Lompat ke isi

Budoji

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Budoji
Hangul
부도지
Hanja
Alih AksaraBudoji
McCune–ReischauerPudoji


Budoji adalah sebuah narasi sastra tentang sejarah kuno Korea yang ditulis oleh Bak Je-sang (박제상) di dalam periode Raja Nulji dari Silla. Pada tahun 1953, keturunannya, Bak Geum (박금), mempublikasikan buku tersebut, namun, versi aslinya tidak dapat diidentifikasikan. Versi yang dipublikasikan dari Budoji yang sekarang adalah versi yang telah direstorasi berdasarkan ingatannya pada Budoji yang asli. Oleh karena itu, buku tersebut umumnya tidak dianggap sebagai material sejarah.

Ringkasan Budoji[sunting | sunting sumber]

Era Mago[sunting | sunting sumber]

Era pertama sejarah Korea disebut Mago(마고,麻故). Budoji menjelaskan bahwa terdapat empat orang dari Langit, yang adalah Hwanggung(황궁, 黃穹), Baekso(백소,白巢), Cheonggung(청궁,靑穹) dan Heukso(흑소,黑巢). Ibu dari Hwanggung dan Cheonggung adalah Gungheui(궁희, 穹姬), dan ibu dari Baekso dan Heukso adalah Soheui(소희,巢姬). Ibu dari Gungheui dan Soheui adalah Mago. Diceritakan bahwa Mago, Soheui dan Gungheui, melahirkan anak tanpa seorang ayah.

Era Budo[sunting | sunting sumber]

Bab ini menjelaskan cerita sejarah tentang empat orang dari Langit Hwanggung, Baekso, Cheonggung dan Heukso. Putra pertama Hwanggung, Yuin (유인,有因), menerima Cheonbusamin (천부삼인, 天符三印), dan kemudian ia mewariskan Cheonbusamin kepada Hwanin.

Era Hwanung[sunting | sunting sumber]

Putra Hwanin, Hwanung, menerima Cheonbusamin dari ayahnya, dan mendirikan Budō. Budoji menjelaskan prestasi Hwanung di jamannya di dalam bab tersebut.

Era Gojoseon[sunting | sunting sumber]

Menjelaskan bahwa Imgeom atau Dangun adalah putra Hwanung. Imgeom juga menerima Cheonbusamin dari ayahnya, dan kemudian mendirikan sebuah negara yang bernama Gojoseon.

Dari Samhan sampai Tiga Kerajaan Korea[sunting | sunting sumber]

Bab ini menceritakan tentang Samhan setelah kehancuran Gojoseon. Mahan berlokasi di utara, Byeonhan berlokasi di selatan dan Jinhan berlokasi di timur. Kemudian, Baekje menggantikan Byeonhan dan Goguryeo menggantikan Mahan dan Silla menggantikan Jinhan.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  • Jesang Bak, Budoji, translated and commentated by Eunsu Kim (Seoul: Hanmunhwa 2002, c.1986).
  • Helen Hye-Sook Hwang, "The Female Principle in the Magoist Cosmogony" in Ochre Journal of Women's Spirituality (Spring 2007), [1] Diarsipkan 2008-09-06 di Wayback Machine.
  • Helen Hye-Sook Hwang, Seeking Mago, the Great Goddess: A Mytho-Historic-Thealogical Reconstruction of Magoism, an Archaically Originated Gynocentric Tradition of East Asia, Ph.D. disseratation (Claremont Graduate University, Claremont: CA (2005).
  • Helen Hye-Sook Hwang, "An Investigation of Gynocentric Unity in Mago, the East Asian Great Goddess, and Elsewhere (paper presented at the Conference of Pacific and Southwest Women’s Studies on April 17, 2004, Scripps College: Claremont CA), [2]
  • JungPyeong Noh. GoChoson-ui Jonggyo Hyeokmyeong 고조선의 종교혁명 [The Religious Revolution of Old Choson] (Seoul: Daehan, 2003).
  • Thomas Yoon. The Budozhi: The Genesis of MaGo (Mother Earth) and the History of the City of Heaven’s Ordinance (Notre Dame, IN: Cross Cultural Publications, Inc., 2003).