
    • kerapuhan:
    • merapuh:
    • merapuhkan:
    • perapuh:
    • terapuh:
  • rangga¹ (raṅgah): tanduk tajam dan bercabang-cabang (seperti tanduk rusa)
    • berangga:
  • rangga² (raṅga): kata sapaan pada pegawai kerajaan, pangkat pegawai kerajaan (pejabat tinggi istana kerajaan)
  • rata (ratā): datar, sama rata dengan tanah, dibagi sama, dibagi sama rata.
    • memperatakan:
    • menyeratakan:
    • merata:
    • merata-ratakan:
    • meratai:
    • meratakan:
    • pemerata:
    • pemerataan:
    • perata:
    • perataan:
    • purata:
    • rata-rata:
    • serata:
  • ratu: raja perempuan, perempuan pemenang perlombaan yang menyangkut kegiatan khas kewanitaan, perempuan paling menonjol dalam bidangnya.
  • rawit: keindahan, pesona
    • kerawitan:
    • pengrawit:
  • rejasa (rājasa): pohon rejasa, kulit pohon rejasa, daun rejasa
  • remang (rěměṅ): awan gelap yang mengandung hujan
    • keremangan:
    • remang-remang: agak gelap (kelam)
  • remis (rěmis): kerang (kepah) yang dapat dimakan, cangkangnya kuat dan simetris, bentuknya agak bundar atau memanjang, bagian dalam berwarna putih dan bagian luar berwarna abu-abu kecokelatan〔Corbicula〕 
  • rempong (rempoṅ): terikat kakinya
  • renggang (rĕṅgaṅ): ada celahnya (antaranya, sela-selanya); tidak rapat, kurang erat (tentang persahabatan dan sebagainya)
    • kerenggangan:
    • memperenggang:
    • merenggang:
    • merenggangi:
    • merenggangkan:
    • perenggang:
    • perenggangan:
    • renggangan:
  • renggut (rěṅgut): tarik; ambil
    • merenggut:
    • perenggutan:
    • renggutan:
    • terenggut:
  • repot: sibuk; ribut; banyak kerja, sukar; berabe; dalam kesukaran; kalut
    • kerepotan:
    • merepotkan:
    • repot-repot:
  • resah (rěsah): gelisah; tidak tenang; gugup; rusuh hati
    • beresah-resah:
    • keresahan:
    • meresah:
    • meresahkan:
  • resap (rěsěp): masuk; meresap
    • meresap:
    • meresapi:
    • meresapkan:
    • peresap:
    • peresapan:
    • resapan:
    • teresap:
  • rindu (riḍu): sangat ingin dan berharap benar terhadap sesuatu, memiliki keinginan yang kuat untuk bertemu (hendak pulang ke kampung halaman)
    • kerinduan:
    • merindu:
    • merindui:
    • merindukan:
    • perindu:
    • rinduan:
  • roboh (rubuh): runtuh, rebah, jatuh
    • kerobohan:
    • merobohkan:
    • perobohan:
  • rontok (rontog): jatuh atau gugur dalam jumlah yang banyak (tentang buah-buahan, daun-daunan), luruh, lepas, banyak tanggal, kalah.
