Carl Wilhelm Ottow

Carl Wilhelm Ottow (24 Januari 1827 – 9 November 1862) adalah misionaris gereja Seventh Day Adventist Church asal Jerman yang, bersama-sama dengan Johann Gottlob Geissler, pertama kali menyebarkan misi evangelis Kristen ke tanah New Guinea. Kedatangan mereka berdua pada tanggal 5 Februari 1855 diperingati setiap tahun di Manokwari dengan perayaan pawai dan menjadi hari libur resmi lokal di Provinsi Papua Barat.
Geissler yang memiliki keterampilan sebagai tukang kayu mengajarkan Suku Biak cara membuat rumah. Sedangkan Ottow memiliki kemampuan menenun yang baik. Kemampuan menenunnya ia sebarkan di Mansinam hingga Suku Biak mengenal pakaian lalu mulai meninggalkan cawat maupun koteka. Keterampilan yang diajarkan Ottow dan Geissler pun menyebar ke Biak, Serui, Nabire, Wasior, dan daerah Papua lainnya.Tidak hanya itu, mereka juga mempelajari bahasa lokal suku setempat kemudian menerjemahkan doa-doa ke dalam bahasa lokal tersebut. Dua rasul bagi orang Papua ini juga mengajarkan Suku Biak di Pulau Mansinam membaca dan menulis. Awalnya masyarakat suku Biak sangat sulit untuk sekadar memegang pensil. Namun, kegigihan suku Biak yang didampingi dengan kesabaran Ottow dan Geissler untuk bisa keluar dari kegelapan membuat mereka bisa membaca dan menulis. Kemudian untuk mempermudah sosialisasi ajaran Kristen, Ottow dan Geissler melakukan penerjemahan injil ke dalam bahasa Melayu yang berfungsi sebagai basantara. Hal ini pun akhirnya menyebar ke daerah Papua lainnya. Inilah yang menjadi cikal bakal masyarakat Papua lainnya mengenal ilmu pengetahuan. [1]
Warisan Ottow dan Geissler masih dapat dirasakan hingga saat ini. Gereja-gereja yang mereka dirikan terus menjadi pusat kehidupan rohani masyarakat Papua. Pendidikan yang mereka perkenalkan telah melahirkan generasi Papua yang berpendidikan dan mampu bersaing di berbagai bidang. Selain itu, nilai-nilai Kristiani yang mereka bawa telah menjadi bagian dari identitas masyarakat Papua. Meskipun modernisasi dan globalisasi membawa tantangan baru, semangat dan nilai-nilai yang diwariskan Ottow dan Geissler tetap hidup, bersemayam dalam ruang batin dan relevan hingga saat ini. Perjalanan Ottow dan Geissler di Papua adalah bukti bahwa perubahan positif dapat terjadi melalui pengabdian yang tulus dan semangat yang tidak pernah padam. Mereka bukan sekadar misionaris yang menyebarkan Injil, Kabar Baik tetapi juga agen perubahan yang membawa transformasi sosial dan budaya di Papua.[2]
.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Jerman) Biografi di kirchenlexikon.de
- ^ Sianturi (4-4-2025). "Sejarah Tibanya Ottow-Gesisler Di Pulau Mansinam". SALAM PAPUA. Diakses tanggal 18-5-2025.
- ^ Mahendra Duan, Eugene (5-2-2025). "Menelusuri Jejak Ottow dan Geissler". Odiyaiwu.com. Diakses tanggal 20-5-2025.