Berburu hantu
Perburuan hantu adalah proses menyelidiki lokasi yang dilaporkan angker atau dihantui makhluk gaib. Biasanya tim pemburu hantu akan berusaha mengumpulkan bukti yang mendukung adanya aktivitas paranormal. Pemburu hantu menggunakan berbagai perangkat elektronik, termasuk meter EMF, termometer digital, baik kamera video digital genggam maupun statis, termasuk kamera termografis dan night vision, kacamata night vision, serta perekam audio digital. Teknik lain yang lebih tradisional juga digunakan, seperti melakukan wawancara dan meneliti sejarah situs yang diduga angker. Para pemburu hantu juga terkadang menjuluki diri mereka sebagai "penyelidik paranormal."[1]
Perburuan hantu banyak menuai kritik karena mengabaikan metode ilmiah. Tidak ada penelitian ilmiah yang bisa memastikan keberadaan hantu.[2][3] Praktik ini dianggap sebagai ilmu semu oleh sebagian besar pendidik, akademisi, penulis sains, dan skeptis.[4][5][6][7] Sejarawan sains Brian Regal menggambarkan perburuan hantu sebagai "latihan yang tidak terorganisir dalam kesia-siaan".[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Cohen, Howard (September 19, 2009). "Ghost hunters say Deering Estate is ground zero for lost spirits". The Miami Herald. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 10, 2010. Diakses tanggal 8 January 2010.
- ^ Radford, Benjamin (27 October 2006). "The Shady Science of Ghost Hunting". LiveScience. Diakses tanggal 15 December 2009.
- ^ "Study: No Scientific Basis for Vampires, Ghosts". Associated Press (dalam bahasa Inggris). 2015-03-25. Diakses tanggal 2020-02-25.
- ^ a b Regal, Brian. (2009). Pseudoscience: A Critical Encyclopedia. Greenwood. pp. 43; 75–77. ISBN 978-0-313-35507-3
- ^ Dr Olu Jenzen; Professor Sally R Munt (28 January 2014). The Ashgate Research Companion to Paranormal Cultures. Ashgate Publishing, Ltd. hlm. 197–. ISBN 978-1-4724-0612-5.
- ^ Schmaltz, Rodney (25 April 2014). "Battling Psychics and Ghosts: The Need for Scientific Skepticism". Huffington Post. Diakses tanggal 12 September 2015.
- ^ Campbell, Hank (27 August 2014). "Think Pseudoscience Isn't Dangerous? Ghost Hunter Looking For Ghost Train Killed By Real One". Science 2.0. ION Publications. Diakses tanggal 12 September 2015.