    • kerontokan:
    • merontokkan:
    • perontok:
    • perontokan:
  • rubung (rubuṅ): merubung
    • merubung: mengelilingi; mengerumuni
  • rujak: makanan yang dibuat dari buah-buahan kadang-kadang disertai sayuran yang diiris (ditumbuk dan sebagainya), kemudian diberi bumbu yang terdiri atas asam, gula, cabai, dan sebagainya
    • merujak:
  • rungu (ruṅu): pendengaran
  • runtuh: roboh, jatuh; gugur (tentang buah), gugur atau longsor (tentang tanah), rusak atau hancur sama sekali (tentang kekuasaan, pertahanan, dan sebagainya)
    • keruntuhan:
    • meruntuh:
    • meruntuhkan:
    • peruntuhan:
    • reruntuhan:
    • runtuhan:
  • rusuh: gangguan (tidak aman, kacau, tidak beraturan, tidak menurut aturan, dll)
    • kerusuhan:
    • merusuh:
    • merusuhi:
    • merusuhkan:
    • perusuh:
    • perusuhan:
    • terusuh:

S[sunting | sunting sumber]

  • saban: tiap (-tiap)
    • saban-saban:
    • saban hari:
  • sabet (sabět): menyabet
    • menyabet:
    • penyabet:
    • sabetan:
    • tersabet:
  • sabuk: ikat pinggang; tali pengikat
    • bersabuk:
    • menyabuk:
  • sahut: jawab (apabila dipanggil atau ditanya)
    • bersahut:
    • bersahut-sahutan:
    • bersahutan:
    • menyahut:
    • menyahuti:
    • penyahut:
    • penyahutan:
    • sahut-menyahut:
    • sahut-sahutan:
    • sahutan:
  • salai (sale): ikan yang dikeringkan di atas api (dipanggang atau diasapi), pisang yang dikeringkan dengan panas matahari atau di atas api (dipanggang atau diasapi)
  • salak: pohon salak, buah salak (Zalacca edulis)
  • saling (saliṅ): kata untuk menerangkan perbuatan yang berbalas-balasan
    • kesalingan:
  • samar: sayup-sayup, kabur; tidak kelihatan nyata; agak gelap, tersembunyi, kurang jelas; tidak terang dan sebagainya
    • bersamar:
    • kesamaran:
    • menyamar:
    • menyamarkan:
    • penyamar:
    • penyamaran:
    • samar-samar:
    • samaran:
    • tersamar:
    • tersamarkan:
  • sambi: menyambi
    • menyambi:
    • penyambian:
  • sambil: kata penghubung untuk menandai peristiwa atau perbuatan bersamaan; seraya; sembari, dengan, sementara
    • menyambilkan:
    • sambilan:
    • tersambil:
  • sambit: menyambit
    • menyambit:
    • menyambiti:
    • menyambitkan:
    • penyambit:
    • sambitan:
    • tersambit:
  • sambat: bersambat
    • bersambat:
    • sambatan:
    • sesambat:
  • sambang (sambaṅ): ronda
    • bersambang:
    • menyambang:
    • menyambangi:
  • sambung (sambuṅ): hubungkan; satukan
    • berkesinambungan:
    • bersambung:
    • bersambungan:
    • bersinambung:
    • kebersambungan:
    • kesinambungan:
    • mempersambungkan:
    • menyambung:
    • menyambungkan:
    • menyinambungkan:
    • penyambung:
    • penyambungan:
    • persambungan:
    • sambung-bersambung:
    • sambung-menyambung:
    • sambungan:
    • sinambung:
    • tersambung:
  • sanak (sānak): saudara; keluarga
    • bersanak:
    • menyanak:
  • sandung (saņḍuṅ): sentuh, menyandung bola selama belum turun di atas rumput (dalam pertandingan hoki); jegal
    • kesandung:
    • menyandung:
    • sandungan:
    • tersandung:
    • tersandung-sandung:
  • sanggah (saṅgah): bantah; sanggah
    • menyanggah:
    • penyanggah:
    • penyanggahan:
    • sanggahan:
  • sanggar (saṅgar): tempat pemujaan yang terletak di pekarangan rumah, tempat untuk kegiatan seni (tari, lukis dan sebagainya).
    • sanggaran:
  • sanggup (saṅgup): bersedia; mau, mampu; dapat
    • berkesanggupan:
    • kesanggupan:
    • menyanggupi:
    • menyanggupkan:
    • sesanggup:
  • sangit (saṅit): berbau seperti bau kerak gosong atau hangus
  • sangu (saṅu): bekal, biasanya berupa uang; sangon
  • sangkur (saṅkur): senjata tajam atau pisau, biasanya ditempatkan pada ujung senapan; bayonet.
