Cornelia Cinna minor
Cornelia Cinna minor | |
---|---|
Lahir | Kira-kira 97 SM Roma |
Meninggal | Kira-kira 69 SM (usia 28) Roma |
Dikenal atas | Istri pertama atau kedua dari Yulius Kaisar |
Suami/istri | Yulius Kaisar (84–69 SM; Cornelia meninggal) |
Anak | Julia (76–54 SM) |
Orang tua |
|
Cornelia (c. 97 – c. 69 SM) adalah istri pertama atau kedua Yulius Kaisar,[i] dan ibu dari satu-satunya anak sahnya, Julia .[1][2][3][4] Cornelia adalah putri dari Lucius Cornelius Cinna, Cornelia terkait dengan kelahiran / pernikahan dengan banyak tokoh paling berpengaruh di akhir Republik Romawi.[5]
Cornelia adalah putri Lucius Cornelius Cinna, salah satu politisi paling berpengaruh di Roma ketika konflik antara jenderal Gayus Marius dan Lucius Cornelius Sulla. Lucius Cornelius Cinna (Ayah dari Cornelia) adalah konsul selama empat tahun berturut-turut, dari tahun 87 SM sampai ia dibunuh dalam pemberontakan tentara pada tahun 84 SM. Selama periode itu, dia berpihak pada Marius dan meninggalkan keluarganya yang kemudian memancing kemarahan Sulla saat dia kembali pada tahun 82.
Dari istrinya, Cinna memiliki satu anak laki - laki bernama Lucius, dan juga dua anak perempuan, yang bernama Cornelia Major dan Cornelia Minor yang dimana Cornelia Major menikah dengan Gnaeus Domitius Ahenobarbus, dan Cornelia Minor menikah dengan Yulius Kaisar.
Sebutan Major dan Minor sebenarnya bukan bagian dari nama mereka, tetapi digunakan untuk membedakan saudara perempuan, yang memiliki nomen yang sama. Karena ada banyak sekali nama Cornelia di Roma, istri Caesar terkadang disebut sebagai Cornelia Cinnae, atau "Cinna's Cornelia".
PERNIKAHAN
Suetonius melaporkan bahwa Kaisar dan Cornelia menikah di konsulat yang terjadi setelah Kaisar kehilangan ayahnya, yang terjadi pada tahun keenam belas. Menurut penuturan dari Suetonius, Kaisar lahir pada tahun 100 SM, dan ayahnya meninggal sekitar pada tahun 85 atau 84. Dengan demikian, Kaisar mungkin menikahi Cornelia pada tahun 83, ketika Kaisar masih berusia sekitar 17 tahun.
Pada masa mudanya Kaisar adalah salah satu orang yang menjadi perhatian Sulla. Sulla menganggap Kaisar sebagai saingan yang berpengaruh, yang kemudian memerintahkan Kaisar untuk menceraikan Cornelia dengan ancaman yang mengancam nyawa Kaisar jika ia menolaknya, tetapi Kaisar menolak untuk meninggalkan istrinya. Dia kemudian dicari untuk dibunuh dan melarikan diri dari Roma dengan cara menyamar, menghindari penangkapan yang sudah diatur oleh Sulla, Kaisar berpindah - pindah tempat persembunyian, dan pada satu saat ia pernah menyuap para tentara komandan patroli yang ditugaskan untuk mencari musuh - musuh Sulla. Sampai akhirnya Sulla mengalah, dan mengikuti perantaraan banyak teman dan kerabat Kaisar, akhirnya Kaisar pulang ke rumahnya bertemu Cornelia.
Setelah sekitar 13 tahun menikah, Cornelia meninggal lebih awal dalam status Kuestor Kaisar, yang terjadi pada tahun 69 atau 68 SM. Kaisar kemudian memberikan orasi pemakaman untuk menghormati Cornelia, yang dianggap istimewa dan luar biasa pada saat itu, meskipun kemudian menjadi hal yang biasa saja. Secara historis, Cornelia sering dinyatakan meninggal saat ia melahirkan, namun hal ini tidak dapat dipastikan.
Catatan
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]Bibliografi
[sunting | sunting sumber]- Marcus Velleius Paterculus, Compendium of Roman History.
- Plutarchus, Lives of the Noble Greeks and Romans.
- Gaius Suetonius Tranquillus, De Vita Caesarum (Lives of the Caesars, or The Twelve Caesars).
- Dictionary of Greek and Roman Biography and Mythology, William Smith, ed., Little, Brown and Company, Boston (1849).
- Monroe E. Deutsch, "The Women of Caesar's Family", in The Classical Journal, vol. XIII (1918).
- T. Robert S. Broughton, The Magistrates of the Roman Republic, American Philological Association (1952).
- Matthias Gelzer, Caesar: Politician and Statesman, Peter Needham, translator, Oxford (1968).
- Adrian Goldsworthy, Caesar, Life of a Colossus, Yale University Press (2006).
- Oxford Classical Dictionary, 3rd Edition, Simon Hornblower and Anthony Spawforth, Eds., Oxford University Press (2009).