Cumi-cumi telur
Cumi-cumi telur
| |
---|---|
Sepioteuthis lessoniana | |
Rekaman | |
Status konservasi | |
Kekurangan data | |
IUCN | 163376 |
Taksonomi | |
Galat Lua: callParserFunction: function "Template" was not found. | |
Spesies | Sepioteuthis lessoniana Férussac, 1831 |
Distribusi | |
Cumi-cumi telur (Sepioteuthis lessoniana) atau kadang disebut Sotong buluh adalah sejenis cumi-cumi yang termasuk dalam genus Sepioteuthis. Namun, sebuah studi pada tahun 1993 telah menunjukkan bahwa jenis cumi-cumi telur mungkin terdiri dari beberapa jenis cumi-cumi samar yang sangat mirip dan berkerabat dekat.[1][2][3]
Cumi-cumi telur dicirikan oleh sirip lonjong besar yang memanjang di seluruh tepian mantelnya, membuat hewan ini terlihat menyerupai sotong.[4] Cumi-cumi ini berukuran kecil hingga sedang, rata-rata panjang tubuhnya 4 hingga 33 sentimeter (1,6 hingga 13,0 in).[5] Mereka menunjukkan tampilan pembiakan yang rumit dan biasanya bertelur pada bulan Mei, namun waktunya dapat beragam berdasarkan hunian mereka.[6][7][8] Jentiknya menyerupai hewan dewasa dan sudah memiliki kemampuan untuk mengubah warna tubuh saat menetas.[9] Tingkat pertumbuhan cumi-cumi telur merupakan yang tercatat tercepat dari semua invertebrata besar di laut, dimana bobot badannya dapat mencapai 600 g (1,3 pon) hanya dalam empat bulan.[10] Hewan ini berumur pendek, dengan umur maksimum tercatat hanya 315 hari.[11][12]
Mangsa cumi-cumi ini sebagian besar terdiri dari krustasea dan ikan kecil.[13] Hewan ini ditemukan menghuni perairan beriklim sedang dan tropis di Samudra Pasifik dan Hindia, dan baru-baru ini mulai diperkenalkan ke Laut Tengah sebagai hewan migran Lessepsia.[14] Cumi-cumi ini umumnya ditemukan di dekat garis pantai, bebatuan, atau terumbu karang.[15][16] Cumi-cumi ini ditangkap secara besar-besaran untuk konsumsi manusia di Asia.[17] Karena tingkat pertumbuhan yang cepat, umur yang pendek, dan toleransi terhadap penanganan dan penangkaran oleh manusia, cumi-cumi ini dianggap sebagai jenis cumi-cumi yang paling menjanjikan untuk budi daya kelautan.[18][19] Hewan ini juga merupakan sumber akson raksasa yang berharga untuk penelitian medis.[20][21]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ M. Vecchione; E. Shea; S. Bussarawit; F. Anderson; D. Alexeyev; C.-C. Lu; T. Okutani; M. Roeleveld; C. Chotiyaputta; C. Roper; E. Jorgensen; N. Sukramongkol (2005). "Systematics of Indo-West Pacific loliginids" (PDF). Phuket Marine Biological Center Research Bulletin. 66: 23–26. ISSN 0858-1088.
- ^ Takashi Okutani (2005). "Past, present and future studies on cephalopod diversity in tropical West Pacific" (PDF). Phuket Marine Biological Center Research Bulletin. 66: 39–50. ISSN 0858-1088. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-03-16. Diakses tanggal 2011-08-14.
- ^ Y. Ikeda; Y. Ueta; F.E. Anderson; G. Matsumoto (2008). "Reproduction and life span of the oval squid Sepioteuthis lessoniana (Cephalopoda: Loliginidae): comparison between laboratory-cultured and wild-caught squid". JMBA2 - Biodiversity Records. 2: 1–8. doi:10.1017/S175526720900061X.
- ^ Clyde F.E. Roper; Michael J. Sweeney; Cornelia E. Nauen (1984). "Cephalopods of the world: an annotated and illustrated catalogue of species of interest to fisheries". FAO Species Catalogue. 3 (125). p. 105.
- ^ Y. Ikeda; Y. Ueta; F.E. Anderson; G. Matsumoto (2008). "Reproduction and life span of the oval squid Sepioteuthis lessoniana (Cephalopoda: Loliginidae): comparison between laboratory-cultured and wild-caught squid". JMBA2 - Biodiversity Records. 2: 1–8. doi:10.1017/S175526720900061X.
- ^ E.G. Silas; K. Satyanarayana Rao; R. Sarvesan; K. Prabhakaran Nair; M.M. Meiyappan (1982). "The exploited squid and cuttlefish resources in India: a review" (PDF). Marine Fish Information Service: Technical and Extension Series (34): 1–17. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-07-22. Diakses tanggal 2011-08-15.
- ^ Wen-Sung Chung; Chung-Cheng Lu (2005). "The influence of temperature and salinity on the statolith of the oval squid Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830 during early development stages" (PDF). Phuket Marine Biological Center Research Bulletin. 66: 175–185. ISSN 0858-1088. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-03-30. Diakses tanggal 2011-08-15.