  • sapa: perkataan untuk menegur (mengajak bercakap-cakap dan sebagainya)
    • bersapa:
    • bersapa-sapaan:
    • bersapaan:
    • disapa:
    • menyapa:
    • penyapa:
    • penyapaan:
    • sapa-menyapa:
    • sapaan:
    • tersapa:
  • sapi: lembu〔Bos spp.〕 
  • sapih: henti
    • menyapih:
    • penyapihan:
    • sapihan:
  • saru: ['keras (suara); seru']
  • saring (sariṅ): menyaring, menyuling
    • menyaring:
    • penyaring:
    • penyaringan:
    • saringan:
    • tersaring:
  • sawang (sawaṅ): sarang laba-laba, kotoran yang melekat di langit-langit rumah dan sebagainya
  • sebal (sěběl): sial; tidak mujur
  • seberang (sabraṅ): sisi di sebelah sana (sungai, jalan, laut, dan sebagainya), tempat yang berhadapan dengan tempat kita
    • berseberangan:
    • keseberangan:
    • menyeberang:
    • menyeberangi:
    • menyeberangkan:
    • penyeberang:
    • penyeberangan:
    • seberang-menyeberang:
    • terseberang:
    • terseberangi:
  • sedang (sěḍaṅ): masih (dalam melakukan sesuatu); lagi; baru (saja), dalam pada (itu); sementara; dalam waktu (itu)
  • sedap (sěḍěp): enak (nyaman, senang) tentang perasaan pada umumnya, harum, lezat
    • kesedapan:
    • menyedapkan:
    • penyedap:
    • sedap-sedapan:
    • sedapan:
    • tersedap:
  • sedih (sěḍih): sedu; sedan; isak
  • sedih (sěḍih): merasa sangat pilu dalam hati, menimbulkan rasa susah (pilu dan sebagainya) dalam hati
    • bersedih:
    • kesedihan:
    • menyedihkan:
    • penyedih:
    • tersedih:
  • selisih (salisih): beda; kelainan, hal tidak sependapat (sehaluan dan sebagainya); pertentangan pendapat; pertikaian
    • berselisih:
    • memperselisihkan:
    • menyelisihkan:
    • perselisihan:
  • sebarang (baraṅ): apa (siapa, di mana, bilamana) saja; asal ... saja
  • sembarang (baraṅ): sebarang ['bagaimanapun juga, biarpun demikian, tanpa pandang bulu, tanpa berpikir lebih lanjut, tanpa alasan yang kuat']
    • menyembarangi:
    • sembarangan:
  • sendang (sěņḍaṅ): kolam di pegunungan dan sebagainya yang airnya berasal dari mata air yang ada di dalamnya, biasanya dipakai untuk mandi dan mencuci, airnya jernih karena mengalir terus; sumber air.
  • sendal (sěņḍal): menyendal ['menarik dengan sentakan, menyentakkan, merenggut']
    • kesendalan:
    • menyendal:
    • menyendalkan:
    • sendalan:
    • tersendal:
  • sengit (sěṅit): tajam, keras, dan sangat menyakiti hati (tentang perkataan); pedas (tentang kata-kata), hebat dan dahsyat (tentang perkelahian dan sebagainya), bengis (tentang roman muka, perbuatan, dan sebagainya)
    • kesengitan:
    • menyengit:
    • tersengit:
  • sekar (sěkar): kembang; bunga
    • menyekar: berziarah ke kubur (dengan membawa bunga untuk ditaburkan)
  • selang (sělaṅ): antara atau sela (waktu, peristiwa, ruang, dan sebagainya), sesuatu yang mengantarai
    • berselang:
    • berselang-selang:
    • menyelang:
    • menyelang-nyelangkan:
    • menyelangkan:
    • penyelang:
    • terselang:
  • seling (sěliṅ): menyeling ['mengerjakan sesuatu untuk selingan, menyelingi tindakan untuk sementara waktu mengerjakan sesuatu yang lain, di antaranya, sementara itu']
    • berseling:
    • menyeling:
    • menyelingi:
    • menyelingkan:
    • penyeling:
    • selingan:
  • selingkuh (siṅkuh): menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang; tidak jujur; serong, menggelapkan uang; korup, menyeleweng.
