Batik Palembang
Batik Palembang adalah batik yang berasal dari Kota Palembang. Batik ini memiliki corak yang khas dan menjadi salah satu warisan budaya Kesultanan Palembang Darussalam.[1] Batik ini dibuat pada era Kesultanan Palembang dan bermotif Islam. Karena Kesultanan Palembang didirikan oleh Ki Gede Sedo Ing Lautan pada abad ke-16 yang berasal dari Kesultanan Demak.[2]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Batik Palembang dibawa oleh seorang dari Jawa (Kesultanan Demak) yang pindah ke dataran Sumatra. Pada abad ke-16, Ki Gede Sedo Ing Lautan berasal dari Kesultanan Demak mendirikan Kesultanan Palembang Darussalam. Karena itu, terjadi pembauran antara kebudayaan Melayu dan kebudayaan Jawa.[3]
Motif
[sunting | sunting sumber]Motif batik Palembang kental dengan syariat Islam, budaya Melayu, hewan, bunga, dan kebiasaan masyarakat Palembang itu sendiri. Karena batik Palembang juga terpengaruh nuansa islam sehingga ketika menggunakan motif hewan atau makhluk hidup tidak digambarkan secara utuh misalkan hanya sayapnya saja.
Terdapat 20 motif batik Palembang yang berbeda-beda, yaitu;
- Motif Lasem
- Motif Jumputan
- Motif Jupri Kembang Teh
- Motif Sisik Ikan
- Motif Gribik
- Motif Encim
- Motif Kembang Bakung
- Motif Kerak Mutung
- Motif Sembagi
- Motif Salahi
- Motif Songket
- Motif Bungo Dadar
- Motif Bungo Delimo
- Motif Bungo pacik
- Motif Bungo Cino
- Motif Bungo Tanjung
- Motif Babar Emas
- Motif Babar Kecubung
- Motif Jukung dan Sumping[2]
Warna batik Palembang identik dengan warna cerah seperti merah, kuning, dan hijau terang. Motif batik Palembang sulit ditiru karena memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Bahan batik yang biasa digunakan yaitu bahan sutra, organdi, jumputan, dan blongson.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Toko Batik di Palembang". 2022-12-14. Diakses tanggal 2022-12-21.
- ^ a b Kompasiana.com (2017-09-17). "Adakah Batik Palembang yang Sesungguhnya?". KOMPASIANA. Diakses tanggal 2022-12-21.
- ^ "Ekspedisi Jakarta Palembang". 2021-10-07. Diakses tanggal 2022-12-21.