- ^ John W. McManus; Cleto L. Nañola Jr.; Rodolfo B. Reyes Jr.; Kathleen N. Kesner (1992). Resource Ecology of the Bolinao Coral Reef System (PDF). International Center for Living Aquatic Resources Management in behalf of the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) and the United States Coastal Resources Management Project. hlm. 4. ISBN 978-971-8709-28-3. ISSN 0115-4389.
- ^ E.G. Silas; K. Satyanarayana Rao; R. Sarvesan; K. Prabhakaran Nair; M.M. Meiyappan (1982). "The exploited squid and cuttlefish resources in India: a review" (PDF). Marine Fish Information Service: Technical and Extension Series (34): 1–17. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-07-22. Diakses tanggal 2011-08-15.
- ^ Nick Starešinić; Erica A. G. Vidal; Leigh S. Walsh (2004). "New species for mariculture in the Eastern Pacific". Naše More (dalam bahasa Kroasia and Inggris). 5 (1–2): 24–36. ISSN 0469-6255.
- ^ Y. Ikeda; Y. Ueta; F.E. Anderson; G. Matsumoto (2008). "Reproduction and life span of the oval squid Sepioteuthis lessoniana (Cephalopoda: Loliginidae): comparison between laboratory-cultured and wild-caught squid". JMBA2 - Biodiversity Records. 2: 1–8. doi:10.1017/S175526720900061X.
- ^ Jean Geary Boal; Susan A. Gonzalez (2010). "Social Behaviour of Individual Oval Squids (Cephalopoda, Teuthoidea, Loliginidae, Sepioteuthis lessoniana) within a Captive School". Ethology. 104 (2): 161–178. doi:10.1111/j.1439-0310.1998.tb00059.x.
- ^ E.G. Silas; K. Satyanarayana Rao; R. Sarvesan; K. Prabhakaran Nair; M.M. Meiyappan (1982). "The exploited squid and cuttlefish resources in India: a review" (PDF). Marine Fish Information Service: Technical and Extension Series (34): 1–17. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-07-22. Diakses tanggal 2011-08-15.
- ^ E. Lefkaditou; M. Corsini-Foka; G. Kondilatos (2009). "Description of the first Lessepsian squid migrant, Sepioteuthis lessoniana (Cephalopoda: Loliginidae), in the Aegean Sea (Eastern Mediterranean)". Mediterranean Marine Science. 10/2 (2): 87–97. doi:10.12681/mms.110 .
- ^ Phillip G. Lee; Philip E. Turk; Won Tack Yang; Roger T. Hanlon (1994). "Biological characteristics and biomedical applications of the squid Sepioteuthis lessoniana cultured through multiple generations" (PDF). The Biological Bulletin. 186 (3): 328–341. CiteSeerX 10.1.1.595.6281 . doi:10.2307/1542279. JSTOR 1542279. PMID 8043657.
- ^ M.C. Dunning; M.D. Norman; A.L. Reid (1998). "Cephalopods". Dalam Kent E. Carpenter; Volker H. Niem. The Living Resources of the Western Central Pacific: Volume 2. Cephalopods, Crustaceans, Holothurians and Sharks. FAO Species Identification Guides for Fishery Purposes. Rome: Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), South Pacific Forum Fisheries Agency (FFA), & the Norwegian Agency for International Development (NORAD). hlm. 688. ISSN 1020-6868. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-12. Diakses tanggal 2021-10-11.
- ^ Deepak V. Samuel; Jamila Patterson (2003). "A comparative study on the radula of three coleoid cephalopods" (PDF). South Pacific Study. 24 (1): 33–38. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-06-02. Diakses tanggal 2011-08-15.
- ^ Wen-Sung Chung; Chung-Cheng Lu (2005). "The influence of temperature and salinity on the statolith of the oval squid Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830 during early development stages" (PDF). Phuket Marine Biological Center Research Bulletin. 66: 175–185. ISSN 0858-1088. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-03-30. Diakses tanggal 2011-08-15.
- ^ Nick Starešinić; Erica A. G. Vidal; Leigh S. Walsh (2004). "New species for mariculture in the Eastern Pacific". Naše More (dalam bahasa Kroasia and Inggris). 5 (1–2): 24–36. ISSN 0469-6255.
- ^ Phillip G. Lee; Philip E. Turk; Won Tack Yang; Roger T. Hanlon (1994). "Biological characteristics and biomedical applications of the squid Sepioteuthis lessoniana cultured through multiple generations" (PDF). The Biological Bulletin. 186 (3): 328–341. CiteSeerX 10.1.1.595.6281 . doi:10.2307/1542279. JSTOR 1542279. PMID 8043657.
- ^ Isao Inoue (1981). "Activation-inactivation of potassium channels and development of the potassium-channel spike in internally perfused squid giant axons" (PDF). The Journal of General Physiology. 78 (1): 43–61. doi:10.1085/jgp.78.1.43. PMC 2228625 . PMID 6265593.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Video penetasan cumi-cumi telur dari YouTube.com