    • berselingkuh:
    • menyelingkuhi:
    • menyelingkuhkan:
    • perselingkuhan:
    • peselingkuh:
    • selingkuhan:
  • selir (sělir): gundik
    • memperselir:
    • memperselirkan:
  • sepat (sěpat): ikan sepat
  • sepi (sěpi): sunyi; lengang, tidak ramai; tidak ada apa-apa; tidak ada kegiatan, dianggap tidak ada apa-apa; tidak dihiraukan sama sekali.
    • bersepi-sepi:
    • kesepian:
    • menyepi:
    • menyepikan:
    • penyepian:
    • tersepi:
  • sepuh (sěpuh): campuran sendawa, tawas, dan sebagainya yang dipakai untuk menuakan warna emas (menjadikan warna emas tua), sadur (emas, perak), cara mengeraskan sabit, pisau, dan sebagainya dengan membakar lalu mencelupkannya ke dalam air
    • bersepuh:
    • kesepuhan:
    • menyepuh:
    • penyepuh:
    • penyepuhan:
    • sepuhan:
    • tersepuh:
  • serang (sraṅ): menyerang ['saling bersaing, berlomba, saling melebihi, berusaha menjadi yang pertama']
    • menyerang:
    • penyerang:
    • penyerangan:
    • serang-menyerang:
    • serang-serangan:
    • serangan:
    • terserang:
  • serak (srak): parau (tentang suara karena banyak berkata-kata dan sebagainya),sendat jalan suaranya, sendat jalan pernapasannya (karena berlendir dan sebagainya)
  • seret (sered): hela, tarik maju (barang yang dihela bergeser di tanah atau di air)
    • menyeret:
    • menyeret-nyeret:
    • penyeret:
    • penyeretan:
    • terseret:
  • serok (sruk): alat untuk menyauk atau meraup benda-benda yang di dalam air dan sebagainya; pencedok
    • menyerok: menyauk atau meraup benda-benda yang terdapat dalam air dan sebagainya
    • menyerok:
  • seru (saru): panggilan (untuk memanggil, menarik perhatian, dan sebagainya); panggilan dengan suara nyaring, ujaran yang biasa digunakan dengan penegasan atau intonasi tinggi seperti ketika marah.
    • berseru:
    • berseru-seru:
    • menyeru:
    • menyeru-nyerukan:
    • menyerukan:
    • penyeru:
    • penyeruan:
    • seruan:
  • seru (sěru): bengis, sengit; hebat
    • keseruan:
    • terseru:
  • serut (sěrut): alat untuk melicinkan kayu, menyerut
    • berserutan:
    • menyerut:
    • penyerut:
    • penyerutan:
    • serutan:
  • sesal (sěsěl): perasaan tidak senang (susah, kecewa, dan sebagainya) karena telah berbuat kurang baik (dosa, kesalahan, dan sebagainya)
    • bersesal:
    • bersesalan:
    • menyesal:
    • menyesali:
    • menyesalkan:
    • penyesalan:
    • sesal-menyesali:
    • sesalan:
  • siapa (syapa): kata tanya untuk menanyakan nomina insan, kata untuk menanyakan nama orang, seseorang yang tidak tentu
    • siapa-siapa:
  • siku: sendi tangan antara lengan atas dan lengan bawah, gagang (bedil); popor, sudut yang terjadi dari pertemuan dua garis yang tegak lurus satu sama lain; sudut 90°, perkakas tukang kayu yang berupa sudut 90° (berbentuk L dan T) untuk menentukan apakah bangunan dan sebagainya berdiri tegak lurus; siku-siku, belokan (kelokan) jalan yang merupakan sudut.
    • bersiku:
    • menyiku:
    • menyikukan:
    • siku-siku:
  • sikut: siku
    • bersikut-sikutan:
    • bersikutan:
    • menyikut:
    • sikut-sikutan:
    • sikutan:
    • tersikut:
  • silang (sělaṅ): kawin campur (bukan sesuku, segolongan, dan sebagainya), membibitkan dengan mencampur (tentang tumbuh-tumbuhan)
    • menyilangkan:
    • penyilang:
    • penyilangan:
    • persilangan:
  • silir: sejuk karena ada angin yang bertiup perlahan-lahan
    • bersilir-silir:
    • semilir:
    • silir-semilir:
    • silir-silir:
    • siliran:
  • siluman: makhluk halus yang sering menampakkan diri sebagai manusia atau binatang, tersembunyi tidak kelihatan.
