Bukit Gowardhana

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bukit Gowardhana di Vrindavan, dipotret dari jarak dekat.

Gowardhana (Sanskerta: गोवर्धन; Govardhana) adalah sebuah bukit yang terletak di dekat kota Vrindavan di India, dan dianggap keramat oleh banyak tradisi agama Hindu. Bukit ini penting khususnya bagi tradisi pemujaan terhadap Kresna atau Wisnu sebagai Dewa yang utama (Iswara) seperti misalnya Waisnawa atau Gaudiya Waisnawa, yang terkenal di sekeliling wilayah Gowardhana. Banyak peziarah mengunjungi Gowardhana setiap tahun dan melaksanakan parikrama, mengelilingi wilayah bukit tersebut sambil berdoa, menyanyi (bhajan) atau melaksanakan meditasi japa. Bukit dan wilayah di sekelilingnya dipercaya sebagai tempat dimana Kresna dan Balarama melakukan tarian khusus (lila) selama inkarnasi terakhir mereka di planet bumi.

Definisi[sunting | sunting sumber]

Nama 'Gowardhana' memiliki dua arti utama. Biasanya kata 'Go' diterjemahkan menjadi 'sapi', dan 'wardhana' diterjemahkan menjadi 'makanan'. Arti lain dari 'Go' adalah 'indria' dan 'wardhana' juga bisa berarti 'menambah' – maka nama tersebut juga diterjemahkan oleh para pemuja Kresna sebagai 'yang menambah semangat' dalam pemujaan mereka kepada Kresna – Dalam hubungan ini dipercaya bahwa Gowardhana memberkati para pemuja dengan menambah rasa baktinya. Maka dengan tinggal di kaki bukit Gowardhana, semua perasaan dan kewajiban jiwa masing-masing dapat mencapai Tuhan dan menjadi lebih cenderung melakukan pelayanan kepada Kresna.

Terangkatnya Gowardhana[sunting | sunting sumber]

Kresna mengangkat Bukit Gowardhana.

Menurut legenda Waisnawa, Dewa Indra yang kehilangan pengaruhnya terhadap manusia menjadi cemburu terhadap Kresna (inkarnasi dari Dewa utama menurut Bhagawatapurana[1]).

Indra kemudian memanggil awan dan menurunkan hujan untuk membanjiri tempat tinggal Kresna selama tujuh hari tujuh malam. Kresna yang tanggap kemudian mengangkat bukit Gowardhana, dan dibawahnya segala binatang dan orang-orang mendapat perlindungan sehingga selamat dari kemarahan Indra. Akhirnya Indra mengakui kekalahannya dan setelah menyembah Kresna ia pergi ke kediaman surgawinya, yaitu Swarga.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Bhagawatapurana 1.3.28 – 'Kresna adalah segala sumber inkarnasi'". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-23. Diakses tanggal 2007-08-19. 

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]