Cekungan muka daratan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Teluk persia - Cekungan muka daratan yang diproduksi oleh sabuk orogenik Zargos.

Cekungan muka daratan adalah cekungan struktural yang berkembang berdekatan dan sejajar dengan sabuk pegunungan. Cekungan muka daratan merupakan massa besar yang diciptakan oleh penebalan kerak yang terkait dengan evolusi sabuk gunungapi dimana evolusi ini menyebabkan litosfer menekuk, dengan proses yang dikenal sebagai pelenturan litosfer (litospheric flexure). Lebar dan kedalaman dari cekungan muka daratan ditentukan oleh kekakuan lenturan (flexure rigidity) dari litosfer yang mendasarinya serta karakteristik sabuk gunungapi. Cekungan muka daratan menerima sedimen yang terkikis dari sabuk pegunungan yang berdekatan, yang mengisi cekungan dengan suksesi sedimen tebal dan meninggalkan hanya lapisan tipis pada gunungapi sumber. Cekungan muka daratan merupakan jenis endmember basin, dimana jenis lainnya merupakan rift basin. Ruang untuk sedimen (ruang akomodasi) muncul akibat pembebanan dan pelenturan dan akhirnya membentuk cekungan ini, berbeda dengan cekungan rift, di mana ruang akomodasi dihasilkan oleh ekstensi litosfer.

Tipe-tipe cekungan muka daratan[sunting | sunting sumber]

Cekungan muka daratan dapat dibagi menjadi dua kategori:

  • Cekungan muka daratan periferal (Pro), yang terjadi di atas lempeng yang tersubduksi ketika terjadi kolisi (dengan kata lain busur terluar orogen)
    • Contohnya termasuk Cekungan muka daratan Alpen utara di Eropa, dan Cekungan Ganges di Asia.
  • Cekungan muka daratan Retroarc (Retro), yang terjadi pada lempeng yang tertujam (override plate) selama terjadinya konvergensi lempeng atau kolisi (dengan kata lain berada di belakang busur magmatik yang berhubungan dengan subduksi litosfer samudra).
    • Contohnya termasuk Cekungan Andean, atau Cekungan pegunungan rocky yang berumur Akhir mesozoikum hingga senozoikum di Amerika Utara.

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  • Allen, Philip A. and Allen, John R. (2005) Basin Analysis: Principles and Applications, 2nd ed., Blackwell Publishing, 549 pp.
  • Allen, M., Jackson, J., and Walker, R. (2004) Late Cenozoic reorganization of the Arabia-Eurasia collision and the comparison of short-term and long-term deformation rates. Tectonics, 23, TC2008, 16 pp.
  • Bethke, Craig M. and Marshak, Stephen. (1990) Brine migrations across North America-the plate tectonics of groundwater. Annu. Rev. Earth Planet. Sci., 18, p. 287-315.
  • Catuneanu, Octavian. (2004) Retroarc foreland systems - evolution through time. J. African Earth Sci., 38, p. 225-242.
  • DeCelles, P.G. & Giles, K.A. (1996) Foreland basin systems. Basin Research, 8, p. 105-123.
  • Flemings, Peter B. and Jordan, Teresa E. (1989) A synthetic stratigraphic model of foreland basin development. J. Geophys. Res., 94, B4, p. 3853-3866.
  • Oliver, Jack. (1986) Fluids expelled tectonically from orogenic belts: their role in hydrocarbon migration and other geologic phenomena. Geology, 14, p. 99-102.
  • Sella, Giovanni F., Dixon, Timothy H., Mao, Ailin. (2002) REVEL: a model for current plate velocities from space geodesy. J. Geophys. Res., 107, B4, 2081, 30 pp.
  • Zhou, Di, Yu, Ho-Shing, Xu, He-Hua, Shi, Xiao-Bin, Chou, Ying-Wei. (2003) Modeling of thermo-rheological structure of lithosphere under the foreland basin and mountain belt of Taiwan. Tectonophysics, 374, p. 115-134.