  • singgah (siṅgah): berhenti sebentar di suatu tempat ketika dalam perjalanan; mampir.
    • bersinggah:
    • mempersinggah:
    • menyinggahi:
    • menyinggahkan:
    • persinggahan:
    • singgah-menyinggah:
    • singgahan:
  • singkir (siṅkir): menyingkir
    • menyingkir:
    • menyingkiri:
    • menyingkirkan:
    • penyingkir:
    • penyingkiran:
    • tersingkir:
  • sirih (suruh): pohon sirih
  • sirik: pantang
    • menyirik: berpantang (makan makanan tertentu dan sebagainya)
    • sirikan: sesuatu yang dihindari dengan sengaja untuk tidak dimakan atau diminum; pantangan
  • sisip: menyisip
    • kesisipan:
    • ketersisipan:
    • mempersisipkan:
    • menyisip:
    • menyisipkan:
    • penyisip:
    • penyisipan:
    • sisipan:
    • tersisip:
  • sisir: susur jalan dan sebagainya
    • menyisir:
    • sisiran:
  • sosok: bentuk wujud atau rupa; rangka (perahu dan sebagainya), bentuk (rupa) tubuh, bayangan badan
    • bersosok:
    • menyosok:
  • sugih: kaya; berada
    • pesugihan:
  • suguh: menghidangkan makanan atau minuman kepada tamu
    • menyuguhi:
    • menyuguhkan:
    • suguhan:
    • tersuguh:
  • suku: kaki, seperempat, tengahan rupiah, suku emas, bagian; sebagian dari, bilangan yang menjadi bagian dari perbandingan atau jajaran bilangan, suku sakat, golongan bangsa.
    • bersuku:
    • bersuku-suku:
    • kesukuan:
    • persukuan:
    • sepersukuan:
    • sesuku:
  • suket (sukět): rumput
  • sumbar: pembualan, sombong
    • bersumbar:
    • menyumbar:
    • sesumbar:
  • sumpah: pernyataan yang diucapkan secara resmi dengan bersaksi kepada Tuhan atau kepada sesuatu yang dianggap suci (untuk menguatkan kebenaran dan kesungguhannya dan sebagainya), pernyataan disertai tekad melakukan sesuatu untuk menguatkan kebenarannya atau berani menderita sesuatu kalau pernyataan itu tidak benar, janji atau ikrar yang teguh (akan menunaikan sesuatu)
    • bersumpah:
    • bersumpah-sumpahan:
    • mempersumpahkan:
    • menyumpah:
    • menyumpahi:
    • penyumpah:
    • penyumpahan:
    • persumpahan:
    • tersumpah:
  • sumpal (sumpěl): sumbat
    • menyumpal:
    • menyumpalkan:
    • penyumpal:
    • tersumpal:
  • sumur: sumber air buatan, lubang yang sengaja dibuat untuk memperoleh air, minyak, atau gas, lubang hasil pengeboran, bangunan hidraulis berupa lubang.
    • bersumur:
    • sumuran:
  • sumpek (sumpěk): sesak; sempit, pengap, merasa tidak enak (melihat dan sebagainya), risau (tentang hati dan sebagainya)
    • kesumpekan:
  • sumsum: benak tulang
    • menyumsum:
    • sumsum tulang belakang:
  • sunduk: alat untuk menusuk (sate dsb)
    • menyunduk:
    • menyunduki:
    • sundukan:
  • sundul (soņḍol): menyundul
    • menyundul:
    • penyundul:
    • penyundulan:
    • sundulan:
    • tersundul:
  • sunggi (suṅgi): bawa
    • penyunggi:
    • menyunggi:
  • sungut (suṅut): rambut panjang yang berfungsi sebagai indra atau perasa (di kepala atau hidung beberapa binatang, seperti jangkrik, ikan lele)
  • sungkan (suṅkan): enggan, merasa tidak enak hati, segan
    • kesungkanan:
  • sungkem (suṅkěm): sujud (tanda bukti dan hormat)
    • menyungkem:
    • sungkeman:
  • surung (suruṅ): tolak; dorong
    • menyurung:
    • surungan:
  • susur: tembakau
  • susuk: penyemat (dari kayu dan sebagainya); tusuk, jarum emas, intan, dan sebagainya yang dimasukkan ke dalam kulit, bibir, dahi, dan sebagainya disertai mantra agar tampak menjadi cantik, menarik, manis, dan sebagainya, implan
    • bersusuk:
    • menyusuk:
  • susuk: sesak; asak
    • bersusuk-susuk:
    • bersusuk-susukan:

T[sunting | sunting sumber]

  • talang (talaṅ): saluran air (dari buluh, seng, dan sebagainya) pada cucuran atap
  • tambak: ikan tambak〔Lutjanus synagris〕
  • tampar (tampěr): pukul (dengan telapak tangan)
    • bertampar:
    • menampar:
    • menampari:
    • menamparkan:
    • penampar:
    • penamparan:
    • tamparan:
    • tertampar:
  • tambang (tambaṅ): perahu tambang, tambangan; ongkos tambangan.
    • menambang:
    • menambangkan:
    • penambang:
    • tambangan:
  • tanah: tanah, negeri, negara
    • bertanah:
    • mengetanahkan:
    • pengetanahan:
    • pertanahan:
  • tancap (tañcěb): menancap
    • menancap:
    • menancapkan:
    • penancap:
    • penancapan:
    • tancapan:
    • tertancap:
  • tandang (tandaṅ): bertandang
    • bertandang:
    • menandangi:
    • petandang:
  • tandur: tanam (padi dan sebagainya)
    • menandur:
    • tandur-menandur:
  • tanggal (taṅgal): bilangan yang memyatakan hari bulan, perhitungan hari bulan
    • bertanggal:
    • menanggali:
    • penanggalan:
    • tanggalan:
    • tertanggal:
  • tanggap (taṅgap): segera mengetahui (keadaan) dan memperhatikan sungguh-sungguh, cepat dapat mengetahui dan menyadari gejala yang timbul.
    • menanggap:
    • menanggapi:
    • menanggapkan:
    • penanggap:
    • tanggapan:
  • tanggul (taṅgul): tambak (pematang besar) di tepi sungai dan sebagainya untuk menahan air
    • menanggul:
  • tapih: kain panjang untuk wanita
  • tarung (taruṅ): menarung
    • bertarung:
    • bertarungan:
    • mempertarungkan:
    • menarung:
    • menarungkan:
    • penarung:
    • pertarungan:
    • petarung:
    • tertarung:
  • tawon: serangga bersayap membran, bersifat predator atau parasitoid, berburu mangsa dengan menggunakan sengatnya, tidak menghasilkan madu (Vespidae) atau (Pompilidae) atau (Chalcidoidea) atau (Ichneumonoidea)
  • teluh (těluh): ilmu hitam untuk mencelakakan orang lain
  • tempur (těmpur): saling bertubrukan, bertempur dan menjadikan satu tumpukan atau timbunan
    • tempuran: tempat bertemu dua aliran sungai
  • temu (těmu): tumbuh-tumbuhan yang umbinya untuk ramuan obat dan sebagainya〔Curcuma〕
  • tenggiling (tiṅgiliṅ): mamalia bersisik dan tidak bergigi, pemakan serangga, biasanya menggulungkan badannya membentuk lingkaran apabila diserang musuh dan menggelinding sambil mengeluarkan bau busuk〔Manis javanica〕
  • tengu (těṅu): kutu merah sangat kecil yang ada di buah zakar
  • teratai (taratay): tumbuhan air yang indah, rimpangnya terbenam dalam lumpur, daunnya besar membundar, bunganya besar berwarna merah jambu atau putih, tegak mencuat ke atas permukaan air; lotus; seroja; padma〔Nelumbium nucifera〕
  • terawang (tarawaṅ):  ['tembus, tembus pandang']
    • berterawang:
    • menerawang:
    • penerawang:
    • penerawangan:
  • tetangga (tataṅga/taṅga): jiran
    • bertetangga:
    • pertetanggaan:
  • tetes: benda cair (air dan sebagainya) yang jatuh menitik karena berat, cairan kental hasil ikutan pemurnian gula yang merupakan sisa nira yang telah mengalami proses kristalisasi.
    • tetesan:
    • menetes:
    • meneteskan:
    • menetesi:
    • penetesan:
  • tilas: bekas dari sesuatu pada masa lampau (bangunan dan sebagainya)
    • petilasan:
  • timbal: timbang; imbang
    • bertimbal:
    • bertimbal-timbalan:
    • bertimbalan:
    • kesetimbalan:
    • menimbal:
    • menimbali:
    • penimbal:
    • setimbal:
    • timbalan:
    • timbal balik:
  • timbil: bisul kecil pada tepi pelupuk mata
  • titis: titik (air dan sebagainya)
    • menitis:
    • menitiskan:
    • titisan:
  • titis: lahir kembali (reinkarnasi)
    • ketitisan:
    • menitis:
    • penitisan:
    • titisan:
  • tugu: tiang besar dan tinggi yang dibuat dari batu, bata, dan sebagainya, bagian pada bunga anggrek-anggrekan suku Orchidaceae yang merupakan penyatuan benang sari, tangkai putik, dan kepala putik.
  • tular: bergerak ke tempat lain, berganti tempat, beralih, berpindah, menjalar, menular; meniru, menyalin, mengambil alih.
    • ketularan:
    • menular:
    • menulari:
    • menularkan:
    • penular:
    • penularan:
    • tertular:
    • tertulari:
  • tulen: sejati (tidak bercampur); asli (bukan tiruan, tidak lancung)
    • ketulen:
  • tulup: sumpit, tiup
    • menulup:
  • tumbal: tolak bala, korban persembahan
    • menumbalkan:
    • pertumbalan:
  • tumpeng (tumpěṅ): nasi yang dihidangkan dalam bentuk seperti kerucut, dilengkapi dengan lauk-pauk (untuk selamatan dan sebagainya)
    • tumpengan:
  • tungkak (tuṅkak): tumit
  • tunggak (tuṅgak): tunggul, tonggak
    • menunggak:
    • penunggak:
    • penunggakan:
    • tertunggak:
    • tunggakan: angsuran (pajak) yang belum dibayar, sisa pekerjaan.
  • turi: pohon turi〔Sesbania grandiflora〕
  • tutul: menyentuh sedikit
    • menutulkan: mencelupkan (sedikit) ke dalam (kuah, kecap, tinta, dan sebagainya)

U[sunting | sunting sumber]

  • ulek (ulěk): giling
    • mengulek: menggiling (melumatkan) cabai dengan ulek
    • menguleki:
    • pengulekan:
    • ulekan:
  • umbar: membuka, melepaskan, membebaskan, membiarkan bebas.
    • mengumbar:
    • terumbar:
    • umbaran:
  • unduh (uņḍuh): panen (buah), ambil berkas
    • mengunduh: memanen (buah), mengambil berkas
    • pengunduh:
    • pengunduhan:
    • terunduh:
    • unduhan:

W[sunting | sunting sumber]

  • wetan: timur (arah mata angin)

Daftar Pustaka[sunting | sunting sumber]

  • KBBI
  • Zoetmulder, P.J., dan Robson, $.0. (2006)

Kamus Jawa Kuna-lndonesia. (Darusuprapta dan Sumarti Suprayitna, Penerjemah). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

  • Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870
  • Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901
  • Bausastra: Jarwa Kawi, Padmasusastra, 1903
  • Têmbung Kawi Mawi Têgêsipun, Wintêr, 1928
  • Kawi - Jarwa, Poerwadarminta, 1943
  • Javanese-English Dictionary, Horne, 1974